Suara.com - Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta ditetapkan naik 3,3 persen menjadi Rp 5,06 juta. Menyikapi kenaikan gaji tersebut, sebaiknya jangan buru-buru menaikan gaya hidup juga. Pakar keuangan Prita Ghozie mengingatkan, langkah pertama dalam memanfaatkan kenaikan gaji tersebut dengan membayarkan utang yang masih ada.
"Jadi menyikapi adanya kenaikan gaji, baik itu dalam bentuk UMP maupun lainnya, itu harus bijaksana. Pertama kita lihat dulu saat ini masih memiliki pinjaman yang belum terbayar atau tidak. Karena kalau memang kita masih memiliki pinjaman yang belum terbayar, maka sebaiknya itu dibayarkan terlebih dahulu," saran Prita, ditemui usai acara ZAP Finance di Jakarta, Jumat (24/11/2023).
Sisa uang yang telah dipakai untuk bayar utang selanjutnya perlu ditentukan anggarannya sesuai kebutuhan. Anggaran tersebut, kata Prita, berguna untuk permudah plot keuangan selanjutnya. Juga melihat alur pengeluaran uang yang dipakai.
"Pos pengeluaran ini akan kita bagi menjadi tiga, yaitu kewajiban dan kebutuhan ini semua masuknya adalah ke dalam pos living. Lalu ada lagi yang namanya keinginan yang masuknya kenpos playing. Terakhir jangan lupa ada namanya pos saving," tuturnya.
Di sisi lain, kenaikan UMP sebenarnya bertujuan untuk mengejar terjadinya inflasi atau kenaikan harga bahan pokok. Menurut Prita, nominal UMP hitungannya memang selalu tepat sesuai dengan biaya hidup di setiap daerah. Tetapi, terkadang yang membuat gaji UMP terasa kurang, katanya, akibat tanggungan berlebih yang harus dihadapi satu orang.
"Misal yang kerja satu orang UMP, tapu tanggungannya lima orang, ya gak akan cukup," ujarnya.
Itu sebabnya, membuat anggaran penghasilan jadi sangat perlu dilakukan. Prita menyebut kalau membuat anggaran sebenarnya menjadi jantung dari pengolahan keuangan. Sebab dengan begitu juga seseorang bisa menentukan secara bijak gaya hidup yang bisa dia lakukan.
"Sehingga untuk semua teman-teman dan juga masyarakat yang mengalami kenaikan penghasilan, tolong jangan gegabah untuk langsung menaikkan gaya hidup. Ingat lunasi dulu utang-utangnya, pastikan anggaran untuk kebutuhan dan juga savingnya terpenuhi, baru kemudian naikan gaya hidup anda," pungkasnya.
Baca Juga: Perbandingan Rata-rata UMP Pekerja Indonesia, Singapura dan Malaysia
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
5 Rekomendasi Parfum Artis untuk Rayakan Natal 2025, Aroma Mewah dan Tahan Lama
-
Ramalan 6 Shio Paling Hoki Besok 23 Desember 2025, Keberuntungan Menghampiri!
-
Lebih dari Sekadar Roti: Kartika Sari Berbagi Hampers Jelang Natal di Momen Ulang Tahun Ke-50
-
5 Parfum yang Cocok Dipakai First Date: Wanginya Mewah, Elegan, dan Berkesan!
-
Minions Run hingga Meet & Greet: Liburan Akhir Tahun Makin Seru Bareng Bob dan Tim
-
7 Bedak Tabur Terbaik untuk Sehari-Hari yang Awet, Bikin Wajah Natural Glowing
-
Bye Bye Luntur! 5 Lipstik Tahan Makan dan Minum yang Bikin Bibir On Point Seharian
-
5 Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Half Maraton, Bantalan Empuk Setara Brand Dunia
-
Transformasi Desa Bilebante: Dari Bekas Tambang Pasir Jadi Desa Wisata Hijau
-
8 Ide Menu Bakar-bakaran Malam Tahun Baru yang Menggugah Selera