Mengutip pemberitaan media online yang melansir buku Fiqih Kontroversi Jilid 2 susunan H M Anshary, puasa Tasua dan Asyura berawal saat Rasulullah SAW berada di Mekkah. Beliau menunaikan puasa Asyura secara diam-diam.
Dari Aisyah RA, ia berkata:
"Di zaman jahiliyah dahulu, orang Quraisy biasa melakukan puasa Asyura. Rasulullah SAW juga melakukan puasa tersebut. Tatkala tiba di Madinah, beliau melakukan puasa tersebut dan memerintahkan yang lain untuk melakukannya. Namun ketika puasa Ramadan diwajibkan, beliau meninggalkan puasa Asyura. Dan beliau berkata: Barangsiapa yang mau silahkan berpuasa. Barangsiapa yang tidak mau, silakan meninggalkannya." (HR Bukhari dan Muslim)
Saat di Mekkah, Nabi Muhammad SAW tidak memerintahkan para sahabat untuk melakukan puasa Tasua dan Asyura. Lantas, saat hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura dan memuliakan hari tersebut, Nabi SAW pun ikut berpuasa seraya mengimbau para sahabat untuk ikut berpuasa.
Hal itu tertuang dalam dari Ibnu Abbas RA. Ia mengisahkan saat Rasulullah SAW tiba di Madinah, lalu mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura. Kemudian Rasulullah SAW bertanya, "Hari yang kalian berpuasa ini hari apa?"
Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, "Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Firaun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian." (HR Muslim)
Setelah peristiwa itu, Rasulullah SAW memerintahkan muslimin untuk berpuasa. Sementara itu, puasa Ramadan diwajibkan pada tahun ke-2 Hijriah. Sejak turunnya perintah kewajiban puasa Ramadan itu, Nabi Muhammad SAW tidak lagi melakukan puasa Asyura dan tidak lagi memerintahkan serta tidak pula melarang sahabat melakukannya.
Rasulullah SAW mengatakan bahwa siapapun yang ingin puasa Asyura silahkan dan yang tidak ingin juga tidak masalah, seperti tertuang dalam hadits Rasulullah SAW yang artinya:
Baca Juga: Bingung Niat Puasa Weton Anak? Ini Bacaannya yang Mudah Dihapal
"Tatkala Rasulullah SAW melaksanakan puasa Asyura dan menyuruh para sahabat melakukannya. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah SAW sesungguhnya hari ini adalah hari yang orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadikannya hari besar. Beliau menjawab: Bila usia kita sampai tahun depan, Insyaallah kita puasa pada tanggal 9 Muharram (Tasua). Ia berkata: Dan sebelum sampai datang tahun berikutnya Rasulullah SAW telah wafat." (HR Muslim)
Meski Nabi Muhammad SAW sempat meninggalkan puasa Asyura setelah turunnya perintah puasa Ramadan, jelang akhir usianya, beliau bersama para sahabat melaksanakan puasa Asyura lagi. Ia juga bermaksud di tahun yang mendatang melaksanakan puasa pada hari kesembilan Muharram atau puasa Tasua untuk menyelisihi puasa Asyura yang dilakukan Yahudi.
Para ulama sepakat bahwa hukum puasa Tasua dan Asyura sunnah atau dianjurkan sekaligus. Namun, tidak masalah juga jika hanya ingin melaksanakan Asyura tanpa Tasua.
Tag
Berita Terkait
-
Usul Sylviana Murni dan Risma Duet Maut di Pilkada Jakarta, Siti Zuhro: Saatnya Perempuan Turun Gunung!
-
Sempat Diwarnai Kericuhan, Rapat Paripurna DPD Bahas Tatib Diputuskan Bakal Dilanjutkan
-
Istri Mendiang Pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi Dijatuhi Hukuman Mati
-
3 Drama Romantis Thailand yang Dibintangi Aff Taksaorn, Ada Marital Justice
-
Padahal Sudah 6 Tahun Nikah, Jeje Govinda Jarang Curhat ke Syahnaz Sadiqah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Wardah untuk Flek Hitam, Harga Ekonomis Bikin Percaya Diri
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih