Suara.com - Agak Laen memang menjadi salah satu film terlaris sepanjang masa di Indonesia. Namun film komedi ini nyatanya juga mendulang kontroversi karena dinilai ableist dan misigonis.
Berdasarkan pantauan Suara.com, kata kunci Agak Laen bahkan menjadi trending topic di X atau Twitter. Hingga Kamis (22/2/2024), Agak Laen sudah diperbincangkan 6 ribu kali.
Perbincangan seputar kontroversi film Agak Laen berawal dari kritikan seorang warga X, @/runiarumdari. Awalnya, akun ini memang memberikan pujian kepada film Agak Laen karena menghibur.
"Sebelum mengungkapkan keresahanku, harus ku akui bahwa secara keseluruhan film Agak Laen menghibur, punya keseruan—baik dari segi plot dan chemistry para pemain—yang bisa mengikat atensi penonton sepanjang durasi, serta tampak begitu fresh di antara lautan film horor lokal," tulis akun ini.
Namun, warganet ini turut mengkritisi beberapa candaan di film komedi tersebut yang dinilai menghina kaum marjinal. Contohnya terkait transpuan, tokoh disabilitas dan perempuan yang disebut "pelakor".
Menurutnya, penggambarkan tokoh disabilitas dalam film ini dinilai ableist, atau ableisme. Ableisme sendiri adalah prasangka atau perlakuan diskriminasi yang diarahkan kepada orang disabilitas.
Sementara itu, penggunaan kata 'pelakor' kepada karakter Agak Laen, di mana karakter itu juga diolok-olok dinilai sebagai bentuk misoginis, atau bentuk diskriminasi dan kebencian terhadap perempuan.
"Tapi, ada beberapa joke yang menggangguku; soal transpuan, tokoh disabilitas, dan 'pelakor'. Term 'pelakor' aja menurutku udah misoginis, apalagi ketika dalam film ia seolah dipandang sebelah mata," kritik akun ini.
"Call me a party pooper or whatever, tapi aku setuju dengan Geger Riyanto dalam tulisannya 'Humor dan Kebejatan', bahwa humor yang betulan lucu adalah yang bermain dengan penyimpangan ekspektasi—ada set up dan ada punchline. Sementara jokes di film ini yang tadi aku sebutkan, hanya mengolok saja. Bukan dark joke, tapi cuma 'dark' saja," lanjutnya.
Baca Juga: Tagar #JanganJadiDosen #JanganJadiGuru Trending di Dunia Maya, Ini Penyebabnya
Padahal, menurut akun ini, jika film Agak Laen memperbaiki humor-humor gelap tersebut, maka film itu bisa menjadi favoritnya.
"Pun, ada beberapa elemen yang bisa dikembangkan jadi joke betulan—bernada social commentary—yang sayangnya justru lewat begitu saja. Jika jokes 'gelap' tadi diperbaiki, film ini bisa jadi salah satu film lokal top favoritku tahun ini," tandas akun ini.
"To make it clear, term 'pelakor' aja udah lahir dari misoginisme, di mana pihak perempuan yang seakan selalu disalahkan dan dihujat dalam kasus perselingkuhan yang notabene it takes two to tango. Coba berkaca aja deh sama kasus yang udah udah, yang biasanya dirujak abis-abisan perempuannya kan?" jelas akun ini.
Kritikan tajam dari warganet itu langsung mengundang diskusi luas di X. Bahkan produser film Agak Laen, Ernest Prakasa, juga sempat berterima kasih atas kritikan tersebut.
"Hi Runi, salam kenal. Terima kasih banyak untuk ulasannya, masukannya diterima dengan baik. Akan jadi catatan untuk kami moving forward. All the best," tulis Ernest Prakasa di kolom komentar.
Warga X lainnya juga banyak yang setuju dengan kritikan di atas. Tak sedikit yang menilai jika film Agak Laen memang cenderung melanggengkan diskriminasi terhadap kaum disabilitas.
"Reaksi pertama gue kelar nonton Agak Laen adalah buka profil yang meranin karakter Obet. Bukan difabel. Gak lama, nanya pendapat beberapa temen difabel yang nonton atau minimal terpapar ceritanya ni film. Pada kesel tuh ternyata. Ya udah ableist berarti ini film. Kelar," tambah warganet lain.
"I’m sorry to Agak Laen enjoyers but there is nothing funny about ableist jokes. Lucu nya gitu aja pun, masih lebih lucu opung ku," kritik lainnya.
Berita Terkait
-
Tagar #JanganJadiDosen #JanganJadiGuru Trending di Dunia Maya, Ini Penyebabnya
-
Ernest Prakasa Jadikan Nama Geng Tai Binus School Serpong Bahan Lelucon
-
Profil 4 Pemain Agak Laen, Film yang Bakal Jadi Film Terlaris di Tahun Ini
-
Komedi Sopan dari Agak Laen: Oase di Tengah Gempuran Horor
-
BABYMONSTERStuck In The Middle: Lagu Trending dengan Vokal Manis tapi Mengganjal karena Hal Ini
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Zodiak Cancer Cocok dengan Zodiak Apa Saja? 5 Pasangan Ini Paling Match
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Base Note Sandalwood Terbaik: Pancarkan Aura Elegan Sepanjang Hari
-
Memahami Soal dan Jawaban Survei Lingkungan Indonesia Belajar 2025
-
Skincare Glowsophy Merek Negara Mana? Harga Murah Meriah dan Sudah BPOM
-
Armand Duplantis Torehkan Rekor Dunia Ke-14, Puncaki Lompat Galah Dunia
-
Wajah Kusam? Coba 7 Skincare Pria Ini, Hasilnya Lebih Cerah dan Segar
-
Moisturizer The Originote Cocok untuk Tipe Kulit Apa Saja? Cek Rekomendasinya
-
5 Rekomendasi Moisturizer Terbaik untuk 50 Tahun ke Atas: Lawan Kerutan, Kembalikan Kelembapan Kulit
-
Moisturizer Glad2Glow Bisa Atasi Tanda Penuaan Dini? Ini Rekomendasi yang Cocok
-
Dari Sunset Run Hingga Marathon di Sirkuit Mandalika: Sensasi Lari dengan Suasana Berbeda