Suara.com - Saat ini Syahrini dan Reino Barack tengah diselimuti kebahagiaan. Keduanya sedang menanti anak pertama mereka seiring dengan usia kandungan sang diva yang semakin bertambah.
Kehamilan Syahrini sendiri seakan-akan menjadi buah kesabaran keduanya yang telah berjuang keras untuk bisa mendapatkan keturunan. Terlebih mereka pernah memiliki pengalaman pahit.
Mengutip potongan video wawancara yang diunggah akun TikTok @/corn_92 pada Rabu (29/5/2024), Aisyahrani mengungkapkan bila sang kakak pernah dua kali mengalami keguguran.
"Jadi hamil yang pertama kali itu setelah nikah dua bulan kalau enggak salah, tapi qadarallah Allah belum kasih izin," jelas Aisyahrani.
Lalu, selang satu tahun menjadi pasangan suami dan istri, Syahrini kembali hamil. Namun, lagi-lagi pelantun lagu Sesuatu tersebut mengalami keguguran.
"Terus yang kedua itu 2020 kalau enggak salah, terus Allah juga belum kasih izin. Ini yang ketiga alhamdulillah Allah jaga. Jadi doanya adalah pas dengar, ya Allah semoga ini Engkau jaga, semoga ini Engkau izinkan," lanjutnya.
Oleh karenanya, saat pertama kali mengetahui sang kakak kembali hamil untuk ketiga kalinya, ia banyak memanjatkan doa agar kehamilan kakaknya dijaga.
"Waktu dikasih tahu hamil, ih masyaAllah semoga yang ini dijaga gitu ya, karena kan udah tiga kali, ini yang ketiga nih," ujar Aisyahrani.
Keguguran berulang yang dialami Syahrini sendiri sebenarnya memiliki banyak faktor risiko. Ini adalah kondisi saat seorang wanita mengalami dua kali atau lebih keguguran berturut-turut dalam kehamilan awal.
Baca Juga: Siapa Suami Aisyahrani? Pekerjaan Adik Ipar Syahrini Tak Kalah Mentereng dari Reino Barack
Kondisi ini tentu sangat menyakitkan dan memengaruhi emosi dan psikologis seorang wanita. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak faktor penyebabnya dikutip dari Halodoc.
1. Sindrom Antifosfolipid
Sindrom antifosfolipid (APS) adalah salah satu penyebab paling umum. Hal ini karena produksi antibodi yang menyebabkan pembekuan darah berlebih di dalam plasenta, yang dapat menghalangi aliran darah dan nutrisi ke janin yang berkembang.
2. Kelainan Genetik
Kelainan genetik dapat menyebabkan keguguran berulang pada wanita. Contohnya, sindrom Turner, sindrom triple X, dan sindrom Klinefelter. Kondisi ini memerlukan perawatan khusus dan pengawasan medis yang ketat selama kehamilan.
3. Kelainan Anatomis
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura