Suara.com - Ramai anak Vincent Rompies terkait kasus perundungan di Binus School Serpong bersama teman-temannya ini membuat host Tonight Show tersebut banjir hujatan. Vincent Rompies kini dicibir tak bisa mengasuh anak sehingga menjadi pelaku perundungan atau bullying kepada juniornya itu.
Meski demikian, tidak sedikit juga membela kalau perilaku anaknya itu bukan sepenuhnya salah Vincent Rompies. Pasalnya, perilaku bullying yang dilakukan putranya dan teman-temannya ini terjadi karena berbagai faktor.
Menjelaskan hal ini, Psikolog Klinis & Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, M.Psi. menjelaskan, anak yang menjadi pelaku bullying ini bisa terjadi karena faktor pengasuhan orang tuanya saja. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor di antaranya sebagai berikut.
1. Merasa lebih kuat
Pelaku bullying bisa terjadi karena faktor posisi. Mereka biasanya memiliki posisi yang lebih kuat atau tinggi sehingga merasa berkuasa akan orang lain.
2. Melihat tindakan bullying
Anak bisa menjadi pelaku bullying karena melihat aksi tersebut. Anak bisa merasa kalau melakukan hal tersebut dapat menunjukkan kedudukannya. Ketika ia lebih berkuasa, mereka akan merasa jauh lebih keren.
“Memiliki pengalaman baik menyaksikan, ataupun mengalami terkait perlakuan semena-semana dari orang lain yang status atau kedudukannya lebih rendah. Atau sebaliknya perlakuan spesial berbeda terhadap orang yang lebih senior atau punya status lebih tinggi dimaknai sebagai sesuatu yang ‘keren’,” ungkap Veronica saat dihubungi Suara.com, Selasa (20/2/2024).
3. Pernah menjadi korban
Baca Juga: Ngeri! Aksi Sundut Rokok Diklaim Perbuatan Normal di Geng Putra Vincent Rompies
Anak dapat menjadi pelaku bullying karena dirinya adalah korban. Ia memiliki pengalaman buruk sebagai korban. Hal ini membuatnya mengambil langkah ekstrem untuk melakukan hal yang sama dan merasa lebih kuat serta berkuasa.
4. Ingin menjadi bagian dari kelompok
Anak menjadi pelaku bullying bisa terjadi karena ingin menjadi bagian dari suatu kelompok. Ia ingin menjadi bagian dari kelompok tertentu sehingga rela melakukan bullying kepada orang lain.
5. Solidaritas
Faktor lainnya anak menjadi pelaku bullying yakni karena bentuk solidaritas. Hal ini karena lingkungan pertemanannya melakukan hal tersebut. Oleh sebab itu, anak tersebut merasa harus melakukan hal serupa sebagai bentuk solidaritasnya.
“Menilai kelompok sebagian ‘keluarga atau brotherhood; sehingga sebagai bagian dari solidaritas, merasa harus ikut terlibat melakukan apa yang dilakukan oleh kelompok,” jelas Veronica.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow