Suara.com - Hiperseksualitas juga dikenal sebagai gangguan perilaku seksual kompulsif atau kecanduan seks, adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami fiksasi obsesif terhadap seks, tindakan seksual, dan fantasi seksual.
Meskipun kondisi ini lebih umum terjadi pada laki-laki, perempuan juga dapat mengalami hiperseksualitas. Berikut ini tanda perempuan hiperseks dan kapan harus dibawa ke dokter seperti dikutip dari Very Well Mind.
Tanda perempuan hiperseks
Hiperseksualitas pada perempuan dapat termanifestasi dalam berbagai perilaku dan gejala. Beberapa tanda-tanda yang mungkin muncul antara lain:
- Perilaku Seksual Kompulsif: Perempuan dengan hiperseksualitas mungkin merasakan dorongan yang kuat dan sulit diatasi untuk terlibat dalam aktivitas seksual. Mereka mungkin merasa terobsesi dengan seks dan merasa tidak dapat mengendalikan dorongan tersebut.
- Fantasi Seksual yang Berulang dan Tidak Terkendali: Perempuan dengan hiperseksualitas sering memiliki fantasi seksual yang intens dan sulit dikendalikan. Fantasi ini mungkin mengganggu aktivitas sehari-hari dan memengaruhi kualitas hidup.
- Kesulitan dalam Hubungan: Hiperseksualitas dapat mengganggu kemampuan perempuan untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan orang lain, terutama dalam konteks hubungan romantis. Mereka mungkin cenderung lebih fokus pada keinginan seksual daripada aspek-emosi dalam hubungan.
- Dorongan Seksual yang Tidak Terkendali: Salah satu tanda utama hiperseksualitas adalah ketidakmampuan untuk mengendalikan dorongan seksual. Perempuan dengan kondisi ini mungkin merasa dorongan tersebut sangat kuat dan sulit untuk diatasi.
- Melanjutkan Perilaku Meskipun Ada Kerugian: Meskipun dampak negatifnya terasa, perempuan dengan hiperseksualitas mungkin tetap melanjutkan perilaku seksual yang berlebihan. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional mereka.
Penyebab Hiperseksualitas pada Perempuan
Meskipun penyebab pasti hiperseksualitas masih belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini:
Ketidakseimbangan Kimia di Otak: Otak memiliki peran sentral dalam mengatur perilaku seksual. Ketidakseimbangan zat kimia seperti dopamin dalam otak dapat memainkan peran dalam memicu hiperseksualitas.
Pengaruh Kondisi Medis: Beberapa kondisi medis, seperti epilepsi, diyakini dapat memicu kerusakan otak yang menyebabkan hiperseksualitas.
Efek Samping Pengobatan: Beberapa jenis pengobatan, terutama yang memengaruhi keseimbangan dopamin, seperti yang digunakan dalam pengobatan penyakit Parkinson, dapat menyebabkan hiperseksualitas sebagai efek samping.
Faktor Risiko: Penyalahgunaan narkoba atau alkohol, riwayat keluarga dengan gangguan kesehatan mental, dan pengalaman pelecehan seksual juga dapat meningkatkan risiko perempuan untuk mengembangkan hiperseksualitas.
Pengobatan hipersek
Pengobatan untuk hiperseksualitas pada perempuan dapat melibatkan pendekatan yang beragam, termasuk terapi kognitif-behavioral, terapi kelompok, dan terapi farmakologis.
Terapi kognitif-behavioral dapat membantu individu mengidentifikasi pola perilaku seksual yang merugikan dan mengembangkan strategi untuk mengendalikannya. Terapi kelompok juga dapat memberikan dukungan sosial dan ruang untuk berbagi pengalaman dengan orang lain yang mengalami kondisi serupa.
Dalam kasus yang lebih kompleks, pengobatan farmakologis mungkin direkomendasikan. Obat-obatan seperti penghambat serotonin selektif atau obat antiandrogen dapat digunakan untuk mengurangi dorongan seksual yang berlebihan.
Berita Terkait
-
Baim Wong Bisa Berhubungan Seks 7 Kali Seminggu Dengan Paula Verhoeven, Termasuk Hiperseks?
-
Lucinta Luna Pilih Putus gara-gara Kapok 12 Ronde Sehari, Begini Cara Atasi Hiperseks Menurut Dokter Boyke
-
Dokter Boyke Ungkap Cara Kenali Pasangan Hiperseks Sebelum Menikah, Supaya Gak Kewalahan Saat Malam Pertama
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
7 Moisturizer untuk Usia 40 Tahun ke Atas di Indomaret, Best Anti Aging!
-
Warna Lipstik Apa yang Cocok untuk Usia 60 Tahun? Ini 5 Produk Terbaik agar Tampak Muda
-
5 Pilihan Sunscreen untuk Tangan, Bantu Atasi Kulit Kering dan Keriput
-
7 Sunscreen Terbaik di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas
-
6 Pilihan Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Pria Usia 40 Tahun ke Atas
-
3 Shio Dapat Keberuntungan Melimpah 17-23 November 2025, Cek Hari Baikmu Mulai Besok!
-
5 Parfum Alternatif YSL Libre yang Lebih Murah dan Wanginya Mewah
-
5 Warna Lipstik yang Harus Dihindari Kulit Sawo Matang, Bikin Wajah Makin Kusam!
-
7 Warna Lipstik yang Cocok untuk Kulit Sawo Matang, Bikin Penampilan Makin Stand Out!
-
Arab Saudi Tawarkan Pengalaman Wisata Baru: Dari Kekayaan Budaya hingga Hiburan Kelas Dunia