Suara.com - Vincent Rompies harap kasus bullying yang menimpa anaknya bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan berdiskusi dengan pihak korban. Padahal bullying bisa memicu trauma hingga dewasa loh.
Dalam keterangan persnya pada Kamis, 22 Februari 2024 Vincent Rompies mengaku saat ini sedang berusaha berkomunikasi dengan pelapor selaku keluarga. Ia berharap kasus bullying antar anak siswa SMA ini bisa berakhir damai.
"Saya masih berusaha membuka pintu komunikasi dengan pelapor untuk biar semua ini bisa diselesaikan secara baik-baik. Saya masih berusaha membuka pintu komunikasi dengan pelapor untuk biar semua ini bisa diselesaikan secara baik-baik," ucap Vincent Rompies, seperti dikutip dari tayangan Intens Investigasi.
Sementara itu melansir Verywell Family, Jumat (23/2/2024) diakui penelitian bullying yang dialami masa anak-anak bisa membuat sangat traumatis sehingga efeknya terasa hingga dewasa.
Bahkan pengalaman trauma masa kecil di bully ini bisa membuat korban saat dewasa cenderung meragukan diri sendiri, sulit percaya orang lain, dan tidak memiliki persahabatan berkualitas.
Pakar Hubungan Tiffiny J.Fambro dalam tulisannya di LinkedIn, juga menyebutkan bullying merupakan bentuk pelecehan, intimidasi dan penyerangan yang biasanya dilakukan dari satu anak ke anak lainnya.
Saat aksi bullying terjadi akan bisa langsung menyebabkan kecemasan, depresi, rendah harga diri dan kepercayaan diri, ingin bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.
Pengalaman bullying masa kecil juga akan menyebabkan sisa trauma yang terbawa hingga dewasa. Kondisi ini disebut dengan wounded adults atau orang dewasa yang terluka.
Penelitian juga menyebutkan, orang yang di masa kecilnya mengalami bullying bisa menyebabkan gangguan stres pasca trauma atau PTSD hingga dewasa.
PTSD adalah gangguan psikologis yang terkait dengan pengalaman peristiwa traumatis seperti perang, bencana alam, kekerasan seksual, cedera serius, atau pelecehan jangka panjang. Gejalanya meliputi kesedihan, ketakutan, kecemasan, pikiran negatif yang intens, dan perilaku bunuh diri.
Contoh orang yang menderita PTSD karena dibully di sekolah saat kecil, saat dewasa bisa mengalami kesulitan pergi ke sekolah anak, karena suasana sekolah mengingatkan pada pengalaman traumatis masa kecil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
5 Sepatu Lokal untuk Trail Running yang Lebih Murah dari Salomon Genesis
-
5 Two Way Cake untuk Kulit Kering, Kunci Makeup Flawless dan Anti Cakey
-
17 Promo Akhir Tahun 2025 yang Sayang Dilewatkan, Belanja Serba Hemat!
-
5 Brand Besar Cuci Gudang: Serbu Diskon Akhir Tahun di Hush Puppies hingga H&M
-
5 Parfum Unisex untuk yang Mudah Berkeringat, Anti Apek Mulai Rp20 Ribuan
-
Stanley Hadirkan Sensasi 'Winter Cabin' di Plaza Indonesia: Wajib Coba Cocoa Bar Eksklusifnya!
-
5 Acara Seru Tahun Baru 2026 di Jakarta yang Wajib Dikunjungi, Tak Cuma Pesta Kembang Api
-
5 Sepatu Hiking Outdoor Lokal Favorit Para Pendaki, Kualitas Setara Brand Luar Negeri
-
7 Lipstik Anti Bibir Kering dan Awet Tahan Lama, Tak Perlu Touch Up Berkali-kali
-
5 Merk Vitamin untuk Ibu Menyusui Agar Tidak Mudah Lelah, Bantu Lancarkan ASI