Suara.com - Sejarah Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Desember berakar dari peristiwa penting yang terjadi setelah Perang Dunia II.
Kekejaman yang terjadi selama Perang Dunia II (1939-1945) menjadi pendorong bagi masyarakat internasional untuk mencegah terulangnya tragedi serupa. Hal ini mendorong pembentukan norma-norma hak asasi manusia yang lebih jelas dan diakui secara global.
Pada tahun 1946, Majelis Umum PBB membentuk Komisi Hak Asasi Manusia yang dipimpin oleh Eleanor Roosevelt. Tugas komisi ini adalah untuk menyusun dokumen internasional yang mengatur hak asasi manusia.
Proses penyusunan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) dimulai pada tahun 1947, melibatkan berbagai tokoh hak asasi manusia dari berbagai negara. Setelah dua tahun kerja keras, DUHAM akhirnya diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948 di Paris.
Deklarasi ini terdiri dari pembukaan dan 30 pasal yang menetapkan hak-hak dasar yang harus dihormati dan dilindungi oleh semua negara. Pada saat pengesahan, sebanyak 48 dari 58 negara anggota PBB memberikan dukungan, sementara 8 negara abstain dan 2 negara tidak hadir.
Peringatan Resmi
Pada tahun 1950, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang mengundang semua negara untuk memperingati 10 Desember sebagai Hari Hak Asasi Manusia Sedunia.
Sejak saat itu, tanggal ini diperingati setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya hak asasi manusia di seluruh dunia.
Hari HAM Sedunia memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mengevaluasi pencapaian dan tantangan dalam perlindungan hak asasi manusia serta mendorong tindakan untuk memajukan hak-hak tersebut bagi semua individu tanpa diskriminasi.
Berita Terkait
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Aksi Kamisan: 27 Tahun Tragedi Semanggi I, Negara Pilih Muliakan Soeharto Ketimbang Keadilan
-
Asfinawati Nilai Ada 'Main Politik' di Balik Mandeknya Kasus HAM di Kejagung
-
Jadi Lingkaran Setan Kekerasan, Kenapa Pelanggaran HAM di Indonesia Selalu Terulang?
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Siapa Saja Shio Paling Beruntung 14 November 2025? Ini 6 Daftar Lengkapnya
-
Benarkah Madu dan Sirup Maple Lebih Sehat dari Gula Biasa? Ini Faktanya
-
5 Rekomendasi Lipstik Transferproof: Tahan Lama, Cocok untuk yang Suka Jajan
-
SPF Lebih Tinggi Pasti Lebih Baik? Ini 5 Mitos Sunscreen yang Ternyata Salah Kaprah
-
Jelajahi Pacitan: Panduan Lengkap Destinasi Wisata Surga Tersembunyi di Jawa Timur
-
4 Parfum Aroma Powdery yang Wajib Kamu Coba, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
Apakah Sunscreen Bisa Memutihkan Wajah? Cek Fakta dan Rekomendasi yang Layak Dicoba
-
5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
-
5 Sampo Terbaik untuk Menyamarkan Uban di Usia 50-an, Rambut Tampak Muda Kembali
-
Hari Ini Apakah Malam Jumat Kliwon? Intip Weton Kalender Jawa 14 November 2025