Suara.com - Perempuan masih kerap kali jadi korban kejahatan digital, seperti pelecehan online hingga penipuan keuangan. Berdasarkan data Status Literasi Digital Indonesia, literasi digital perempuan belum setara dengan laki-laki. Oleh sebab itu, keamanan digital serta keamanan finansial bagi kaum perempuan perlu terus didorong.
Khususnya bagi perempuan karir, Head of Corporate Secretary Nawakara Chiquita Hindarto, menyarankan untuk melakukan penilaian risiko dalam keamanan digital serta keuangan.
“Literasi keamanan digital sangat penting dimiliki perempuan demi meminimalisir berbagai risiko yang ada hingga mencapai kemandirian finansial dan membangun masa depan yang aman dan sejahtera untuk diri mereka sendiri dan keluarganya,” kata Chiquita dalam keterangannya.
Menurutnya, ada tiga hal utama yang menjadi fokus bagi para perempuan untuk tetap aman dalam keamanan digital, di antaranya:
1. Lebih Teliti Menggunakan Aplikasi Keuangan Digital
Sebagai seorang “menteri keuangan” dalam keluarga, aplikasi keuangan digital kerap menjadi aplikasi utama yang sering digunakan. Dalam menilai sebuah aplikasi keuangan digital tersebut, perempuan perlu mencari tahu terlebih dahulu reputasi, keamanan, jumlah penggunanya, hingga testimoni dari pengguna sebelumnya. Setelah tahu bahwa aplikasi keuangan tersebut aman, langkah selanjutnya juga perlu memastikan keamanan digital terjaga. Misalnya, tidak menyimpan sandi menggunakan angka sederhana seperti tanggal lahir dan angka berurutan.
2. Tidak Pakai WiFi di Tempat Umum
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan dalam keamanan digital juga tidak menggunakan wifi di tempat umum untuk mengakses aplikasi yang memiliki data pribadi yang bersifat substansial, seperti aplikasi keuangan digital atau mobile banking. Hal ini untuk menghindari penyadapan yang mudah diakses area publik untuk mengambil data dari handphone yang terhubung ke wifi tersebut.
3. Perhatikan Akses Data Diri dari Pinjaman Online
Baca Juga: World Cyber Security Summit 2023, Eksplorasi Ancaman dan Tingkatkan Keamanan Digital
Fenomena pinjol kerap terjadi karena rendahnya tingkat inklusi keuangan perempuan. Untuk mengantisipasi adanya pencurian data pribadi di aplikasi pinjol, sangat penting memperhatikan permintaan akses aplikasi pinjol pada ponsel pengguna. Jika di luar kewajaran yang telah ditentukan OJK, maka persetujuan akses tersebut sebaiknya ditolak. Bagaimana pun juga, pengamanan data yang baik sangat penting dimiliki setiap orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal
-
7 Moisturizer Terbaik untuk Flek Hitam Usia 60 Tahun ke Atas
-
5 Sheet Mask yang Instan Mencerahkan Wajah, Cocok Dipakai Sebelum Natal