Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyelesaikan pendidikan S3-nya dan menerima gelar doktor dalam waktu 18 bulan. Namun banyak yang menilai, Ketua Umum Partai Golkar sekaligus scalon menteri Prabowo Subianto tersebut lulus S3 dalam kurun waktu yang terlampau cepat. Hal ini pun memicu pertanyaan berapa lama idealnya kuliah S3 dan mendapat gelar doktor?
Warganet menilai jika masa studi Bahlil Lahadalia sangat singkat. Terhitung, Ketua Umum Partai Golkar itu memperoleh gelar S3 atau Doktor hanya dengan durasi 18 bulan alias 1 tahun lebih 6 bulan atau 3 semester. Menurut informasi yang termuat dalam laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Bahlil mulai kuliah S3 di program studi (Prodi) Kajian Strategik dan Global di Universitas Indonesia (UI) untuk mahasiswa Doktoral per tanggal 13 Februari 2023.
Bahlil kemudian resmi dikukuhkan sebagai Doktor melalui Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global (SKSG) di Universitas Indonesia, Depok pada Rabu, 16 Oktober 2024 lalu. Adapun judul disertasi yang diujikan yakni "Kebijakan, Kelembapan dan Tata Kelola Hirilisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia"
Berapa Lama Kuliah S3 dan Mendapat Gelar Doktor?
Mengenai pendidikan untuk mendapat gelar S3, durasi kuliah ditempuh dalam waktu 3 tahun atau sekitar 6 semester. Namun, beberapa perguruan tinggi di Indonesia juga mengatur durasi studi S3 yang cukup bervariasi.
Umumnya, mahasiswa S3 atau Doktoral harus menempuh 48-52 Satuan Kredit Semester atau SKS tiap semesternya. Bobot dari mata kuliah dan SKS setiap semester ini bisa mempengaruhi kecepatan seorang mahasiswa doktoral untuk lulus S3. Normalnya, sebanyak 48-52 SKS baru bisa dikumpulkan dalam waktu 3 tahun atau lebih.
Hal ini kemudian menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat, sebab Bahlil bisa mengumpulkan puluhan SKS hanya dalam hitungan 18 bulan saja, atau setengah perjalanan dari durasi normal.
Tanggapan UI
Menanggapi kecurigaan masyarakat, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI, Amelita Lusia mengungkapkan, Bahlil tercatat sebagai mahasiswa SKSG UI pada tahun 2022. Menurutnya, Bahlil mendaftar melalui jalur riset dalam program Doktor UI.
Baca Juga: Beda Masa Studi S3 Bahlil Lahadalia vs Hasto Kristiyanto, Publik Minta Jangan Disamakan
"Jadi, program doktor di SKSG ada yang by research, sama seperti di beberapa perguruan tinggi lain," kata Amelita dikutip dari Tempo Kamis (17/10/2024).
Dijelaskan bahwa, program pendidikan jalur riset menekankan kemampuan para calon doktor dalam melakukan penelitian ilmiah. Dengan mengikuti program ini, dikatakan Bahlil tak perlu fokus mengikuti mata kuliah di dalam kelas. Ia bisa mendapatkan gelar doktor hanya dengan mengerjakan sebuah penelitian independen.
Adapun masa studi Program Doktor UI sebanyak 48–52 SKS. Jalur riset yang diikuti Bahlil telah diatur dalam Peraturan Rektor UI Nomor 016 Tahun 2026 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI. Dijelaskan pada Pasal 14, Program Doktor dirancang untuk masa studi 6 (enam) semester, dan bisa ditempuh minimal 4 (empat) semester dan maksimal 10 (sepuluh) semester.
"Jadi, mereka dimungkinkan selesai dalam jangka waktu seperti dimuat dalam Peraturan Rektor itu," tuturnya.
Itulah tadi penjelasan mengenai berapa lama kuliah S3 dan mendapat gelar doktor. Umumnya, kuliah S3 hingga memperoleh gelar doktor ditempuh dalam kurun waktu 3 tahun lebih beberapa bulan. Namun, setiap kampus di Indonesia memiliki kebijakannya masing-masing.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
5 Moisturizer Ringan untuk Menenangkan Kulit Kemerahan, Sensitive Skin Friendly
-
Rahasia 26 Tahun Kino: Filosofi 'Synergy in Diversity' yang Mengubah Perbedaan Jadi Kekuatan Bisnis
-
5 Body Lotion di Alfamart untuk Kulit Kering, Murah Mulai Rp9 Ribuan
-
3 Toner AHA BHA untuk Menghilangkan Bekas Jerawat bagi Pemilik Kulit Kombinasi, Eksfoliasi Aman
-
Pet Kingdom & Paw Friends Berhasil Kumpulkan 13 Ton Makanan untuk 17 Shelter di Indonesia
-
3 Shio Paling Beruntung Selama Akhir Pekan 15-16 November 2025, Kamu Termasuk?
-
Kesenjangan Pendidikan di Desa Masih Lebar, Kolaborasi Program Beasiswa Ini Jadi Harapan Baru
-
5 Sepatu Lari yang Nyaman untuk Sekolah dan Aktivitas Sehari-hari, Mulai Rp300 Ribuan
-
5 Sunscreen untuk Anti Aging di Usia 30-an, Wajah Bebas Flek Hitam dan Kusam
-
5 Rekomendasi Shade Lipstik Timephoria untuk Bibir Hitam: Hasil Halus, Coverage Maksimal