Suara.com - Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim menerima kunjungan Rektor Universitas Al-Azhar Mesir Dr Salamah Dawood dan Ketua Alumni Al-Azhar Internasional Dr Abbas Shouman.
Dalam pertemuan yang berlangsung di PP Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Sabtu (14/9/2024), Dr Salamah Dawood mengapresiasi PP Amanatul Ummah yang selaras dengan visi misi Al-Azhar Mesir.
“Tradisi pesantren di Indonesia sudah selaras dengan visi dan ajaran Al-Azhar yang mengedepankan kedalaman ilmu pengetahuan keislaman, khususnya di Pesantren Amanatul Ummah,” kata Dr Salamah Dawood.
Salah satu buktinya, lanjut Dr Salamah, para santri mampu menghafal berbagai teori dalam buku-buku klasik Islam, seperti dalam penguasaan Bahasa Arab di mana santri diharuskan mempelajari kitab syarah Ibnu Aqil.
“Kedalaman penguasaan materi para santri di pesantren Indonesia terbukti dengan hafal sejumlah matan kitab dan teori-teori lainnya seperti teori ilmu bahasa,” ucap Dr Salamah.
Menurut dia, penguasaan Bahasa Arab bagi santri sangat penting karena membuka wacana keilmuan yang tersimpan dalam buku-buku Islam klasik.
“Kebutuhan terhadap penguasaan Bahasa Arab dari bagi santri yang belajar di pesantren sangat bagus untuk mendalami khazanah keilmuan Islam,” tegas dia.
Terlebih, lanjut dia, santri tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik saja, tetapi juga mendapat pendidikan akhlak dan moralitas yang baik.
“Nilai moralitas dalam diri santri adalah modal dasar dalam proses pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Rektor Universitas Al-Azhar Mesir ini menawarkan kerjasama pembelajaran Bahasa Arab yang dilaksanakan secara daring dan bersertifikat.
Bahkan Rektor Al-Azhar juga menawarkan konsep studi hybrid di Al-Azhar dengan mekanisme pembelajaran dilakukan secara daring selama 2 tahun dan pembelajaran luring selama 2 tahun.
“Dengan mekanisme pembelajaran hybrid, mahasiswa tetap mendapatkan ijazah resmi dari Al-Azhar layaknya mahasiswa yang belajar di sana,” dia menegaskan.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim mengapresiasi tawaran Dr Salamah Dawood tersebut dan berjanji segera menindaklanjutinya.
“Kami sangat mengapresiasi tawaran dari Rektor Dr Salamah Dawood mengenai pembelajaran Bahasa Arab dan sistem pengajaran hybrid di Al-Azhar,” ucap KH Asep yang merupakan cucu salah satu pendiri Nahdlatul Ulama dan Pahlawan Nasional, KH Abdul Chalim.
Bahkan, dirinya mengatakan akan melakukan penyesuaian model pembelajaran di Pesantren Amanatul Ummah pada tahun ajaran baru.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 Spot Menonton Kembang Api di Solo, Mudah Akses dan Minim Halangan
-
Prediksi Puncak Arus Libur Nataru 2025/2026, Catat Jam Macetnya
-
30 Link Twibbon Hari Ibu Tema Haru dan Lucu Bisa Langsung Digunakan
-
Warna Rumah Bukan Sekadar Estetika: Cara Menciptakan Hunian yang Lebih Personal dan Hangat
-
Tasya Kamila Ungkap Alasan Bahasa Inggris Jadi Bekal Penting Anak Sejak Dini
-
7 Rekomendasi Sunscreen untuk Cegah Hiperpigmentasi Usia 35 Tahun ke Atas
-
Sepatu Carbon Plate dan Nylon Plate Apa Bedanya? Ini 8 Rekomendasi Terbaik untuk Lari
-
7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
-
Terpopuler: Beda Cara SBY vs Prabowo Tangani Banjir, Medali Emas Indonesia Cetak Rekor
-
Miles of Smiles: Ketika Lari Bersama Keluarga Menjadi Ruang Inklusif untuk Anak Down Syndrome