Suara.com - Imlek memiliki sejarah panjang di Indonesia. Perayaan Imlek di Indonesia dapat dikatakan menjadi salah satu wujud toleransi antar umat beragama berlangsung damai di Indonesia. Untuk menjaga kelestariannya, penting untuk kita senantiasa mengingat sejarah Imlek di Indonesia.
Perayaan tahun baru Imlek di Indonesia menjadi bagian penting pengakuan atas etnis Tionghoa-Indonesia di Indonesia. Keterlibatan mereka dalam pembentukan peradaban nusantara dan juga pada momen kemerdekaan Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari sejarah budaya, tetapi juga menyangkut urusan politik dan lain sebagainya.
Tradisi perayaan Imlek di Indonesia sebenarnya sudah terjadi sejak ribuan tahun lalu ketika etnis Tionghoa mendarat di Indonesia. Akan tetapi, perayaan ini baru masuk ke dalam kalender nasional dan diakui sebagai hari libur. Pengakuan itu baru terjadi di tahun 2000, ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres nomor 14/1967 mengenai pembatasan kegiatan agama, kepercayaan, dan adat istiadat Tionghoa yang diterbitkan selama masa pemerintahan Orde Baru, Soeharto. Presiden Abdurrahman Wahid kemudian menerbitkan Keputusan Presiden nomor 19/2001 tanggal 9 April 2001, yang berbunyi Tahun Baru Imlek diakui sebagai hari libur nasional.
Keputusan Presiden Abdurrahman Wahid mencerminkan perubahan sikap pemerintah terhadap tahun baru Imlek. Ini juga merupakan pertanda penting mengenai pengakuan pemerintah terhadap keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
Tahun baru Imlek 2024
Sejak saat itu, perayaan tahun baru Imlek bisa kita saksikan dan menjadi salah satu festival yang menghibur masyarakat. Lokasi perayaan biasanya di landmark kota atau di kawasan pecinan, kawasan khusus tempat tinggal masyarakat Tionghoa. Di mana mereka juga mempertahankan dan melestarikan kebudayaan mereka.
Tahun baru Imlek 2024 jatuh pada 10 Februari. Pada tanggal tersebut, kalender menunjukkan tanggal merah. Satu hari sebelumnya, yakni tanggal 9 Februari bahkan sudah masuk ke dalam hari cuti bersama.
Umumnya, perayaan tahun baru Imlek di Indonesia akan berlangsung selama 15 hari. Selama itu, kita bisa menyaksikan berbagai festival. Di hari ke 9 akan berlangsung budaya King Thi Kong atau Pai Thi Kong dalam tradisi Hokkien bermakna sembahyang Tuhan Allah.
Di hari ke 15, kita bisa melihat festival Cap Go Meh. Ini merupakan puncak perayaan Imlek yang artinya juga merupakan penutup rangkaian tahun baru Imlek. Perayaan Cap Go Meh sudah ada sejak abad 2 masehi di Tiongkok, dalam era Dinasti Han. Tradisi tersebut dibawa oleh para pelancong sampai ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Meriahkan Hari Raya Imlek, Brand Olahraga Ini Luncurkan Koleksi Khusus
Di China, perayaan Cap Go Meh dikenal dengan sebutan festival Yuan Xiao. Ini merupakan pesta rakyat untuk mengusir nasib buruk selama tahun baru. Perayaan Cap Go Meh biasanya dimulai dengan tradisi makan bersama dalam lingkungan keluarga sebelum keluar rumah untuk mengikuti festival atau menyaksikan festival.
Pada hari Cap Go Meh, kita dapat menyaksikan pawai dan pertunjukan barongsai. Ada juga festival lampion di area perayaan Imlek. Kamu juga bisa menemukan kue keranjang dan wedang ronde, khas perayaan Imlek selama perayaan Imlek masih berlangsung.
Demikian itu informasi sejarah Imlek di Indonesia. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
8 Fakta Menarik Mengenai Angpao Saat Imlek, Orang Dewasa Juga Boleh Terima?
-
Hujan di Tahun Baru Imlek: Pertanda Baik atau Kebetulan Semata?
-
7 Model Cheongsam Kekinian, Fashion Statement untuk Hari Raya Imlek
-
Coba Rayakan Tahun Baru Imlek di Hongkong, Jangan Lewatkan 3 Acara Spektakuler Ini
-
Rayakan Imlek dan Valentine dengan Liburan, Ini Sederet Manfaatnya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Dari Komunitas hingga Anak Berkebutuhan Khusus, Coaching Clinic Bulu Tangkis Perkuat Talenta Muda
-
5 Sisi Gelap Zodiak Libra yang Jarang Diketahui
-
36 Nama Bayi Laki-Laki Islami Modern yang Belum Banyak Dipakai
-
5 Alasan Synchronize Fest 2025 Wajib Masuk Daftar Konsermu Minggu Ini!
-
Viral Banget, DAVIENA Skincare Apakah Sudah BPOM? Cek Varian Apa Saja yang Sudah Terdaftar
-
Stop Abaikan! Kulit Anak Lebih Rentan Rusak Akibat Sinar Matahari
-
Terpopuler: Mata Anies Baswedan Kedutan usai Disebut Prabowo, Gaji Pegawai PLN Bikin Penasaran
-
Promo Gratis Pajak Tiket Pesawat dan Diskon Hingga 30 Persen untuk Kereta serta Kapal
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!