Suara.com - Penelitian terbaru terhadap galon-galon air minum dalam kemasan di Kota Makassar menunjukkan bahwa migrasi Bisfenol A (BPA) berada di bawah batas aman yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penelitian ini melibatkan galon polikarbonat yang terkena sinar matahari dan yang tidak terkena sinar matahari.
Penelitian ini, berjudul "Analisis Bisphenol A dan Di-ethylhexyl Dalam Air Galon Yang Beredar di Kota Makassar," dipublikasikan dalam Food Scientia, Journal of Food Science and Technology Universitas Terbuka pada Juni 2023. Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Islam Makassar (UIM) dan Universitas Terbuka, termasuk Endah Dwi Jayanti, Rachim Munadi, Sry Wahyuningsih, dan Iffana Dani Maulida.
Penelitian dimulai dengan pengambilan sampel air galon yang mewakili berbagai merek yang beredar di Kota Makassar. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, memilih air galon yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Survei lapangan dilakukan di beberapa kecamatan di Kota Makassar untuk menentukan merek-merek yang paling populer dan tempat penyimpanannya di minimarket.
Hasil survei lapangan menunjukkan bahwa dua merek air galon, yaitu merek A dan B, menjadi pilihan utama masyarakat Kota Makassar. Selain itu, terdapat dua cara penyimpanan untuk air galon bermerk, yaitu terpapar cahaya matahari dan tidak terpapar cahaya matahari.
Sampel air galon berisi air minum isi ulang dibiarkan selama 6 hari, dengan beberapa sampel terpapar cahaya matahari langsung dan yang lainnya disimpan di dalam ruangan tanpa paparan cahaya matahari. Setelah 6 hari, sampel-sampel tersebut dianalisis untuk mengidentifikasi senyawa BPA dan DEHP dengan menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air galon berbagai merek yang beredar di Kota Makassar, baik yang terpapar cahaya matahari maupun yang tidak, tidak mengandung BPA dan DEHP.
Data dari Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan tahun 2023 menunjukkan bahwa penggunaan air minum bermerk dan air isi ulang sebagai sumber air minum utama di provinsi Sulawesi Selatan terus meningkat dari tahun ke tahun, mencapai 35,75% pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin mempercayai air minum dalam kemasan sebagai alternatif utama mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
Yudo Anak Menkeu Umur Berapa? Sudah Jadi Miliarder dan Nasabah BCA Prioritas
-
Dikira PNS, Ini Pekerjaan Asli Istri Ferry Irwandi yang Jarang Diketahui
-
Berapa Lama Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan? Debut di Era SBY, Dicopot oleh Prabowo
-
Benarkah Rakyat Ikut Menanggung Utang Negara di Akhirat? Ini Penjelasan Islam
-
Franka Franklin Keturunan Mana? Ini Latar Belakang Istri Nadiem Makarim
-
5 Rangkaian Skincare Fanbo untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Jadi Alternatif Viva
-
Urutan Skincare Viva Pagi dan Malam agar Kulit Glowing Maksimal, Harga Mulai Rp5 Ribuan!
-
5 Kontroversi Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya, Terbaru Singgung Ternak Mulyono
-
Kronologi Athaya, Mahasiswa Indonesia Meninggal Usai Mendampingi Pejabat di Austria
-
Cair Lagi? Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Lewat 3 Cara Ini