Suara.com - Konser Coldplay yang dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta telah usai. Akan tetapi, pembahasan mengenai konser tersebut belum selesai, pasalnya gelang Xyloband Coldplay yang harus dikembalikan, ternyata dikembalikan hanya 77 persen oleh penonton Indonesia. Lantas, kenapa gelang Xyloband harus dikembalikan?
Mungkin banyak yang masih belum paham kenapa gelang tersebut harus dikembalikan. Alasan kenapa gelang tersebut harus dikembalikan ialah berhubungan dengan isu lingkungan yang diusung oleh grub band asal Inggris tersebut. Saat pertama kali konser dunia bertajuk "Music of The Spheres Tour" dilaksanakan, Coldplay mengumumkan bahwa mereka dapat menggelar acara yang bermanfaat untuk lingkungan dan mengurangi esmisi karbon langsung sebesar 50 persen.
Agar bisa mewujudkan misi tersebut, salah satu permintaan Coldplay kepada penonton agar bisa ikut berkontribusi adalah siapapun yang datang ke konser mereka dapat mengembalikan gelang Xyloband.
Sebelum angka 77 persen diumumkan, dirumorkan bahwa presentase pengembalian Xyloband konser Coldplay di Indonesia hanya mencapai 52 persen. Meski angka resmi sudah diungkap oleh Image Dynamics selaku konsultan public relations promotion Colplay Music of the Spheres World Tour 2023 di Indonesia, tampaknya ini menunjukkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap lingkungan.
Kabar 77 persen tentu sudah lebih baik daripada 52 persen, tetapi Indonesia tetap menjadi negara yang berada di urutan paling bawah dalam persentase pengembalian Xyloband konser Coldplay. Peringkat pertama adalah Tokyo, Jepang dengan persentase pengembalian mencapai 90 persen. Netizen tidak merasa heran jika Jepang menjadi negara tertinggi dalam persentase pengembalian karena budaya malu di negara tersebut sangat tinggi.
Apa itu gelang Xyloband dan kenapa harus dikembalikan
Sekali lagi, permintaan Coldplay kepada penonton untuk mengembalikan gelang tersebut adalah untuk mewujudkan lingkungan sehat. Xyloband merupakan gelang yang terbuat dari bahan daur ulang. Gelang ini akan menyala dan membentuk irama cahaya selama konser Coldplay berlangsung.
Gelang tersebut dipergunakan kembali di konser dengan tujuan agar Coldplay tidak perlu memproduksi ulang gelang tersebut di kemudian hari. Dengan tidak memproduksi ulang, mereka telah menghambat kemungkinan pembuangan limbah produksi. Akan tetapi, hampir 30 persen penonton Indonesia memilih untuk membawa pulang Xyloband sebagai kenang-kenangan.
Demikian itu informasi kenapa gelang Xyloband Coldplay harus dikembalikan. Alasan ringkasnya adalah supaya penonton dapat membuktikan bahwa mereka juga bisa ikut berkontribusi dalam menjaga kesehatan lingkungan atau menjaga lingkungan tetap bersih.
Baca Juga: Ayah Ghisca Debora Menghilang Usai Janjikan Ganti Rugi Tiket Coldplay, Bantu Anak Tipu Korban?
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Ayah Ghisca Debora Menghilang Usai Janjikan Ganti Rugi Tiket Coldplay, Bantu Anak Tipu Korban?
-
Detik-detik Ghisca Debora Lagi Karetin Gepokan Uang, Orang Tuanya Malah Sibuk Muji-muji?
-
PPATK Bongkar Transaksi Rekening Ghisca Debora Penipu Tiket Coldplay, Capai Rp 40 M
-
Siapa Pacar Ghisca Debora yang Ditemui di Belanda? Ini Sosoknya
-
Pengembalian Wristband Coldplay di Jakarta 77%, Gimana Sih Cara Kerjanya?
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
The 14th Borobudur Writers and Cultural Festival 2025, Mengenang Arkeolog Uka Tjandrasasmita
-
Padel Bukan Lagi Sekadar Tren: Ini Rahasia Perempuan Tetap Glowing dan Percaya Diri di Lapangan!
-
Kontroversi Gus Elham: Apa Sebenarnya Makna Panggilan Gus untuk Anak Laki-laki Kiai?
-
Cari Bedak Wudhu Friendly? Ini 5 Pilihan Halal yang Aman untuk Ibadah
-
Lonjakan Kasus Flu di Perkotaan, Benarkah Dipicu Perubahan Iklim?
-
MU+KU, Wajah Baru Retail Fashion yang Mengangkat Brand Lokal Berkualitas
-
15 Tips agar Aroma Parfum Tahan Lama di Kulit, Wangi Sepanjang Hari
-
Apa Itu Zero Growth? Konon Katanya Bakal Diterapkan untuk Pembukaan CPNS 2026
-
Bukan Cuma Gaya, Grooming Jadi Kunci Percaya Diri Pria Modern: Begini Caranya
-
Bayaran Syuting Amanda Manopo, Akui Siap Support Finansial kalau Kenny Austin Sepi Job