Suara.com - Pengakuan Nella Kharisma yang sudah cukup lama tidak memberi 'jatah' kepada suaminya Dory Harsa menjadi sorotan. Ini terjadi karena sang pedangdut terus-terusan menstruasi usai mengonsumsi pil KB.
Tentu saja, tak behubungan seks dengan istri selama kurang lebih 3 bulan lamanya ini membuat Dory Harsa uring-uringan. Apalagi Nella Kharisma mengonsumsi pil KB tersebut sejak 1,5 bulan setelah dirinya melahirkan.
"Aku konsumsi pil KB itu bulan Mei. Habis konsumsi pil KB, mens terus sampai sekarang. Dan suamiku marah-marah," ungkap Nella sambil tertawa, mengutip kanal YouTube-nya pada Kamis (10/8/2023).
Pil KB sendiri adalah salah satu alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Pil KB sendiri terdiri dari dua macam, yakni yang mengandung hormon estrogen serta hormon progestin dan pil yang hanya mengandung hormon progestin.
Kedua pil tersebut akan menyebabkan penebalan lendir di leher rahim dan penipisan pada dinding endometrium pada rahim sehingga dapat menghambat pertemuan sperma dan sel telur sehingga mencegah terjadinya pembuahan.
Meski dirasa lebih mudah, namun pil KB juga memiliki sisi negatif dan efek samping. Penggunaan pil KB, terutama pada awal penggunaan memang dapat menyebabkan haid menjadi tidak teratur, haid dapat terus menerus terjadi (memanjang) ataupun nantinya dapat tidak kunjung mendapatkan haid.
Alat Kontrasepsi Non Hormonal
Karena itu, banyak pasangan, terutama wanita yang lebih memilih alat kontrasepsi non hormonal, sehingga tidak mengganggu siklus mestruasi dan merasakan efek samping lainnya seperti sakit kepala hingga bertambahnya berat badan.
Nah berikut adalah beberapa jenis kontrasepsi non hormonal yang bisa Anda pilih, seperti dikutip Hello Sehat.
Baca Juga: Biodata Dory Harsa, Suami Nella Kharisma yang Sempat Dikabarkan Pindah Agama
1. Kondom
Salah satu jenis KB non hormonal yang mungkin sudah Anda ketahui sejak lama adalah kondom. Terdapat dua jenis kondom yang berbeda, yaitu kondom yang digunakan oleh pria dan wanita. Menurut Center of Disease Control and Prevention, kedua jenis kondom sama-sama berfungsi untuk mencegah sel sperma yang keluar saat penetrasi tidak masuk ke dalam tubuh wanita melalui vagina.
Kontrasepsi non hormonal ini tergolong mudah digunakan karena Anda hanya perlu menggunakannya saat sedang berhubungan seks. Artinya, kontrasepsi non hormonal ini tidak perlu ‘menetap’ di dalam tubuh Anda, atau Anda konsumsi setiap hari. Efektivitas kondom tergolong tinggi, selama Anda tahu cara memasang kondom dengan benar.
2. IUD tembaga
Terdapat dua jenis IUD atau KB spiral, salah satunya adalah IUD yang dilapisi dengan tembaga. Berbeda dengan KB IUD hormonal, IUD tembaga tidak mengandung hormon sama sekali. Lapisan tembaga pada badan IUD itu sendiri ternyata cukup dalam membantu Anda menunda kehamilan.
Jika Anda ingin menggunakannya, Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. Selain itu, penggunaan IUD tembaga ini harus dilakukan dengan bantuan dokter atau ahli medis profesional lainnya. IUD tembaga termasuk KB non hormonal yang mudah digunakan untuk jangka panjang.
3. Diafragma
Diafragma adalah salah satu KB non hormonal yang juga bisa Anda gunakan. Kontrasepsi non hormonal ini berbentuk seperti setengah lingkaran yang berukuran kecil dan terbuat dari silikon. Seorang wanita memasukkan diafragma ke dalam vagina sehingga bisa menutupi leher rahim atau serviks.
Berikan spermisida pada diafragma sebelum memasukkannya ke dalam vagina. Tingkat efektivitas dari penggunaan diafragma adalah 88 persen. Artinya, 12 dari 100 wanita yang menggunakan diafragma masih memiliki kemungkinan untuk mengalami kehamilan. Perlu diingat bahwa diafragma harus berada di dalam vagina hingga 6 jam setelah berhubungan seksual, namun tidak boleh lebih dari 24 jam.
4. Spermisida
Spermisida ternyata termasuk ke dalam KB non hormonal yang bisa Anda gunakan tanpa harus menggunakan diafragma. Spermisida adalah bahan kimia yang dapat membunuh sel sperma. Biasanya, kontrasepsi non hormonal ini berbentuk krim, foam, atau gel.
Saat digunakan, spermisida sendiri atau tidak bersamaan dengan kontrasepsi non hormonal lainnya, spermisida memiliki potensi gagal mencegah kehamilan hingga 28 persen. Oleh sebab itu, lebih baik Anda menggunakan spermisida bersamaan dengan kondom atau kontrasepsi non hormonal lainnya.
5. Spons
Mungkin banyak belum akrab dengan kontrasepsi non hormonal yang satu ini. Spons adalah kontrasepsi yang terbuat dari busa plastik dan mengandung spermisida. Jika Anda ingin menggunakannya sebagai metode kontrasepsi pilihan Anda, Anda bisa memasukkannya ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Setelah Anda berhubungan seksual, Anda bisa mengeluarkannya dari vagina dengan bantuan alat yang disebut nylon loop. Anda bisa membelinya di apotek terdekat. Spons ini membantu Anda mencegah kehamilan dengan cara menghalangi serviks sehingga tidak ada sel sperma yang bisa masuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Takut Pecah Belah Timnas Indonesia, Konflik STY vs Mees Hilgers akan Dibongkar Setelah Oktober
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Suntik Dana Rp200 Triliun, Menkeu Purbaya ke Para Bos Bank BUMN: Suruh Mikir, Mereka Orang Pintar!
-
Terbongkar! Tangan Kanan Akui Shin Tae-yong Memang Punya Masalah dengan Mees Hilgers
-
Intip Statistik Jay Idzes saat Sassuolo Hajar Lazio, Irak dan Arab Saudi Bisa Ketar-ketir
Terkini
-
Pamit Pindah ke Australia, Dari Mana Saja Sumber Kekayaan Awkarin?
-
7 Negara yang Dikenal Sulit Kasih Visa untuk Turis, Harus Siap-Siap Ribet
-
Kolaborasi Desain dan Kesehatan: IDW 2025 Hadirkan Pengalaman Unik di Lifestyle Wellness Center!
-
Penghasilan Fantastis YouTube Tasya Farasya, Benarkah Gugat Cerai Suami?
-
10 Negara yang Paling Sepi Turis, Cocok untuk Petualangan
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Bisa Diangkat Jadi Penuh Waktu? Ini Ketentuan dan Syaratnya
-
Berapa Harga Rumah Cinta Kuya di Los Angeles? Kini Anxiety Pikirkan Rumah Indonesia yang Dijarah
-
Gaji Menggiurkan, Berapa Lama Kontrak PMO Koperasi Merah Putih?
-
Siapa Ayah Awkarin? Sosok Mentereng yang Tak Kasih Ampun Andai Anak Hamil Duluan
-
Link Download Surat Lamaran PMO Koperasi Merah Putih