Suara.com - Harga cenderung stabil membuat emas menjadi salah satu instrumen investasi yang dilirik banyak orang. Hal ini rupanya disadari oleh Teuku Wisnu yang baru-baru ini membagikan video edukasi tips jual beli emas.
Menurut Teuku Wisnu, ada tiga poin yang harus dipahami sebelum terjun ke bisnis jual beli emas agar tetap sesuai syariat agama Islam. Apa saja tiga poin penting tersebut?
"Jangan dulu jual beli emas kalau Bapak-Ibu belum memahami ini," tutur Teuku Wisnu memberikan peringatan, seperti dilansir dari TikTok pada Selasa (3/12/2024).
Pernyataan itu dilanjutkan dengan penjelasan tentang tiga poin penting yang harus diperhatikan dalam jual beli emas. Seperti apa penjelasannya? Simak ulasan berikut ini.
1. Tidak Boleh Tukar Tambah Emas
Poin pertama yang disampaikan oleh Teuku Wisnu adalah larangan tukar tambah emas. Pasalnya, hal ini berpotensi menimbulkan riba sebab emas termasuk barang ribawi (harta benda yang dapat mengakibatkan terjadinya riba pada transaksi jual-belinya).
"Satu, tidak boleh tukar tambah emas. Karena, dikatakan riba apabila ada tambahan yang terjadi pada barang ribawi dan emas termasuk barang ribawi," jelas Teuku Wisnu dalam postingannya tersebut.
"Misalnya, Bapak atau Ibu menukarkan emas 5 gram dengan emas 10 gram. Lalu menambahkan uang Rp6,5 juta. Maka ini tidak boleh Bapak, Ibu," tandasnya lagi.
Solusinya, emas yang dipunya lebih dulu dijual. Kemudian uang hasil jualnya tersebut dipakai untuk membeli emas baru yang lebih berat.
Baca Juga: Jam Saku Emas Punya Kapten Penyelamat Korban Titanic Laku Rp28 Miliar!
2. Tidak Boleh Utang, Mencicil, atau Menunda Pembayaran
Poin berikutnya yang tak boleh dilakukan dalam jual beli emas adalah utang, mencicil, atau menunda pembayaran emas. Sebab jual beli barang ribawi seperti emas harus dilakukan secara kontan.
"Tidak boleh utang, mencicil, atau menunda pembayaran. Misalnya, Bapak atau Ibu akadnya (pembelian) pagi. Lalu dibawa dulu emasnya pulang, dibayarnya besok, nah ini enggak boleh," jelas Teuku Wisnu lagi.
"Karena kan barang ribawi ini kan termasuk emas harus dilakukan jual belinya secara kontan atau yadan bi yadin (syarat dalam jual beli emas yang artinya emas harus dibayar tunai dalam satu majelis akad)," imbuhnya.
3. Tidak Boleh Akad Jual Beli Emas secara Online
Poin terakhir yang perlu diperhatikan adalah tidak boleh melakukan akad jual beli emas secara online. Aturan ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW perihal jual beli emas yang harus dilakukan secara langsung atau dari tangan ke tangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
5 Rekomendasi Sepatu Lokal Selevel Docmart: Harga Lebih Bersahabat, Kualitas Tak Kalah
-
3 Zodiak Paling Beruntung Sepanjang 2026, Karier dan Cinta Dalam Genggaman
-
Hidup Makin Digital, Layanan Antar Barang Ikut Berubah Lebih Personal
-
5 Rekomendasi Krim untuk Mengurangi Kerutan, Harga Terjangkau Mulai Rp15 Ribuan
-
Menuju 2026, Clara Hsu Soroti 4 Sinyal Penting yang Tak Boleh Diabaikan Para Pemimpin
-
26 Ucapan Selamat Tahun Baru 2026 untuk Customer, Menjaga Loyalitas dan Relasi Bisnis
-
5 Serum Retinol Lokal untuk Ibu Rumah Tangga, Efektif Atasi Tanda Penuaan
-
5 Sepatu Skechers yang Diskon 50% di Sports Station, Tahun Baru Gaya Baru
-
4 Pilihan Cushion dengan Hasil Akhir Glowing, Samarkan Ketidaksempurnaan Kulit
-
3 Zodiak Mengalami Perubahan Hidup Mulai 1 Januari 2026, Masa Sulit Berakhir!