Suara.com - Keberagaman sumber daya kriya dan wastra Indonesia menjadi salah satu kekuatan yang menunjang perekonomian di Indonesia. Salah satunya, kerajinan seperti anyaman dan rotan rupanya menjadi salah satu yang cukup banyak diminati.
Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) RI, Teten Masduki mengungkapkan, rupanya kriya Indonesia seperti anyaman dan rotan menjadi salah satu yang menarik perhatian pasar luar negeri. Bahkan, kerajinan ini mendapat respons positif dan terus diekspor ke berbagai negara di luar negeri.
“Kriya ini menjadi salah satu subsektor yang memiliki potensi. Di luar negeri kriya seperti kayu rotan, anyaman mendapat respons yang positif,” ungkap Teten dalam sambutannya di acara Cerita Nusantara, Selasa (28/11/2023).
Bukti respons positif luar negeri terhadap kerajinan rotan dan anyaman ini sendiri juga dirasakan oleh perusahaan Out of Asia. Perusahaan yang bergelut di bidang kriya dan kerajinan ini berfokus untuk menciptakan produk yang akan diekspor ke luar negeri.
Sales Marketing Staff Out of Asia, Tuti menurunkan, perusahaannya bekerja sama dengan berbagai pengrajin lokal untuk menciptakan berbagai produk seperti anyaman, rotan, dan lainnya.
“Kebetulan kami sebagai perusahaan yang dibidang anyam menganyam, rotan juga jalan, pada kita khusus ekspor dan kita kolaborasi khusus dengan pengrajin lokal. Harapannya untuk meningkatkan pengrajin lokal, daya taraf hidup mereka. Akhirnya kita bekerja sama untuk menjual produknya di luar negeri,” ucap Tuti.
Bukan hanya itu, produknya ini dibuat dari berbagai pengrajin dari beberapa daerah berbeda. Nantinya produknya itu akan diekspor ke beberapa negara di Eropa serta Amerika Serikat.
“Kita (ekspor) ke US dan Eropa, pengrajinnya ada yang dari Jogja, Lombok, dari Tulung Agung juga, Rotan dari Jawa Tengah ada, jadi combine,” sambung Tuti.
Tidak hanya itu, nilai jual untuk kerajinan seperti rotan, anyaman, dan lainnya ini juga tidak murah. Tuti mengungkapkan, pihaknya bisa mendapat sekitar USD 443.469 atau setara dengan Rp 6,8 miliar dalam satu pre-order dekorasi rumah. Produknya itu biasanya dibeli perusahaan besar yang nantinya akan di supply ke toko-toko perusahaan tersebut.
Baca Juga: Mengenal Bisnis Agregasi, Model Usaha yang Diyakini Mampu Pesatkan Pertumbuhan Sektor Kriya
“Mereka biasanya perusahaan, jadi seperti H&M punya store banyak, jadi kita supply ke perusahaan dan mereka distribusi ke semua tokonya,” kata Tuti.
Dari hal tersebut menunjukkan peluang wastra dan kriya yang besar untuk ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu, menurut Teten, ekosistem industri Indonesia, khususnya kriya dan wastra menjadi hal yang patut diapresiasi. Apalagi, potensi yang diberikan pada industri wastra dan kriya cukup besar bagi Indonesia.
Hal ini yang membuat Kemenkop UKM bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja Indonesia Maju (OASE KIM) menggelar acara Cerita Nusantara 2023.
Acara ini menjadi ajang apresiasi untuk ekosistem wastra dan kriya dari berbagai UMKM dan perusahaan untuk terus berkembang menjadi lebih baik lagi.
“Kami ingin memberikan apresiasi kepada seluruh ekosistem terutama wastra dan kriya di Indonesia agar terus berkembang,” ujar Teten.
Terkait Cerita Nusantara sendiri, diketahui menggaet berbagai perusahaan dan UMKM yang telah terkurasi. Beberapa yang terpilih di antaranya Jakcloth, Brightspot, Inacraft, BRIlianpreneur, Alun Alun Indonesia, Sarinah, M-Bloc, IdeaFest, Kriyanusa, MUFFEST, JFW, PINTU Incubator, OOA, Wall of Fades, JSD, USS, JakartaXBeauty, Inacraft, IFFINA, Krealogi, Piazza Firenze by Poppy Dharsono, Karya Kreatif Indonesia, hingga Gerakan Revolusi Lokal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Destinasi Wisata Garut, Hotel ini Tawarkan Pemandangan 3 Gunung hingga Aktivitas Menarik Nataru
-
5 Rekomendasi Serum Azelaic Acid untuk Kulit Berjerawat dan Sensitif, Mulai Rp75 Ribu
-
7 Rekomendasi Skincare Whitening BPOM yang Aman Mencerahkan Kulit
-
Apakah Hari Guru Nasional 25 November Siswa Sekolah Libur? Ini Aturan SKB 3 Menteri
-
10 Cara Efektif Mencegah Anak Menjadi Pelaku Bullying
-
7 Rekomendasi Bedak untuk Makeup Flawless di Kulit Sawo Matang Usia 40 Tahun
-
Apa Arti Mimpi Hamil tapi Belum Menikah Menurut Islam? Ternyata Ini Maknanya
-
Perjalanan Noera: Dari Produk Rumahan Jadi Brand Kecantikan Nasional yang Inovatif
-
5 Sepatu Hiking Terbaik dari Brand Lokal yang Empuk dan Tahan Banting
-
Ketika UMKM Kopi Jakarta Dapat Suntikan Ilmu untuk Naik Kelas