Serba Serbi Tahun Baru Imlek 2024: Asal-Usul, Shio hingga Jumlah Hari Libur

Suara.com - Tahun Baru Imlek merupakan sebuah perayaan yang akan diperingati setiap tahunnya. Memasuki pertengahan bulan Januari menandakan bahwa Lunar New Year atau Tahun Baru Imlek akan semakin dekar. Ini dia serba-serbi Tahun Baru Imlek 2024 mulai dari asal-usul, waktu perayaan, Shio apa, hingga jadwal libur. 

Perayaan Tahun Baru Imlek 2024 menjadi salah satu momen yang sangat penting dan ditunggu-tunggu khususnya bagi etnis Tionghoa di seluruh dunia. Berbeda dari tahun baru Masehi, tahun baru Imlek mempunyai penanggalan yang berbeda dalam setiap tahunnya. Hal itu disebabkan karena pada proses penanggalannya mengacu terhadap siklus bulan dan juga matahari. 

Meskipun begitu, jadwal jatuhnya tahun baru Imlek akan terjadi pada rentang tanggal 21 Januari sampai 20 Februari dalam setiap tahunnya. Lantas, kapan tahun baru Imlek 2024 akan datang? Berikut ini informasi selengkapnya. 

Waktu Perayaan Tahun Baru Imlek 2024 

Mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, dan Nomor 4 Tahun 2023, adapun Tahun Baru Imlek 2024 jatuh pada tanggal 10 Februari 2024 mendatang. 

Tahun Cina ini juga disebut sebagai Tahun Naga Kayu. Sebagaimana diketahui bahwa tanggal 10 Februari 2024 akan menandai tahun baru Imlek yang ke-2575 Kongzili.  

Jadwal Libur Tahun Baru Imlek 2024? 

Masih merujuk pada SKB Tiga Menteri, saat tahun baru Imlek, masyarakat akan mendapatkan dua hari libur. Namun, karena perayaannya jatuh di akhir pekam, maka Anda bisa menikmati libur sampai dengan tiga hari. Berikut ini merupakan rincian liburan di Tahun Baru Imlek 2024: 

• Jumat, 9 Februari 2024 libur Cuti Bersama Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili 

Baca Juga: Tahun Baru Imlek 2024 Shio Apa yang Untung dan Cuan Terus?

• Sabtu, 10 Februari 2024 libur Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili 

• Minggu, 11 Februari 2024: Libur Akhir Pekan 

Asal-Usul Tahun Baru Imlek 

Perayaan tahun baru Imlek dikenal juha dengan istilah Chinese Lunar New Year dan Festival Musim Semi. Di Cina sendiri, perayaan Imlek dianggap sebagai hari yang paling penting. Oleh karena itu, Pemerintah Cina memberikan hari libur selama seminggu penuh untuk masyarakat. 

Melansir dari laman Wake Forest University, perayaan tahun baru Cina sudah ada sejak 3.500 tahun yang lalu. Sejak saat itu sampai sekarang, sudah terjadi banyak perubahan terhadap peringatannya. 

Tanggal kemunculan Imlek yang sebenarnya hingga saat ini tidak diketahui. Beberapa orang meyakini jika perayaannya berawal pada saat masa Dinasti Shang. Kala itu, penduduk Thionghoa membuat sebuah persembahan yang dilakukan untuk menghormati para dewa dan leluhur pada setiap awal dan akhir tahun. 

Jika dalam bahasa Mandarin, "nian" memiliki arti tahun. Istilah tersebut ternyata pertama kali ada di zaman Dinasti Zhou. Lebih lanjut, penetapan tanggal tahun baru Imlek pertama kali terjadi pada masa Dinasti Han. 

Kemudian, di masa pemerintahan Dinasti Tang hingga Qing, terdapat banyak sekali adat-istiadat yang bermumculan guna merayakan tahun baru Imlek. Di antaranya yaitu memakan siomay, menyalakan petasan, mengunjungi sanak-saudara, hingga menonton kesenian barongsai. 

Selanjutnya di tahun 1912, Pemerintah Cina mulai menghapus tahun baru Imlek serta kalender Lunar. Cina lantas memakai penanggalan Gregorian serta memeringati tahun baru setiap tanggal 1 Januari. Batu pada 1949, tahun baru Imlek muncul lagi dan diberi berganti nama menjadi Festival Musim Semi. 

Shio Tahun Baru Imlek 2024 

Di setiap tahunnya, kalender Lunar di wakili dengan 12 zodiak hewan Tionghoa. Hewah-hewan tersebut antara laim Tikus, Kerbau, Harimau, Naga, Ular, Kelinci, Kuda, Kambing, Monyet, Anjing, Ayam, dan Babi. 

Adapun pada Tahun Baru Imlek 2024 shionya adalahi shio Naga kayu yang akan di dampingi oleh elemen kayu. Shio sendiri meeupakan simbol umur panjang hingga kedamaian bagi seseorang. 

Demikian serba-serbi Tahun Baru Imlek 2024 mulai dari asal-usul, waktu perayaan, Shio apa, hingga jadwal libur. Selamat merayakan Tahun Baru Imlek 2024! 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari