Suara.com - Badan Konsumen Korea Selatan (KCA) menemukan sejumlah kosmetik dan mainan air anak-anak yang dijual di dua platform e-commerce asal China dan satu asal Singapura, mengandung zat berbahaya yang melebihi tingkat keamanan diizinkan.
Temuan itu disampaikan melalui sebuah pernyataan pada Jumat (14/6/2024). Sebanyak 88 produk yang dijual oleh e-commerce China yakni Temu dari PDD Holdings dan AliExpress dari Alibaba Group, serta Qoo10 yang berbasis di Singapura, sudah diperiksa.
Dari 88 produk yang diperiksa, sebanyak 27 produk atau 31 persen gagal memenuhi persyaratan standar keselamatan.
Tujuh dari 40 produk kosmetik mengandung zat berbahaya, seperti tar, timbal, dan krom penyebab kanker. Sedangkan 11 dari 28 mainan air untuk anak-anak mengandung zat beracun seperti bahan pemlastis ftalat, logam berat, dan bahan pengawet.
Secara lebih rinci, bahan pemlastis ftalat 295 kali lebih tinggi dari kadar yang diizinkan dan kadmium 3,2 kali lebih tinggi dari kadar standar ditemukan pada cincin karet yang dijual oleh Temu.
Pemlastis berbahan dasar ftalat berisiko menyebabkan kemandulan serta mengiritasi mata dan kulit.
Sementara, timbal 65 kali lebih tinggi dari kadar yang diizinkan ditemukan pada palet eye shadow 40 warna yang dijual oleh AliExpress.
Selain itu, sembilan dari 10 helm sepeda otomatis yang dijual oleh AliExpress dan Qoo10 tidak memenuhi standar penyerapan guncangan di negara tersebut.
Menanggapi temuan tersebut, AliExpress dan Temu telah berhenti menjual produk yang mengandung zat beracun berdasarkan perjanjian sukarela dengan Fair Trade Commission (FTC).
Qoo10 juga menghentikan penjualan produk berbahaya atas rekomendasi KCA.
Bulan lalu, FTC menandatangani perjanjian dengan AliExpress dan Temu untuk mencegah mereka menjual produk berbahaya dan melindungi pelanggan dengan lebih baik.
Berdasarkan perjanjian sukarela, kedua perusahaan e-commerce akan melakukan pemeriksaan keamanan pada produk mereka berdasarkan data dan hasil pemantauan yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan dan entitas lainnya, serta menghentikan distribusi dan penjualan barang berbahaya.
Jumlah pengguna AliExpress di Korea Selatan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 8,87 juta pada bulan April dari 3,36 juta pada tahun 2022.
Begitu juga dengan pengguna Temu di Korea Selatan juga melonjak menjadi 8,29 juta, menurut data pemerintah. (Antara)
Berita Terkait
-
Awas! Skincare Viral Ini Ternyata Ilegal! BPOM Bekukan Izin 21 Produk
-
6 Bahan Berbahaya dalam Kosmetik Temuan BPOM dan Efek Sampingnya, Jangan Salah Beli!
-
7 Tips Menghindari Kosmetik Berbahaya, Teliti Dulu Sebelum Membeli!
-
Daftar Kosmetik Berbahaya yang Dilarang BPOM, Mengandung Merkuri hingga Hidrokuinon
-
Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
6 Rekomendasi Sampo Anti Ketombe Terbaik: Ampuh, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Bolehkan Mencabut Uban dalam Islam? Begini Hukum dan Ketentuannya
-
6 Pilihan Parfum yang Cocok Dipakai di Hari Pernikahan, Bikin Momen Makin Berkesan
-
Siapa istri Narji? Sukses Kelola Uang Bulanan dari Suami Jadi Tanah 1000 Hektare
-
Profil Primus Yustisio Mantan Aktor yang Jadi Anggota DPR, Minta Proses LPDP Lebih Transparan
-
Cara Cek Status Honorer yang Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu 2025, Simak Panduannya
-
Terpopuler Lifestyle: Isi Garasi Menkeu Purbaya Bikin Heran, Edit Foto Polaroid Bareng Idola Diburu
-
Inul Daratista Lulusan Apa? Sadar Diri Ogah Jadi Wakil Rakyat karena Tak Sekolah Tinggi
-
Arti Mimpi Beli Mobil Baru Menurut Primbon, Pertanda Kesuksesan Besar?
-
Duduk Perkara Rektor UI Disoraki 'Zionis' di Acara Wisuda, Gegara Undang Tokoh Pro-Israel?