Suara.com - Isu mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan (Menkeu) kian santer. Jika benar, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut Jokowi harus siap kehilangan menteri yang dianggap paling punya kredibilitas.
Sementara itu, isu tersebut telah dibantah oleh Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo. Lalu, apakah betul Sri Mulyani menjadi menteri yang paling punya kredibilitas? Mari cari tahu melalui jejak karier dan prestasinya.
Jejak Karier dan Prestasi Sri Mulyani
Sri Mulyani pernah menjadi asisten pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Kemudian, ia juga kerap dipercaya untuk menjabat sebagai Asisten Profesor di University of lllinois at Urbana, Amerika Serikat.
Ia lalu menjabat Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS pada 1994. Sri Mulyani juga menjadi Anggota Kelompok Kerja General Agreement on Trade in Services (GATS) Departemen Keuangan pada 1995.
Tak hanya itu, ia pada tahun 1998 berkarier sebagai Dosen Program S1 & Program Extension FEUI, S2, S3, Magister Manajemen UI. Di sana, ia bahkan menjadi redaktur jurnal kampus yang berjudul “Manajemen Usahawan Indonesia”.
Sri Mulyani juga sempat menjadi bagian dari Research Associate, Wakil Kepala Pendidikan, dan Wakil Kepala Bidang Penelitian di FE-UI. Ia sering terlibat dalam penelitian bidang ekonomi moneter, perbankan, dan tenaga kerja.
Hasil risetnya itu cukup banyak. Adapun di antaranya bertajuk Research Demand for Housing, World Bank Project pada tahun 1986 serta Country Economic Review for Indonesia bersama Asian Development Bank pada tahun 1999.
Kariernya di UI pun kian membaik usai ia dilantik menjadi Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi pada Juni 1998. Ia juga cukup sering tampil di berbagai seminar hingga media massa.
Baca Juga: Ditanya Soal Sri Mulyani Mundur, Luhut: Nggak Ada!
Lalu, berkat analisanya yang kritis dan tajam, Sri Mulyani dipercaya menjadi penasehat pemerintah bersama pakar ekonom lain. Tepatnya dalam Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Selanjutnya pada tahun 2001, Sri Mulyani pergi ke Amerika Serikat dan bergabung dengan USAid sebagai konsultan. Ia memberikan saran atau nasihat soal cara mendesain program S2 untuk perkuatan universitas yang ada di daerah.
Selain itu, ia pun sempat menjadi dosen di Georgia University. Kerennya lagi, wanita kelahiran tahun 1962 ini bahkan pernah bergabung dengan IMF untuk menjabat Executive Director yang mewakili 12 negara di Asia Tenggara.
Lalu, begitu kembali ke Indonesia pada 2004, ia diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tepatnya bergabung ke kabinet sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
Tak lama, yakni pada 5 Desember 2005, SBY mengumumkan perombakan kabinet. Saat itu, jabatan Sri Mulyani digeser menjadi Menteri Keuangan (Menkeu). Ia juga pernah ditunjuk sebagai Plt Menko Bidang Perekonomian.
Berkat kemampuannya itu, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik Asia oleh Emerging Markets pada tahun 2006. Ia juga menorehkan berbagai prestasi lain melalui penghargaan yang kerap diterimanya.
Berita Terkait
-
Kubu AMIN Dapat Kabar Sri Mulyani Sudah Tak Pernah Diajak Bicara oleh Jokowi
-
Sri Mulyani Dibilang Siap Mundur Jadi Menteri, Gimana Nasib Basuki Hadimuljono?
-
Apa Keistimewaan Sri Mulyani? Rumor Mundur dari Menkeu sampai Bikin Gonjang-ganjing Kabinet Jokowi
-
Segini Gaji Menteri Keuangan, Sri Mulyani Siap Kehilangan Kalau Mundur dari Kabinet Jokowi?
-
Para Menteri Jokowi Mau Mundur, Luhut: Silakan! Ditawarin Nggak Mundur-mundur
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi
-
5 Rekomendasi Film Mirip One Battle After Another, Sajikan Ketegangan Intens yang Seru!
-
Kekayaan Tony Blair yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Sementara Gaza
-
Favorit Sejuta Umat, Ini Cara Membedakan Sandal Hermas Oran Ori dan KW
-
6 Parfum Aroma Bunga Segar yang Tahan Lama dan Cocok untuk Aktivitas Harian, Mana Pilihanmu?
-
Viral Olahraga Kombinasi Pilates dan Padel ala Warga Jaksel, Tuai Pro Kontra
-
Profil Kakek dan Nenek Prabowo Subianto yang Dikubur di Belanda
-
Love Scam Makin Marak, Detektif Jubun Ingatkan: Jangan Mudah Jatuh Hati di Dunia Maya