Suara.com - Menanggapi tewasnya Dini Sera Afrianti (29) diduga oleh Anak Anggota DPR-RI Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani ingatkan petugas yang diam saja melihat korban dianiaya juga harus diperkarakan.
Andy Yentri mengatakan apa yang dialami Dini hingga meregang nyawa masuk dalam ketegori femisida, yaitu pembunuhan perempuan dengan alasan ataupun karena korban perempuan dalam relasi kuasa timpang berbasis gender terhadap pelaku. Dalam hal ini pelaku merupakan kekasih alias pacar korban.
"Karenanya, Komnas Perempuan mendorong pihak kepolisian untuk dengan sungguh-sungguh memastikan proses hukum pada tersangka utama berlangsung dengan akuntabel, juga kepada pihak-pihak lain yang mengetahui (melihat), membiarkan dan atau turut dalam penganiayaan tersebut," ujar Andy saat dihubungi suara.com, Sabtu (7/10/2023).
Andy juga mendapat informasi dari pemberitaan, bahwa ada pihak lain yang melihat dan jadi saksi korban dianiaya hingga disiksa tapi membiarkan, sehingga orang tersebut harus diusut. Ini karena seharusnya keberadaan orang tersebut bisa mencegah Dini dianiaya, bahkan nyawanya bisa saja tertolong.
"Juga mengenali pihak-pihak lain yang mungkin berada dalam posisi untuk mencegah tindakan penganiayaan tetapi tidak mengambil langkah yang dibutuhkan. Misalnya saja, ketika berada dalam fasilitas lokasi pertama kejadian dan di tempat parkir," jelas Andy.
Adapun beberapa teman Ronald turut melihat pertengkaran Dini dengan kekasihnya, bahkan disebut mulai cekcok sejak di dalam ruangan karaoke. Saat keluar ruangan karaoke, seorang petugas keamanan sudqh mulai melihat Ronald dan Dini cekcok.
Sampai akhirnya menurut seorang saksi, di tengah pertengkaran Ronald menendang Dini hingga terjatuh dan terus dianiaya, termasuk memukulnya dengan botol minuman keras 2 kali. Sampai akhirnya keduanya naik lift, penganiayaan semakin parah terjadi saat tiba di basement parkir.
Di sinilah Ronald membuat tubuh Dini terseret hingga terlindas mobil, baru setelah Dini dalam kondisi terkapar petugas mendatangi pasangan itu, dan petugas juga membiarkan Ronald membawa kekasihnya yang tidak berdaya masuk ke bagasi, di bawa ke apartemen baru akhirnya dibawa ke rumah sakit dan kondisi Dini tidak tertolong.
Meski Andy mengakui pihaknya belum mendapat laporan utuh situasi yang dihadapi korban di lokasi kejadian. Tapi dari pemberitaan dirinya juga mendapat informasi, bahkan kejadian Dini dianiaya oleh Ronald bukanlah yang pertama kali. Sebelum nyawanya melayang Dini, sudah sering dan cukup lama mendapat perlakuan kasar dari pacarnya.
Baca Juga: Gocek Polisi, Ronald Tannur Anak Anggota DPR Bunuh Pacar di Surabaya Gagal Bohongi Dokter
"Penganiayaan oleh R, pelaku pacar (alm) Dini, telah terjadi berulang kali dan yang terakhir berujung pada kematian. Pemberitaan tentang peristiwa terakhir menunjukkan proses yang disengaja untuk mengakibatkan penderitaan fisik dan psikis luar biasa kepada korban," kata Andy.
Mirisnya lagi, sebelum nyawanya melayang Dini sudah lebih dulu mengalami pemukulan sejak berada di ruang karaoke, berlanjut di tempat parkir, sampai akhirnya di bawa ke apartemen dimasukan dalam bagasi mobil, barulah Dini di bawa ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong.
"Perekaman dengan pengejekan, pelindasan dengan mobil, dan menunda membawa korban ke rumah sakit," kata Andy.
Terakhir dari pihak Komnas Perempuan, Andy turut berduka dan berbelasungkawa atas meninggalnya Dini, akibat menjadi korban tindak kekerasan dalam pacaran. Selain menyerahkan semuanya kepada polisi untuk segera memprose pelaku, Andy juga ingatkan pentingnya keluarga korban dapat layanan pemulihan.
"Komnas perempuan mendorong pusat layanan terpadu, mendukung keluarga korban mendapatkan pemulihan, dan mengajak semua pihak untuk turut mencegah peristiwa serupa berulang," pungkasnya.
Sementara itu data menunjukan kekerasan dalam pacaran adalah jenis kekerasan terhadap perempuan di ruang personal yang terbanyak ke-2 setelah kekerasan terhadap istri dilaporkan ke Komnas Perempuan dan lembaga layanan dalam 5 tahun terakhir. Bahkan di tahun 2022 dilaporkan 3.950 kasus, naik lebih dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Berita Terkait
-
Anak DPR Tertawa dan Menangis Usai Aniaya Pacar hingga Tewas, Netizen Duga Psikopat
-
Laku Kejam Keluarga DPR: Di Jatim Aniaya Pacar Hingga Meninggal, Di Sumbar Tabrak Bocah Sampai Tewas
-
Hartanya Tembus Rp 11 Miliar, Ternyata Segini Gaji Edward Tannur Anggota DPR yang Anaknya Aniaya Pacar Hingga Tewas
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Yuk Tutup Akhir Tahun dengan Kunjungi Yamaha Rev Festival, Bertabur Hadiah dan Artis Papan Atas!
-
4 Maskara yang Mengandung Serum untuk Rawat Bulu Mata, Harga Terjangkau!
-
5 Bedak Padat Terbaik untuk Usia 50-an, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
5 Sunscreen Bebas Alkohol yang Aman dan Nyaman untuk Kulit Sensitif
-
Ultima II Luncurkan 'Senjata Rahasia': Facial Kolagen yang Bikin Cerah Sekaligus Kencang
-
5 Sunscreen untuk Flek Hitam dan Pori-Pori Besar Usia 40 Tahun ke Atas
-
25 Pantun Natal dan Tahun Baru 2026, Gaya Baru Beri Ucapan Anti Mainstream
-
7 Rekomendasi Sandal Recovery Run Terbaik, Kualitas Premium untuk Pemulihan Kaki Instan
-
5 Parfum Lokal Pria yang Disukai Wanita, Wanginya Bikin Kaum Hawa Klepek Klepek
-
5 Shade Cushion untuk Kulit Kuning Langsat, Anti Abu-Abu dan Kusam