Suara.com - Istilah susu ikan baru-baru ini ramai dibicarakan karena dikabarkan akan menjadi alternatif susu sapi dalam program makan gratis yang telah dijanjikan oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Namun, sebenarnya apa susu ikan? Dan, susu ikan terbuat dari apa?
Wacana penggunaan susu ikan sebagai pengganti susu sapi pertama kali terdengar dari Sis Apik Wijayanto selaku Dirut Holding Pangan ID FOOD yang memang terlibat program "Program Makan Bergizi Gratis".
"Pengadaan susu dari mega farm butuh dua sampai tiga tahun, yang diusulkan maunya pengadaan awalnya maksimalkan ke peternak lokal di seluruh Indonesia," ujar Sis Apik di Gedung DPR RI, pada Rabu (4/9/2024).
"Tapi jika tidak mungkin ada produk alternatif yang bisa dilakukan sebagai pengganti susu sapi, misal dari ikan ada juga. Ini masih dalam kajian. Usulan ini pernah disampaikan beberapa tokoh masyarakat, tapi aroma dari susu ikan masih perlu perbaikan," imbuhnya.
Namun, bagaimana cara pengolahan susu ikan? Berikut jawabannya.
Berbeda dengan susu sapi yang berasal dari hasil pemerahan secara langsung, susu ikan sebenarnya berasal dari proses ekstraksi protein.
Untuk membuat susu, daging ikan nantinya akan diolah menggunakan teknologi modern demi menghasilkan hidrolisat protein ikan (HPI). Inilah yang akan menjadi bahan baku utama pembuatan susu ikan.
Dibanding susu, hasil olahan HPI memang lebih tepat disebut sebagai minuman berprotein. Penggunaan susu kerap dipilih karena minuman ini memiliki karakter menyerupai susu dari perahan sapi.
Pada sebuah kesempatan, Prof. Ali Khomsan selaku Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) menyampaikan bahwa pada dasarnya kandungan omega 3 dari susu ikan lebih tinggi dibandingkan sumber protein susu lainnya.
Baca Juga: Susu Ikan Vs Susu Sapi, Mana yang Lebih Baik dari Segi Gizi?
"Susu ikan terbuat dari ikan yang diambil konsentrat proteinnya kemudian dicampur dengan zat-zat lain sehingga menghasilkan produk semacam susu," ujar Prof. Ali Khomsan.
"Susu ikan ini mengandung omega 3 yang lebih tinggi untuk kecerdasan dibandingkan susu biasa (susu sapi)," sambungnya.
Susu yang berasal dari protein ikan juga diklaim bebas alergen, berbeda dengan susu sapi yang mengandung laktosa sehingga relatif lebih aman dikonsumsi.
Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas dan kesesuaiannya untuk menjadi pengganti susu sapi dalam program pemerintah.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Parfum Gak Sekadar Wangi: Ini Cara Anak Muda Ekspresikan Diri Lewat Aroma
-
Bangkitkan Semangat Kerja dengan Aroma Kopi: 5 Parfum Menyegarkan untuk Kantor
-
Pertanda Baik atau Buruk? Ini Macam-Macam Arti Mimpi Resign dari Kerjaan
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama untuk Nge-Gym: Tetap Segar Sepanjang Sesi!
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
-
Sherly Tjoanda Partai Apa? Gubernur Berharta Rp709 M Viral Ogah 'Jualan Jabatan dan Proyek'
-
Dilarang Lomba Lari Pakai Sepatu Baru, Ini Penjelasan Dokter!
-
Cari Bedak Padat yang Makin Berkeringat Makin Glowing? Ini 7 Pilihan Terbaik Mulai Rp20 Ribuan
-
Nilainya Tembus Rp20 Juta per Bulan, Apa Fungsi Tunjangan Komunikasi DPR?