Suara.com - Sustainable fashion, atau fesyen berkelanjutan adalah praktek desain, produksi, distribusi, dan konsumsi pakaian yang meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.
Konsep ini memang tengah menjadi perhatian masyarakat yang kini sudah memiliki kesadaran yang tinggi akan hal-hal yang berkaitan dengan gaya hidup yang ramah lingkungan. Diharapkan kerusakan lingkungan karena limbah fesyen dapat berkurang.
Untuk mencapai hal tersebut, kerjasama antara semua pihak yang terlibat dalam industri fashion tentu dibutuhkan. Hal inilah yang membuat South Pacific Viscose (SPV), bagian dari Lenzing Group terus berinovasi dalam mewujudkan industri tekstil dan pakaian yang berkelanjutan, untuk pertumbuhan bisnis fashion lokal di Indonesia.
Winston A. Mulyadi, Commercial Head in Textiles Business, SEA & Oceania, Lenzing Group mengatakan, Lenzing merupakan perusahaan penghasil serat selulosa berbahan dasar kayu yang selalu mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam setiap proses produksi yang dijalankan.
"Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dan mendukung berbagai brand fashion lokal Indonesia dalam menerapkan bahan tekstil atau serat kain yang lebih ramah lingkungan. Hal tersebut telah mendorong kami untuk terus berfokus dalam menciptakan inovasi yang mampu membawa perubahan pada industri tekstil dan fashion, diantaranya melalui brand serat Tencel dan Lenzing Ecovero yang eco-friendly," kata dia.
Tencel sendiri merupakan brand serat khusus tekstil yang digunakan untuk manufaktur produk pakaian dan tekstil rumah. Portofolio merek serat Tencel menciptakan langkah yang evolusioner dalam hal keberlanjutan, keuntungan fungsionalitas produk, kenyamanan dan dapat menyesuaikan dengan penggunaan atau aplikasi sehari-hari.
Pada 2020, sejalan dengan komitmen Lenzing untuk mendukung bebas emisi karbon tahun 2050, Lenzing meluncurkan serat Tencel yang telah mendapatkan sertifikasi carbon neutral dari ClimatePartner.
Sementara Lenzing Ecovero menjadi terobosan utama lainnya yang terbuat dari serat viscose yang diproduksi dengan karbon emisi dan penggunaan air 50% lebih rendah dibandingkan dengan produk viscose generik pada umumnya.
Brand serat yang satu ini juga telah disertifikasi oleh EU Ecolabel karena ramah lingkungan. Serat ini bersifat biodegradable, yang berarti dapat terurai secara alami dan kembali ke alam setelah dibuang yang telah disertifikasi oleh TÜV Austria.
Baca Juga: INSA Blak-blakan Tantangan Industri Pelayaran Gunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Tidak hanya itu, Lenzing Ecovero juga telah berkolaborasi dengan berbagai lebih dari 300 brand baik internasional maupun lokal. Brand lokal kenamaan seperti Eiher, Dust, Sare Studio, Aleza dan beberapa merek fashion lokal lainnya yang kini telah tersedia untuk konsumen di Indonesia.
Serai kain eco-friendly ini dipamerkan dalam gelaran Indo Intertex & Inatex 2024 yang berlangsung pada 20-23 Maret 2024 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.
Berita Terkait
-
Rayakan Idulfitri, Brand Lokal WHITE|MODE Rilis Koleksi Istimewa dengan Diskon Spesial
-
Brand Fesyen Lokal Hamlin Jadi Sorotan, Diduga Jual Barang Impor Murah dengan Harga Selangit: Ini Deretan Kasusnya
-
Indonesia Punya Pasar Potensial Untuk Industri Fesyen Bertumbuh, Langkah Ini yang Perlu Jadi Perhatian
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura