Suara.com - Kampanye Akbar Anies-Cak Imin yang dipusatkan di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/2/2024) dipenuhi oleh puluhan ribu orang, termasuk para tokoh dan publik figur di Indonesia, termasuk Olla Ramlan.
Sayangnya, meski sempat antusias berjejal di antara lautan manusia, Olla Ramlan terlihat hampir ambruk usai ikut meramaikan acara tersebut. Presenter tersebut sempat terlihat datang ke pelataran hotel di kawasan Kemayoran dengan tubuh yang lemas dan muka yang memerah.
Olla Ramlan kemudian tampak duduk di trotoal depan lobi hotel untuk menunggu jemputan. Saat ditanya awak media, ia hanya bisa menunjukkan jempolnya, sambil menutupi wajahnya dengan hijab putihnya.
Kerumunan massa di dalam stadion seperti yang terlihat di kampanye akbar para pasangan capres dan cawapres hari ini memang membuat seseorang rentan kehabisan oksigen, pingsan bahkan mati lemas. Ditambah lagi kondisi cuaca yang panas dan dehidrasi.
Bahkan pada beberapa kasus, orang-orang bisa meninggal dunia dalam posisi berdiri, dan jatuh di atas tubuh orang lain yang justru memberi tekanan sedemikian rupa sehingga bernapas menjadi sesuatu yang mustahil dilakukan satu sama lain.
Selain itu, kondisi yang penuh sesak juga dapat menyebabkan psikologis tertentu pada seseorang, salah satunya adalah rasa panik. Hal ini juga menimbulkan rasa sedak napas, hingga merasa lebih terancam dan akan berlomba untuk mencari tempat teraman.
Jadi, penting untuk bersiap dan mengetahui apa yang harus dilakukan ketika menghadapi situasi ini. Berikut adalah sepuluh hal yang perlu diingat ketika Anda pergi ke acara kerumunan besar, seperti dilansir Koreaboo.
1. Berpakaianlah dengan Nyaman dan Kenakan Sepatu yang Masuk Akal
Jangan memakai pakaian ketat atau sepatu hak tinggi saat pergi ke acara keramaian. Berpakaian yang nyaman akan memudahkan Anda untuk bergerak ke tempat yang lebih aman jika terjadi lonjakan orang.
Baca Juga: Cerita Cak Imin Sempat Tolong Emak-emak Hampir Pingsan Saat Hadiri Kampanye Akbar di JIS
2. Jangan Membawa Anak-anak ke Acara yang Ramai
Anak-anak akan membutuhkan perhatian dan pengawasan, dan tidak bijaksana untuk membawa mereka ke acara-acara yang dapat mengancam jiwa jika kerumunan terlalu padat.
3. Perhatikan Semua Pintu Keluar
Sebelum pergi ke acara dengan kerumunan orang, lihat peta dan perhatikan pintu keluar dan rute pelarian potensial lainnya. Dalam keramaian, orang cenderung bergegas ke pintu keluar yang sama daripada menggunakan area keluar yang tersedia. Tempatkan diri Anda di lokasi yang paling dekat dengan jalan keluar atau rute pelarian.
4. Hindari Tembok dan Penghalang Lainnya
Bersandar pada dinding atau penghalang memberikan lebih sedikit peluang untuk menjauh dari potensi lepas dari orang banyak. Korban pertama dalam "crowd-quake" biasanya adalah mereka yang berada di dekat tembok atau pagar.
5. Buka Mata Anda Terhadap Perubahan Kepadatan dan Pergerakan Kerumunan
Ukuran kepadatan kerumunan yang aman adalah empat orang per meter persegi. Ini adalah saat ada cukup ruang untuk bergerak tanpa kontak fisik dengan orang-orang di sekitar Anda.
Lebih dari itu akan menciptakan potensi kepadatan massa yang dapat menyebabkan "crowd-quake". Cobalah untuk pindah ke area yang lebih aman di dekat pintu keluar atau di belakang kerumunan setelah kepadatan kerumunan lebih dari empat orang per meter persegi.
Martyn Amos, pakar kerumunan dan profesor ilmu komputer dan informasi di Universitas Northumbria, menjelaskan cara mencatat ketika kerumunan menjadi berbahaya.
"Segera setelah Anda merasa kehilangan otonomi, itulah kuncinya. Saat itulah Anda mulai masuk dalam situasi di mana gerakan Anda bukan milik Anda sendiri, dan Anda berada di bawah pengaruh fisika. Ini menjadi tantangan bagi Anda untuk bergerak secara mandiri. Jika Anda bisa, singkirkan diri Anda sendiri. Buka mata Anda dan cari rute pelarian yang paling jelas," kata dia.
6. Tinggalkan Selagi Bisa
Semakin lama Anda menunggu, semakin sulit untuk melarikan diri ke tempat yang aman. Tinggalkan area yang sangat padat segera setelah mulai tidak nyaman, dan selagi masih ada cukup ruang untuk bergerak.
7. Tetap Berdiri
Jika Anda terjebak dalam kerumunan dan tidak bisa pergi, pertahankan keseimbangan Anda dan tetap tegak. Jika Anda menjatuhkan ponsel atau tas Anda, jangan mengangkatnya karena Anda mungkin akan kesulitan untuk berdiri lagi. Jika Anda jatuh atau tersandung dan tidak dapat berdiri, ambil posisi di sisi kiri dan lindungi kepala Anda.
Dalam keramaian, orang-orang ditekan begitu erat satu sama lain sehingga ketika seseorang jatuh, mereka juga menjatuhkan orang-orang di sekitar mereka, menciptakan efek domino. Kerusakan organ, biasanya pada paru-paru dan jantung, pendarahan internal, atau kerusakan otot dapat terjadi.
Cedera lainnya termasuk kerusakan otot, cedera tulang belakang, patah tulang rusuk, dan patah tulang. Beberapa orang yang selamat dari himpitan massa mengatakan bahwa tekanan dapat menyebabkan anggota badan menjadi mati rasa. Kerusakan otot dapat menyebabkan jaringan otot melepaskan protein dan elektrolit ke dalam darah, merusak jantung dan ginjal.
8. Angkat Tangan Anda
Jika Anda terjebak dalam kerumunan yang padat, ambil posisi petinju dengan lengan beberapa sentimeter di sekitar tulang rusuk dan paru-paru sehingga Anda bisa bernapas.
9. Hemat Energi Anda
Jangan berteriak atau panik; tetap tenang untuk menghemat energi dan oksigen. Ikuti arus orang banyak, jangan melawannya. Jaga agar kepala Anda tetap tegak untuk mendapatkan udara maksimal.
10. Saling Membantu
Kerumunan yang bersatu akan lebih mungkin bertahan daripada kerumunan individu. Bersikap baiklah kepada orang lain dan tawarkan bantuan jika memungkinkan. Ini akan menguntungkan semua orang, termasuk Anda sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Wangi Nusantara, Ini 7 Merek Parfum Indonesia yang sedang Naik Daun!
-
10 Rekomendasi Bedak untuk Ibu Rumah Tangga yang Mencerahkan dan Anti Menor
-
10 Ide Buket Hari Guru yang Murah tapi Tetap Cantik dan Berkesan
-
5 Rekomendasi Tone Up Cream untuk Mencerahkan Kulit Instan, Mulai Rp20 Ribuan
-
KUIS Uji Nyali: Tebak Nama Gunung-Gunung Megah Ini
-
Aero Sport di Era Liburan Keluarga: Ketika Langit Jadi Ruang Rekreasi Baru
-
Viral! Turis India Ngamuk di McD Malaysia karena Dapat Burger Daging Sapi Bukannya Vegetarian
-
Cara Hitung Iuran BPJS Kesehatan Karyawan Swasta 2025, Pahami biar Gak Kaget dengan Potongan
-
Link Download Logo Hari Guru Nasional 2025 Resmi dari Kemendikdasmen, Lengkap dengan Tema dan Font
-
5 Sepatu Lari untuk Daily Run Pemula, Kualitas Premium Mulai Rp400 Ribuan