Suara.com - Para mahasiswa yang tinggal di kos-kosan di Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai sadar akan dampak lingkungan dari penggunaan air minum dalam galon kemasan sekali pakai. Mereka menghadapi kesulitan dalam membuang bekas galon tersebut setelah habis digunakan.
Salah satunya adalah Vito, seorang mahasiswa UI jurusan Hukum, yang mengonsumsi satu galon dalam dua minggu di kosannya di Depok. Namun, ia merasa kesulitan untuk membuang bekas galon tersebut karena tidak muat ke dalam tempat sampah, sehingga seringkali diletakkan di samping tempat sampah yang mengganggu.
“Iya, saya kadangkala bingung kemana untuk membuang bekas galon sekali pakainya. Karena, galon itu juga tidak bisa masuk ke tempat sampah. Akhirnya, saya meletakkannya di samping tempat sampahnya saja. Dan kadangkala galon-galon itu mengganggu jalan kita-kita juga,” tuturnya.
Kansa, mahasiswi Bisnis Islam UI, juga mengalami hal serupa di kosannya di Depok. Dia akhirnya beralih menggunakan galon guna ulang karena bingung membuang bekas galon sekali pakai.
Hariman, mahasiswa Sistem Informatika UI, juga menghadapi masalah yang sama di kosannya. Bekas galon sekali pakai yang menumpuk membuat kamarnya menjadi sempit, sehingga ia juga berniat untuk menggunakan galon guna ulang.
Para mahasiswa IPB juga memiliki pengalaman serupa. Bayu, mahasiswa Kedokteran IPB, mengalami kesulitan membuang bekas galon di kosannya di Bogor. Demikian pula dengan Atika, mahasiswi Sumber Daya Pengelolaan Perairan IPB, yang juga menghadapi masalah tempat sampah yang tidak cukup untuk bekas galon.
Mereka semua berniat untuk mengganti penggunaan galon sekali pakai dengan galon guna ulang agar lingkungan kosan mereka tidak tercemar dengan sampah plastik.
Greenpeace Indonesia juga mengamati bahwa penggunaan galon sekali pakai bertentangan dengan upaya pengurangan sampah, yang menjadi target Indonesia untuk mengurangi 70% sampah di laut hingga tahun 2025. Mereka khawatir bahwa jika masyarakat terbiasa menggunakan galon sekali pakai, upaya penggunaan kembali yang ramah lingkungan bisa terabaikan.
“Jadi, keberadaan produk AMDK galon sekal pakai ini bukan progres yang baik untuk pengurangan sampah di Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga: Pemprov DKI Bentuk Satgas Baru, Tugasnya Tangani Sampah Kali Ciliwung Tiap Hari
Atha, juru kampanye Urban Greenpeace Indonesia, menekankan bahwa keberadaan produk galon sekali pakai tidak membantu dalam upaya pengurangan sampah di Indonesia. Dia menyatakan kekhawatirannya akan tingginya potensi sampah jika penggunaan galon sekali pakai terus meningkat.
Berita Terkait
-
Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan, Pegadaian Gelar Gathering di Kota Padang
-
NeutraDC Perkuat Implementasi ESG dengan Hadirkan Fasilitas Pengelolaan Sampah untuk Warga Desa Jambidan Yogyakarta
-
Jangan Buang Sembarangan! Sampah Plastik Kresek Bisa Jadi Berharga Hingga Jadi Aspal Jalan yang Berkualitas
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
10 Sunscreen Lokal Terbaik dengan Formula Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas
-
Dari PayTren hingga Fatihah Berbayar, Ini 4 Kontroversi Ustaz Yusuf Mansur yang Gemparkan Publik
-
7 Sepatu Sneakers Kekinian yang Stylish dan Nyaman Buat Jalan Seharian, Mulai Rp400 Ribuan
-
5 Sunscreen Mengandung Niacinamide Terbaik di Indomaret untuk Mencerahkan Wajah
-
Doa Dibayar Donasi? Ustaz Yusuf Mansur Disorot Usai Live PayTren Picu Polemik Publik
-
5 Rekomendasi Novel Karya Laszlo Krasznahorkai: Peraih Nobel Sastra 2025
-
7 Rekomendasi Nasi Rames Murah Rp10 Ribu di Jogja: Menu, Lokasi, Jam Buka
-
4 Rekomendasi Sunscreen untuk Atasi Keriput Usia 50 Tahun, Harga di Bawah Rp50 Ribu
-
7 Fakta Tragedi Bulan Madu Maut di Solok, Benda Ini Diduga Jadi Penyebabnya
-
7 Parfum Wanita Tahan Lama dan Murah di Indomaret, Segar dan Elegan