Suara.com - Salah satu peserta Clash of Champions (CoC), Shakira Amirah panen kritikan setelah menyinggung soal autisme dalam siaran langsung Sandy Kristian Waluyo baru-baru ini. Atas kejadian itu, banyak orang yang kecewa.
Hal ini berawal dari Sandy yang terlihat asyik melakukan live ketika berkumpul dengan Shakira dan sesama peserta CoC lainnya. Semua di meja itu kecuali Shakira diketahui tengah asyik live di media sosial masing-masing.
Shakira lantas menegur Sandy dan lainnya untuk ngobrol bersama, bukannya malah asyik dengan ponsel. Di sini lah Shakira kemudian menyebut perilaku teman-temannya itu seperti anak autis.
"Kalian bisa enggak ya, kalau di depan aku bersosialisasilah dengan aku. Nggak usah bersosialisasi sama HP. Jangan kayak anak autis gitu deh," ucap Shakira.
Hal tersebut lantas membuat Shakira dibanjiri kritikan. Namun tak lama kemudian, Shakira meminta maaf dan mengakui perilakunya yang salah, di mana seharusnya ia tahu bahwa autisme tak boleh menjadi bahan ejekan.
Alasan Autisme Tak Boleh Jadi Bahan Ejekan
Autisme adalah gangguan perilaku dan interaksi sosial yang diakibatkan oleh adanya kelainan perkembangan saraf otak. Kondisi ini membuat penderitanya sulit berhubungan sosial, berkomunikasi, bahkan belajar.
Kondisi itu juga kerap disebut sebagai gangguan spektrum autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD). Istilah ini mengarah pada gejala serta tingkat keparahan penyakit yang tidak sama untuk tiap penderitanya.
Dikarenakan termasuk kekurangan atau gangguan kesehatan, maka autisme tidak layak untuk dijadikan bahan ejekan. Hal ini justru dapat membuat penderitanya semakin takut bersosialisasi atau bertemu orang lain.
Baca Juga: Siapa Saja Peserta Clash of Champions? Kenali Asal Kampus hingga IPK-nya
Mereka akan merasa tidak normal dan memilih mengasingkan diri. Hal ini tentu bisa mengakibatkan kesehatan mental yang ikut menurun. Oleh karena itu, kekurangan seseorang tidak boleh dijadikan ejekan.
Adapun gangguan yang termasuk dalam ASD yakni gangguan autistik, gangguan perkembangan pervasif (PPD-NOS), sindrom Asperger, serta childhood disintegrative disorder yang juga disebut sindrom Heller.
Menurut informasi yang pernah dihimpun WHO, autisme terjadi pada 1 dari 160 anak di seluruh dunia. Sementara di Indonesia sendiri, hingga saat ini masih belum ada data pasti terkait jumlah penderita autisme.
Di sisi lain, penyebab autisme juga belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diklaim dapat meningkatkan risiko terjadinya autisme. Mulai dari kelainan genetik dan prematur, hingga riwayat dalam keluarga.
Gejala autisme sendiri cukup beragam. Penderita dengan gejala ringan biasanya tetap bisa menjalani aktivitas tanpa hambatan. Namun, jika gejalanya berat, ia bahkan perlu bantuan untuk beraktivitas.
Autisme diketahui sulit disembuhkan, namun ada sejumlah terapi yang bisa membuat penderitanya menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial. Terapinya terdiri dari perilaku, komunikasi, edukasi, atau keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Agar Generasi Muda Makin Melek Perawatan Rambut, Edukasi Jadi Faktor Utama
-
Parfum Gak Sekadar Wangi: Ini Cara Anak Muda Ekspresikan Diri Lewat Aroma
-
Bangkitkan Semangat Kerja dengan Aroma Kopi: 5 Parfum Menyegarkan untuk Kantor
-
Pertanda Baik atau Buruk? Ini Macam-Macam Arti Mimpi Resign dari Kerjaan
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama untuk Nge-Gym: Tetap Segar Sepanjang Sesi!
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
-
Sherly Tjoanda Partai Apa? Gubernur Berharta Rp709 M Viral Ogah 'Jualan Jabatan dan Proyek'
-
Dilarang Lomba Lari Pakai Sepatu Baru, Ini Penjelasan Dokter!
-
Cari Bedak Padat yang Makin Berkeringat Makin Glowing? Ini 7 Pilihan Terbaik Mulai Rp20 Ribuan