Suara.com - Media sosial dihebohkan dengan adanya video tak senonoh antara guru dan murid di Gorontalo. Sempat disebut suka sama suka, murid berinisial PTT yang masih remaja mengaku terpaksa berhubungan intim dengan gurunya, karena tertipu oleh perhatian yang diberikan.
PPT sendiri bingung dengan kondisi tersebut namun tak memiliki sosok untuk bercerita. PPT mengaku ingin melapor namun tak punya bukti dan takut dikeluarkan dari sekolah. Netizen pun ramai-ramai menyebut perlakuan gurunya terhadap PTT adalah tindakan grooming. Apa sih itu?
Grooming adalah bentuk manipulasi yang semakin marak terjadi, terutama dalam konteks hubungan romantis yang melibatkan orang dewasa dan anak di bawah umur. Istilah ini merujuk pada tindakan di mana seorang dewasa membangun kepercayaan dan ikatan emosional dengan anak atau remaja untuk tujuan mengeksploitasi mereka, baik secara seksual, emosional, atau materi.
Tindakan ini sering tidak disadari oleh korban maupun orang-orang di sekitar mereka, sehingga perlu perhatian khusus agar bisa dikenali dan dicegah lebih dini.
A. Apa Itu Grooming?
Secara sederhana, grooming adalah manipulasi oleh orang dewasa terhadap anak di bawah umur melalui cara-cara yang tampak tidak berbahaya di awal. Pelaku sering memanfaatkan hubungan "akrab" dengan korban, mulai dari membangun kepercayaan hingga memberi hadiah atau pujian berlebihan. Hubungan ini bisa berwujud pacaran, pertemanan, atau bahkan dalam pernikahan di mana pelaku berusaha mengendalikan dan mendominasi korban.
Manipulasi yang dilakukan pelaku sering kali bertujuan untuk membuat korban merasa tergantung pada mereka. Sebagai contoh, pelaku akan memberikan sesuatu yang berharga seperti uang atau barang, sehingga korban merasa berkewajiban membalas kebaikan tersebut. Dalam banyak kasus, pelaku akhirnya memaksa korban untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka inginkan, seperti hubungan seksual.
Grooming juga sering disalahartikan sebagai hubungan romantis "mau sama mau", padahal di baliknya ada unsur pemaksaan dan manipulasi yang tidak disadari oleh korban. Menurut Komnas Perempuan, grooming sudah dikategorikan sebagai salah satu bentuk kekerasan seksual.
B. Tanda-tanda Grooming
Baca Juga: Riwayat Pendidikan P Diddy: Pernah Diberi Gelar Doktor Honoris Causa
Salah satu tanda utama grooming adalah ketimpangan kekuasaan dan kontrol dalam hubungan. Pelaku sering kali lebih tua atau memiliki posisi yang lebih kuat, baik secara emosional maupun materi. Mereka mungkin memulai hubungan dengan perlakuan baik dan perhatian berlebihan untuk menarik korban. Namun, seiring waktu, perilaku mereka mulai menunjukkan manipulasi yang lebih halus.
Beberapa tanda grooming yang perlu diwaspadai meliputi:
- Pujian Berlebihan: Pelaku sering memberi pujian yang membuat korban merasa spesial, seperti "Kamu lebih dewasa dari anak-anak seumuranmu."
- Hadiah dan Imbalan: Pelaku memberikan hadiah atau imbalan yang membuat korban merasa berhutang budi, hingga korban merasa harus menuruti permintaan pelaku.
- Isolasi Sosial: Pelaku berusaha menjauhkan korban dari keluarga dan teman-teman, bahkan melarang mereka untuk pergi bersama orang lain.
- Pemaksaan Emosional: Pelaku membuat korban merasa tidak enak jika menolak permintaan mereka, menggunakan dalih "pengorbanan" yang telah dilakukan demi korban.
- Kontrol Berlebihan: Pelaku sering memantau dan mengatur aktivitas korban, serta menunjukkan rasa marah atau posesif ketika korban tidak menuruti keinginan mereka.
- Perlakuan Kasar dan Kekerasan: Ketika korban menolak atau tidak memenuhi harapan pelaku, pelaku bisa saja melakukan kekerasan, baik fisik maupun verbal.
C. Dampak Grooming
Grooming tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik tetapi juga dampak psikologis yang mendalam bagi korban. Manipulasi yang dialami korban bisa membuat mereka merasa tertekan, cemas, dan tidak percaya diri. Dampak psikologis yang sering dialami korban grooming meliputi:
- Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD): Stres berkepanjangan akibat pelecehan atau manipulasi dapat menyebabkan PTSD, di mana korban mengalami kilas balik yang mengganggu serta mimpi buruk yang terkait dengan kejadian tersebut.
- Kecemasan dan Depresi: Korban sering merasa cemas jika tidak bisa memenuhi keinginan pelaku. Mereka juga rentan mengalami depresi akibat tekanan mental yang mereka alami.
- Kepercayaan Diri Rendah: Manipulasi yang dilakukan pelaku sering kali membuat korban meragukan akal sehat dan keputusan mereka sendiri. Ini dapat menyebabkan kepercayaan diri korban turun drastis.
- Isolasi Sosial: Korban sering kali merasa sulit untuk bercerita kepada orang lain atau meminta bantuan karena takut atau malu. Akibatnya, mereka menjadi semakin terisolasi dari lingkungan sosialnya.
Terkait kasus guru dan murid viral di Gorontalo, sudah jelas hubungan intim yang dilakukan kepada anak adalah perbuatan melanggar hukum. Demikian definisi grooming serta tanda-tanda dan dampaknya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
Mineral Sunscreen Cocok untuk Kulit Apa? Intip 6 Rekomendasi yang Murah dan Bagus
-
Sosok Rosyida Istri Yai Mim, Ternyata Berpendidikan Sarjana Hukum
-
Makna Pengibaran Bendera Setengah Tiang 30 September dan Satu Tiang Penuh 1 Oktober
-
Awal Mula Tagar #SIWON_OUT Menggema, Fans Minta Siwon Keluar dari Super Junior
-
Juknis Lengkap Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2025, Resmi Kemenbud!
-
Rekomendasi 5 Sepatu Lari Terbaik Tahun 2025, Nyaman dan Stylish
-
Anggap Anjing Jadi Sumber Kebahagiaan, Apa Agama Sabrina Chairunnisa?
-
7 Cara Jitu Bedakan Sepatu Converse Ori dengan Palsu: Jangan Sampai Tertipu!
-
Siapa Yai Mim? Viral Ribut dengan Tetangga sampai Beber Alasan Pura-pura Stroke
-
Pekerjaan Sabrina Chairunnisa, Sudah Berpenghasilan Fantastis Sebelum Menikah dengan Deddy Corbuzier