- Seluruh perusahaan SPBU swasta seperti Shell, Vivo, dan BP-AKR telah mengajukan kuota impor Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada Kementerian ESDM.
- Dirjen Migas akan mengumumkan volume impor setelah presentasi dan persetujuan dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
- Pemerintah mendorong SPBU swasta menyerap impor BBM Pertamina B2B setelah stok mereka sebelumnya sempat habis dan mengalami kelangkaan.
Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap seluruh perusahaan SPBU swasta telah mengajukan kuota impor BBM.
Sejumlah badan usaha swasta itu di antaranya Shell, Vivo, hingga BP-AKR.
"Sudah. Semuanya sudah," kata Dirjen Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman kepada wartawan dikutip pada Rabu (10/12/2025).
Namun demikian, Laode belum merinci berapa volume impor yang diajukan badan usaha swasta, termasuk soal peluang penambahan kuota.
Untuk angka pastinya, akan dibeberkan usai mempresentasikannya di hadapan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
"Nanti setelah saya paparan ke Pak Menteri. Saya akan paparan ke Pak Menteri semua. Nah, begitu beliau sudah setuju, tok, kami umumkan," ujar Laode.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, mengatakan, untuk kuota impor BBM bagi badan usaha swasta akan menyesuaikan neraca pacarnya masing-masing. Penjualan mereka pada tahun 2025 menjadi catatan.
"Volumenya tergantung pengajuan mereka masing-masing. Kita enggak bisa menduga-duga. Mereka ada kebutuhan tambahan atau enggak? Dilihat dari situ nantinya. Yang pasti menyesuaikan-lah dengan demand yang mereka di tahun berjalan 2025,” kata Anggia pada 26 November lalu.
Kelangkaan BBM sempat terjadi di sejumlah SPBU swasta, karena stok impor yang diberikan pemerintah habis seluruhnya.
Baca Juga: Aturan Baru LPG Subsidi Disusun: Penjualan Akan Dibatasi Berdasarkan Desil Ekonomi
Guna mengatasi hal itu, Kementerian ESDM memberikan kuota tambahan sebesar 10 persen untuk masing-masing badan usaha, tapi ketersediaannya kembali habis.
Kelangkaan pun sempat terjadi selama beberapa bulan. Pemerintah akhirnya mendorong badan usaha swasta menyerap impor BBM Pertamina melalui skema business to business atau B2B.
Sejumlah SPBU swasta sempat menolak, tapi akhirnya mereka sepakat membelinya.
Diawali oleh BP-AKR yang memasok sebanyak 100 ribu barel, kemudian disusul Vivo dan Shell dengan volume yang sama.
Total, Pertamina menyuplai BBM ke SPBU swasta sebanyak 430 ribu barel.
Berita Terkait
-
Kunjungi Korban Banjir Sumatera, Bahlil Janji Cabut Izin Tambang Nakal
-
ESDM: Batu Bara Masih Jadi Penyumbang Terbesar PNBP Sektor Minerba
-
Masyarakat di Aceh, Sumut, Sumbar Tak Perlu Tunjukkan Barcode Saat Beli BBM Subsidi
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Bahlil Relaksasi Aturan Beli BBM Pakai Barcode di Sumatra-Aceh
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Hidrometeorologi Sumatera Barat
-
Duh! Kesepakatan Dagang RIAS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?
-
Pembentukan Paguyuban Mitra Jadi Kunci Perbaikan Hubungan OjolAplikator
-
Survei BI: Indeksi Keyakinan Konsumen Meningkat, Prospek Ekonomi Cerah?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
PGN Bawa Pasokan Gas Tembus Desa Terisolir di Perbatasan SumutAceh
-
Konflik China-Jepang Mengeras, Indonesia Terimbas Risiko Ekonomi Asia Timur
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Laba IRSX Melonjak 1.776 Persen, Pendapatan Top Line Turun
-
Mobilitas Makin Praktis: QRIS Tap & myBCA Hadir di Smartphone dan Smartwatch