Suara.com - Komik Malaysia berjudul When I Was a Kid 3 menjadi sorotan masyarakat dunia karena disebut memuat materi hinaan kepada ART atau Asisten Rumah Tangga Indonesia. Seperti apa isi komik kontroversial ini?
Dalam komik keluaran tahun 2014 itu, tokoh ayah mengibaratkan seorang ART Indonesia seperti monyet karena kecepatannya memanjat pohon kelapa yang tinggi.
Sejak bulan Mei 2023 lalu, organisasi non-pemerintah asal Indonesia, Corong Rakyat melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap isi buku yang dinilai menghina profesi ART Indonesia.
Pemerintah Malaysia akhirnya mengeluarkan kebijakan melarang peredaran buku When I Was a Kid 3 karya Cheeming Boey mulai 15 September 2023. Dalam kebijakan tersebut, pemerintah Malaysia menyebut komik tersebut memuat materi yang dapat merugikan moralitas.
Penulis komik When I Was a Kid 3, Cheeming Boey melalui akun Instagram miliknya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang merasa tersakiti atas karyanya itu.
Buku tersebut merupakan buku yang menggambarkan pengalaman masa kecilnya sebagai orang Johor, Malaysia yang tinggal di Singapura.
"Saya sangat meminta maaf kepada pihak-pihak yang tersinggung dengan hal ini, dan orang-orang yang secara tidak sengaja saya sakiti," kata Boey dikutip dari akun Instagram miliknya, Sabtu (30/9/2023).
Ia bercerita, saat buku tersebut dirilis pada 2014 ia tidak mendapatkan penolakan. Justru buku tersebut mendapatkan sambutan sangat baik hingga ia memenangkan penghargaan juara pertama Reader's Choice Award.
Dalam komik asal Malaysia itu, dikisahkan ayah Boey mengajak Boey kecil melihat monyet di taman. Saat Boey kecil tiba di taman, ia tak melihat monyet melainkan seorang ART yang berasal dari Indonesia.
Baca Juga: Sebut ART Indonesia Monyet, Penulis Komik Malaysia 'When I Was a Kid 3' Minta Maaf
ART itu tampak cekatan naik ke atas pohon kelapa dengan cepat untuk memetik buah kelapa. Hal itu menjadi pemandangan yang mencengankan karena Boey kecil tak bisa mengikuti kemampuan sang ART.
"Niat saya bukan untuk merendahkan, tetapi untuk memuji kecepatan luar biasa yang dilakukan ART kami dalam memanjat pohon kelapa – seperti monyet," ungkapnya.
Lantas, seperti apa isi komik When I Was a Kid 3 yang berisi hinaan terhadap ART Indonesia? Berikut cuplikan isi komik yang dibagikan oleh sang penulis melalui akun media sosialnya.
Itulah isi komik When I Was a Kid 3 karya komikus Malaysia Cheeming Boey yang dikritik lantaran menyebut ART Indonesia monyet.
Berita Terkait
-
Sebut ART Indonesia Monyet, Penulis Komik Malaysia 'When I Was a Kid 3' Minta Maaf
-
Jadi Tempat Pembukaan Piala Dunia U-17, Siapkah Gelora Bung Tomo?
-
Klasemen Medali Asian Games 2022: Gagal Tambah Medali, Indonesia Tertahan di Posisi 12
-
ART Indonesia Diibaratkan Seperti Monyet dalam Buku Karya Seniman Malaysia
-
Asian Games 2022: Timnas Basket Putri Indonesia Dibantai China 52-101!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari yang Empuk dan Ringan untuk Pemula
-
Link Download Logo Hari Guru Nasional 2025 Kemendikdasmen, Versi Berwarna dan Hitam-Putih
-
5 Rekomendasi Warna Lipstik untuk Bibir Pucat agar Tampak Lebih Segar
-
Promo Superindo Hari Ini: Katalog Diskon Terbaru 14-16 November 2025 Minyak hingga Popok
-
Beda Silsilah Keluarga Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi, Siapa Pantas Jadi Raja Solo?
-
Tema dan Link Download Logo Hari Guru Nasional 2025 Versi Kemenag: Format PNG, JPG dan PDF
-
5 Rekomendasi Cat Rambut untuk Hempaskan Uban Usia 50 Tahun ke Atas
-
4 Adu Potret Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi: Rebutan Jadi Raja Solo PB XIV
-
5 Rekomendasi Sampo Terbaik untuk Kulit Kepala Dermatitis Seboroik
-
Diam-diam Berjuang Keras, 5 Shio Diprediksi Hoki Besar di Akhir 2025