Suara.com - Generasi alfa yang lahir di era digital, tumbuh besar dengan dikelilingi oleh teknologi canggih. Smartphone, tablet, dan internet menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka sejak dini. Untuk itu, diperlukan pola asuh spesifik untuk mereka yang sudah terpapar teknologi sejak dini ini, yaitu gentle parenting. Apa itu?
Di tengah era digital, ibu menjadi garda terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan tumbuh kembang anak. Mulai dari perkembangan teknologi yang semakin meluas dan tidak menentu hingga memastikan anak tetap fokus di tengah paparan informasi yang semakin terbuka.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dengan tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5%. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, terdapat peningkatan 1,4%. Secara kelompok usia, jumlah generasi alfa yang menggunakan internet adalah 9,17% dari total pengguna keseluruhan.
Paparan teknologi dan internet pada generasi alfa dapat berdampak pada perkembangannya, seperti kurangnya waktu istirahat, menurunnya kualitas interaksi sosial, tumbuhnya rasa tidak percaya diri, berkurangnya aktivitas fisik, kurang memiliki sifat eksploratif dan bahkan memiliki potensi gangguan kesehatan mental di kemudian hari. Maka penting bagi orang tua untuk mengambil langkah-langkah mengimbangi paparan internet pada anak agar tidak menghambat proses tumbuh kembangnya.
Samanta Elsener, Psikolog Anak dan Keluarga menjelaskan bahwa di era digital seperti saat ini, teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak, sehingga pola asuh yang tepat penting untuk diterapkan.
"Teknologi memang sangat membantu dalam kehidupan kita sehari-hari termasuk dalam membantu perkembangan anak, namun penting bagi orang tua dan anak-anak untuk menyadari bahwa teknologi hanya boleh digunakan sebagai alat pembelajaran. Pola asuh gentle parenting dapat membantu orang tua mengembangkan kecerdasan emosional anak yang sehat, menumbuhkan rasa percaya diri dan ketahanan," kata Samantha.
Gentle parenting adalah pendekatan pengasuhan anak yang berfokus pada membangun hubungan yang penuh kasih sayang, empati, dan respek antara orang tua dan anak. Metode ini didasarkan pada prinsip bahwa anak adalah individu yang unik dan berharga, serta memiliki hak untuk dihormati dan didengarkan.
Menurut Samantha, salah satu tips agar sukses melakukan gentle parenting adalah dengan mendampingi anak bermain hingga tercipta hubungan yang erat antara orangtua dan anak melalui empati, mendengarkan secara aktif, komunikasi terbuka dan saling percaya.
Manfaat gentle parenting sendiri lebih dari sekadar membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak, tetapi juga membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, membuat anak lebih percaya diri dan mandiri, serta membantu anak mengembangkan kesehatan mental yang baik dan mengurangi risiko masalah perilaku.
Baca Juga: Profil Mama Mega Ibu Ritsuki, Parentingnya Lagi Jadi Sorotan Netizen X
Menyadari pentingnya pembentukan karakter dan basic life skills yang kuat untuk generasi alfa, tahun ini MY BABY mengajak para ibu di Indonesia berpartisipasi dalam MY BABY Momversity bertemakan #RaisingFutureReadyKids dan diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi para ibu dalam mendampingi tumbuh kembang anak.
MY BABY Momversity menghadirkan sejumlah kelas inspiratif yang seru dan penuh ilmu, mulai dari Gentle Parenting for Social Emotional Development bersama Samanta Elsener dan Nadine Chandrawinata, Sensory Play yang akan membantu anak melatih skill problem solving bersama Rumah Dandelion dan Kenkulus, serta Science Experiment untuk mengasah rasa ingin tahu dan menambah kemampuan anak untuk berpikir kreatif bersama Junior Lab dan Ardina Rasti.
Bagaimana, tertarik menerapkan pola asuh gentle parenting? Tapi ingat, ya, gentle parenting bukan berarti membiarkan anak melakukan apa saja yang mereka inginkan. Orang tua tetap memiliki peran penting dalam memberikan batasan dan mengajarkan nilai-nilai yang penting. Namun, hal ini dilakukan dengan cara yang penuh kasih sayang dan respek.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
Dikira PNS, Ini Pekerjaan Asli Istri Ferry Irwandi yang Jarang Diketahui
-
Berapa Lama Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan? Debut di Era SBY, Dicopot oleh Prabowo
-
Benarkah Rakyat Ikut Menanggung Utang Negara di Akhirat? Ini Penjelasan Islam
-
Franka Franklin Keturunan Mana? Ini Latar Belakang Istri Nadiem Makarim
-
5 Rangkaian Skincare Fanbo untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Jadi Alternatif Viva
-
Urutan Skincare Viva Pagi dan Malam agar Kulit Glowing Maksimal, Harga Mulai Rp5 Ribuan!
-
5 Kontroversi Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya, Terbaru Singgung Ternak Mulyono
-
Kronologi Athaya, Mahasiswa Indonesia Meninggal Usai Mendampingi Pejabat di Austria
-
Cair Lagi? Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Lewat 3 Cara Ini
-
Rob Clinton Pengusaha Apa? Disebut Cocok Gantikan Dito Ariotedjo Jadi Menpora