Suara.com - Agresi dan pendudukan Israel di Gaza semakin menjadi-jadi. Tidak sedikit yang melabeli tindakan Israel ini sebagai genosida. Sebab berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pemulihan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) satu anak Palestina meninggal tiap 10 menit akibat ulah Israel.
"Rata-rata, seorang anak terbunuh dan dua lainnya terluka setiap 10 menit selama perang berlangsung," tulis UNRWA dalam pernyataan yang diunggah di X seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/11/2023).
UNRWA merupakan badan PBB utama yang beroperasi di Jalur Gaza, dimana sekolah-sekolah mereka saat ini menampung sekitar 670 ribu warga Palestina yang mengungsi menyelamatkan diri dari serangan Israel yang tanpa henti.
Mengutip laman resmi PBB, genosida adalah tindakan yang disengaja dan sistematis untuk memusnahkan, menghancurkan, atau menghilangkan suatu kelompok etnis, agama, nasional, atau budaya tertentu. Tindakan genosida ini dapat melibatkan pembunuhan massal, pemindahan paksa, pemusnahan budaya, atau perlakuan buruk lainnya yang bertujuan untuk menghancurkan kelompok tersebut secara keseluruhan atau sebagian besar.
Genosida biasanya dianggap sebagai salah satu kejahatan terberat terhadap kemanusiaan dan melanggar norma-norma hukum internasional. Istilah "genosida" pertama kali digunakan oleh pengacara Polandia-Jew, Raphael Lemkin, pada tahun 1944 untuk mendeskripsikan pembantaian Yahudi oleh rezim Nazi selama Perang Dunia II, yang dikenal dengan Holocaust.
Definisi genosida dapat mencakup tindakan seperti pembunuhan massal, penganiayaan, pemerkosaan massal, perbudakan, pemindahan paksa, dan penghancuran budaya yang bertujuan untuk menghapuskan kelompok tertentu. Genosida sering kali melibatkan negara atau entitas yang berkuasa yang secara sistematis berupaya untuk mencapai tujuan tersebut. Karena sering kali melibatkan pembunuhan massal, genosida sering dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelanggaran hukum internasional yang harus diberantas dan dihukum.
Laman World Atlas menyebut setidaknya, ada 5 kasus genosida paling mengerikan yang pernah terjadi dalam sejarah. Apa saja?
Genosida yang Dilakukan oleh Nazi Selama Perang Dunia II
Genosida yang dilakukan oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II sangat mengerikan. Mereka dengan sengaja membunuh sekitar 9,3 hingga 13,5 juta orang, termasuk Yahudi, minoritas, tawanan perang Soviet, dan orang Polandia. Ini adalah tindakan kejam yang terutama terjadi antara tahun 1941 dan 1945.
Baca Juga: 6 Fakta RS Indonesia di Gaza yang Dituding Jadi Markas Persembunyian Hamas
Mereka menggunakan metode yang mengerikan, seperti kamar gas di kamp konsentrasi seperti Auschwitz. Hari ini, kita mengingatnya dengan pameran sepatu korban di Auschwitz sebagai pengingat bahwa kita harus mencegah kejahatan semacam itu.
Holodomor
Holodomor adalah kelaparan buatan yang dilakukan oleh Uni Soviet di Ukraina antara tahun 1932 dan 1933. Mereka sengaja menyebabkan kematian sekitar 4 juta orang Ukraina dengan kelaparan karena mereka menentang kebijakan Soviet. Sayangnya, pemerintah Soviet menolak bantuan dari organisasi seperti Palang Merah. Saat ini, pemerintah Rusia masih menyangkal bahwa ini adalah "genosida."
Genosida Kamboja
Di Kamboja, antara tahun 1975 dan 1979, rezim Khmer Merah di bawah "Pol Pot" membunuh sekitar 3 juta orang untuk menciptakan negara sosialis agraria. Mereka bahkan menyasar pendidikan, etnis, dan agama tertentu. Ini adalah tragedi yang mengerikan.
Genosida Rwanda
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Dari Hobi Jadi Profesi: Cara Wonder Voice of Indonesia Cetak Talenta Voice Over Profesional
-
Catat, Ini 7 Titik Tubuh yang Perlu Disemprot Parfum agar Wangi Seharian
-
Specs Coanda vs Ortuseight Hyperblast 2.0, Duel Sepatu Lari Lokal Rekomendasi Dokter Tirta
-
Kalender Jawa 28 Oktober 2025 Selasa Pon: Mengungkap Sifat dan Peruntungan Weton Lainnya
-
5 Cushion Minim Oksidasi dan Cocok untuk Kulit Berminyak, Bye-Bye Wajah Kusam!
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Pendidikan Humaniora Digital: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan di Era Modern
-
7 Matcha Powder Terbaik untuk Bikin Latte di Rumah: Rasa Lezat, Lebih Hemat
-
Terinspirasi dari Ruang Ganti Atlet Tenis, Lacoste Ubah Runway Jadi Panggung Atletik yang Elegan
-
Biodata dan Agama Rinaldi Nurpratama, Kakak Raisa Punya Karier Mentereng