Suara.com - Yuki Kato dan keluarganya rayakan momen lebaran Idul Fitri 2024 di kampung halaman ayahnya di Jepang. Sambil menikmati momen liburan, Yuki berjalan-jalan dengan orang tua dan kedua adiknya di kita sekitar Tokyo. Lewat postingannya di Instagram story, Yuki Kato bagikan perjalanannya bersama keluarga ke kota Kamakura dengan naik kereta.
Mereka berkunjung ke patung Buddha yang ada di kota setempat. Yuki Kato sampai takjub melihat patung Buddha yang besar itu.
"Budha statue terbesar yang pernah aku liat si ini... AND! Saking besarnya kita bisa masuk kedalam patung budhanya dengan bayar extra ¥50 per orang," tulis Yuki Kato pada postingan Instagram story, dikutip Minggu (14/4/2024).
Lelah jalan-jalan, Yuki Kato mampir untuk makan di restoran terdekat. Dia salah fokus dengan satu menu makanan yang hampir selalu ada di setiap tempat makan yang dia lihat di Kota Kamakura. Menu itu berupa masakan ikan teri yang dalam bahasa Jepang berarti Shirasu.
Lantaran penasaran, artis 29 tahun itu pun mencoba menu tersebut. Meski begitu, Yuki masih khawatir apabila rasa masakan tersebut tidak cocok dengan selera dirinya.
"Dari awal sampai di Kamakura, setiap toko makanan pasti ada menyediakan ini. Akhirnya akupun kepo hehe aku cobalah Shirasudon ini. Tapi karena takut engga suka dan engga cocok sama rasanya, jadi aku pesan yang size small hehe ini udah termasuk miso soup juga ya," tuturnya.
Namun, pada postingan berikutnya, pemain series My Heart itu memperlihatkan mangkuk bekas makannya yang telah bersih tanpa sisa makanan sedikit pun. Yuki tak menyangka kalau menu shirasudon itu akan sangat enak hingga dia menyantapnya sampai ludes.
Yuki pun jadi menyesal karena hanya memesan porsi kecil dari Shirasudon tersebut.
"MAKAN TERBERSIH GUE SEJAUH INI GA TERSISA SATU BUTIR PUN ENAK BGT YA ALLAH MAKASIH YG MASAK ENAK BGT. MISO SOUPNYA JUGA MATCHING BGT RASANYA SAMA DI SHIRASUDON NYA! NYESEL KECIL PESEN SIZE SMALL," tuturnya.
Baca Juga: Bak Tak Ada Adab, Viral Wisatawan Indonesia Diduga Rusak Pohon Sakura di Jepang
Shirasu merupakan ikan teri khas Jepang. Dilihat sekilas memang tidak ada yang berbeda dengan ikan teri yang dijual di Indonesia. Tetapi, shirasu tidak diasinkan atau pum diolah terlebih dahulu, melainkan langsung dinikmati dalam kondisi segar atau mentah.
Bila tidak suka olahan ikan mentah, shirasu bisa dimasak terlebih dahulu dengan cara direbus agar tidak mengurangi rasa dari ikan itu sendiri. Shirasu biasanya disajikan dengan semangkuk nasi atau yang disebut dengan shirasu don.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Rahasia Aroma Woody: Mengapa Wangi Kayu Tak Lekang Waktu
-
Hasil Survei Sebut Gen Z Lebih Percaya Bank Digital, Ini Alasannya!
-
Nonton Bola Lebih Seru, Pikachu Turun ke Lapangan Temani Anak-Anak di AFF U23
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan