Suara.com - Kabar PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang terancam bangkrut sedang menjadi sorotan. Perusahaan tekstil terbesar se-Asia Tenggara ini diketahui bertahan di tengah tumpukan utang yang semakin menggunung.
Menariknya di tengah kondisi perusahaan yang memprihatinkan, museum pribadi milik keluarga pendiri Sritex semakin populer. Museum pribadi tersebut bernama Tumurun Private Museum yang berlokasi di Jl. Kebangkitan Nasional No. 2 Sriwedari, Laweyan, Solo.
Sejak dibuka untuk publik secara terbatas pada 2018 lalu, museum ini menjadi salah satu destinasi baru bagi turis yang ingin mengunjungi Solo. Tak mengherankan, sebab museum ini berisi lebih dari 100 koleksi seni rupa bernilai tinggi.
Semua karya seni, baik lukisan, instalasi, patung, hingga mobil klasik adalah koleksi keluarga pendiri Sritex, H. M. Lukminto.
Saat memasuki museum, pengunjung disuguhkan dengan karya masterpiece para seniman Indonesia dan mancanegara. Sebut saja karya milik seniman legendaris Antonio Blanco, Affandi, Lee Man Fong, Hendra Gunawan, hingga Basoeki Abdullah.
Terdapat pula karya seni kontemporer dari Heri Dono, Rudi Mantofani, Eko Nugroho, Eddy Susanto, dan sebagainya.
Sementara untuk mobil klasik, ada Mercedes Benz 600 Grosser 1972 yang menjadi Mercy pertama mendiang Lukminto. Tak cuma menjadi pajangan, mobil itu dahulu sempat menemani aktivitas pendiri Sritex.
Selain Mercedes-Benz, ada dua mobil Dogde yang juga dipamerkan di museum ini, yakni Dogde DK Sedan tahun 1932 dan Dogde D24 Town Sedan tahun 1948.
Dari yang awalnya hanya dikenal sebagai tempat keluarga Lukminto memamerkan koleksi seni rupa, Tumurun Museum berkembang menjadi rumah bagi para seniman.
Baca Juga: Kunjungan ke Sritex Sukoharjo, Gibran Disambut Antusias Pegawai
Sebab museum yang terdiri dari dua lantai ini secara rutin mengadakan pameran, diskusi, dan workshop yang menggandeng banyak seniman, baik lokal maupun mancanegara.
Terbaru, ada pameran tunggal bertajuk "Transitory Nature of Earthly Joy" oleh Albert Yonathan Setyawan yang berlangsung hingga 12 Januari 2025.
Bagi masyarakat yang ingin melihat berbagai karya seni di Tumurun Museum perlu melakukan reservasi dan cukup merogoh kocek Rp25 ribu saja.
Biaya tersebut mencakup kunjungan untuk acara pameran khusus dan koleksi permanen museum selama 1 jam. Museum ini buka setiap hari kecuali Senin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Mengapa Fun Run Kini Jadi Senjata Ampuh Tanamkan Empati pada Generasi Muda?
-
7 Tips agar Cepat Tidur di Malam Hari, Terbukti Efektif
-
Ini 4 Zodiak Paling Beruntung Besok 16 November 2025, Berkah Datang Bertubi-tubi
-
Souvenir Nikahan Boiyen Diungkap Tamu, Isinya Cuma Satu dan Cantik Banget
-
Rahasia Kulit Kenyal dan Bercahaya: Perawatan Sehari-hari yang Harus Dicoba
-
Cek Ramalan Shio 16 November 2025, Siapa yang Paling Beruntung Besok?
-
Pekerjaan Prestisius Rully Anggi Akbar, Suami Boiyen Beri Maskawin Bernominal Cantik
-
Contoh Soal TKA Bahasa Indonesia SMA, Lengkap dengan Jawaban
-
Kulit Kering di Usia 50-an? Coba 5 Bedak dengan Formula Melembapkan Ini
-
7 Rekomendasi Lulur di Indomaret untuk Angkat Daki dan Mencerahkan, Murah Meriah Dekat dari Rumah