Suara.com - Baru-baru ini Bukit Teletubbies, Gunung Bromo dikabarkan terbakar sebab pasangan yang melakukan foto prewedding. Dalam video yang beredar, pasangan sendiri diketahui melakukan sesi foto prewedding dengan menggunakan flare.
Awalnya semuanya terlihat baik-baik saja. Pasangan melakukan sesi foto dengan menyalakan flare. Namun, setelahnya, flare tersebut terlihat menyambar rumput dan tanaman sehingga menyebabkan kebakaran.
Bahkan, ketika api masih terlihat kecil, lima orang yang berada di dekatnya justru terlihat santai. Sementara dalam video lainnya, dampak dari hal tersebut memperlihatkan suasana malam ketika Bukit Teletubbies terbakar.
Dalam video itu terlihat kobaran api menyala terang di tengah kegelapan malam, dengan kepulan asap yang menyebar ke segala arah. Hal ini lantas membuat warganet merasa geram. Pasalnya, penggunaan flare yang niatnya memperindah video justru membawa bencana.
‘Flare yang kamu bilang keren akhirnya bikin Savana Bromo menyala malam ini. Selamat! Tujuan viralmu tercapai,” tulis salah seorang warganet di platform X.
Penggunaan flare sendiri memang cukup membahayakan. Pasalnya, api pada flare bisa saja menyambar pada hal-hal yang mudah terbakar. Oleh sebab itu, penggunaan flare seperti di perahu maupun stadion sepak bola dilarang karena potensi membakar benda-benda di sekitarnya.
Melansir laman Peppermint, flare yang dinyalakan juga menimbulkan asap yang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Flare mengandung berbagai bahan kimia yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Namun, asap flare yang banyak ini akan membuat kesehatan terganggu. Panas serta asap pada flare bisa membuat seseorang alami gangguan pernapasan. Bahkan, seseorang dengan asma bisa terganggu karena penggunaan flare.
Penggunaan flare juga tidak sembarangan. Dikutip dari Soundings Online, untuk menggunakannya membutuhkan latihan terlebih dahulu sehingga tidak membahayakan. Apalagi flares akan mengeluarkan cahaya terang sehingga berisiko sebabkan kerusakan mata.
Baca Juga: Kebakaran Di Tambora, 30 Bangunan Ludes Terbakar, Satu Orang Jadi Korban
Oleh sebab itu, penggunaan flare harus benar-benar diperhatikan. Pasalnya, bahaya yang timbul berisiko pada kesehatan dan lingkungan. Jika disepelekan juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan maupun lingkungan seperti kebakaran yang terjadi baru-baru ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Maraton Jadi Alasan Utama Wisata: Tren Baru Pecinta Traveling
-
Lebih Bagus Sunscreen SPF 30 atau 50? Simak Penjelasan Ahli biar Gak Asal Pakai Lagi
-
Siap-Siap Healing! Ini Jadwal Long Weekend 2026, Ada Libur Panjang hingga 7 Hari
-
Sirene "Tot Tot Wuk Wuk" dan Lampu Strobo Hanya untuk Kendaraan Tertentu, Ini Daftarnya
-
5 Stages of Grief dalam Perceraian, Kamu di Tahap Mana?
-
Berapa Harga Parfum Kolaborasi Nagita Slavina dengan Rahasia Fragrance? Wanginya Feminin dan Elegan
-
Dadan Hindayana Kuliah S2 di Mana? Kepala BGN Ternyata Ahli Serangga
-
4 Rekomendasi Lipstik MOP Beauty yang Cocok untuk Bibir Hitam, dari Nude sampai Merah Menyala
-
Diborong Tasya Farasya demi Move On dari Eks Suami, Berapa Harga Piyama Victoria Secret?
-
Apakah Burger Tidak Sehat? Diprotes Ahli Gizi karena Masuk Menu MBG