Suara.com - Media sosial tengah dihebohkan dengan kasus seorang chief dokter koas yang dianiaya diduga karena jadwal piket jaga malam Tahun Baru. Kejadian ini terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. Berdasarkan kabar yang beredar, dokter koas yang dianiaya ini berasal dari kampus Universitas Sriwijaya atau Unsri.
dr. Syarif Hasan selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya atau Unsri mengonfirmasi serta membenarkan kabar yang beredar ini. Mahasiswanya yang mendapatkan penganiayaan tersebut diketahui tengah menjalani program koas di RS Siti Fatimah.
“Kami prihatin dengan insiden yang menimpa salah satu peserta didik kami yang sedang melakukan pembelajaran profesi di RS Siti Fatimah. Setelah mendapatkan laporan tersebut, kami langsung melakukan rapat koordinasi dengan pihak kampus,” jelas dr. Syarif Hasan.
Dalam video yang beredar di media sosial, dokter koas itu terlihat dianiaya oleh sopir orang tua rekannya. Sopir yang mengenakan baju merah itu tampak memukuli korban di bagian kepala beberapa kali.
Usut punya usut, rupanya penganiayaan ini terjadi karena pihak pelaku tidak terima dirinya mendapatkan jadwal piket bertepatan dengan libur panjang Natal dan Tahun Baru. Pelaku kemudian meminta ibunya untuk membereskan masalah ini.
Sang ibu kemudian membawa sopir pribadinya untuk menemui chef dokter koas. Tak disangka, pertemuan itu berakhir panas dan membuat sopir melakukan penganiayaan. Akibat peristiwa itu, korban sekarang dirawat di RS Bhayangkara Palembang.
Koas Tidak Digaji
Berbicara tentang koas (coas atau co-assistant), program profesi yang wajib dijalani bagi mahasiswa jurusan kedokteran ini dilakukan untuk mendapatkan gelar dokter. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1,5 tahun hingga 2 tahun di rumah sakit.
Koas juga terkadang disebut sebagai dokter muda. Meski demikian, sebenarnya mereka belum memperoleh gelar dokter secara resmi. Karenanya wewenang mereka saat menjalankan praktik di rumah sakit sangat terbatas. Segala tindakan mereka harus berada di bawah arahan dokter pembimbing.
Baca Juga: Keluarga Lady Habis Dikuliti Netizen Buntut Viral Dokter Koas Dianiaya, Unsri Buka Suara
Mahasiswa kedokteran yang tengah koas belum memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) serta Surat Izin Praktik (SIP) sehingga mereka tidak diperbolehkan untuk menyentuh langsung pasien, terutama seperti operasi.
Koas tidak menerima gaji setiap bulannya karena mereka masih terhitung mahasiswa yang tengah menjalankan program profesi dari kampus. Usai menjalani koas, para mahasiswa kedokteran ini harus mengikuti ujian sertifikasi untuk mendapatkan Sertifikasi Kompetensi Dokter (SKD).
Biaya Kuliah Kedokteran di Unsri
Mahasiswa Unsri yang tengah koas dan dianiaya tersebut tentunya juga tidak digaji sama seperti mahasiswa koas lainnya. Mahasiswa koas ini justru harus membayar uang kuliah layaknya mahasiswa pada umumnya.
Biaya kuliah Fakultas Kedokteran Unsri tergantung pada jalur masuk (SNMPTN/SBMPTN dan mandiri) serta kelompok UKT dengan nominal sebagai berikut.
- Berdasarkan Jalur Masuk:
Jalur SNMPTN/SBMPTN mulai dari Rp500.000 – Rp20.000.000
Jalur Mandiri mulai dari Rp9.900.000 – Rp45.000.000 - Berdasarkan Kelompok UKT:
Kelompok I – IV : Rp500.000 – Rp8.025.000
Kelompok V – VIII : Rp3.700.000 – Rp20.000.000
Program kuliah yang ditawarkan Fakultas Kedokteran Unsri antara lain program sarjana (S1) yang terdiri dari Ilmu Keperawatan, Kedokteran Gigi, Pendidikan Dokter, dan Psikologi. Program Profesi terdiri dari Profesi Dokter dan Profesi Dokter Gigi.
Berita Terkait
-
Keluarga Lady Habis Dikuliti Netizen Buntut Viral Dokter Koas Dianiaya, Unsri Buka Suara
-
Apa Itu Bulldozer Parenting? Orangtua Lady Aurellia Pramesti Dituding Terapkan Pola Asuh Ini
-
Siapa Dokter Koas Luthfi? Mahasiswa Unsri yang Babak Belur Dipukuli
-
Kekayaan Dedy Mandarsyah Versi LHKPN: Diduga Ayah Pelaku Penganiayaan Dokter Koas
-
4 Fakta Keluarga Lady Aurellia Pramesti yang Terlibat Penganiayaan Dokter Koas di Palembang
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Divonis 9 Tahun Penjara, Hukuman Vadel Badjideh Dibandingkan dengan Pembunuh Bocah di Kaltim
-
Wisata ke Sulawesi Kini Makin Mudah, Rute Baru Buka Akses ke Wakatobi hingga Toraja
-
10 Twibbon Hari Batik Nasional, Tidak Perlu Download Bisa Langsung Pasang
-
Syarat dan Cara Daftar Magang Gaji UMP untuk Fresh Graduate, Mulai 15 Oktober 2025
-
Vadel Badjideh Sekolah di Mana? Kini Dinovis 9 Tahun Penjara dan Denda Rp1 M
-
14 Potret Rumah Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa Seharga Rp50 Miliar
-
NI PPPK di Mola BKN Error Tidak Muncul, Ini Solusi dan Nomor CS Pengaduan
-
Punya Flek Hitam? Ini 5 Sunscreen Murah yang Ampuh untuk Cerahkan Wajah
-
Bukan Sarjana Biasa, Gibran Ternyata Bergelar Bachelor of Science Honours
-
Layanan Air Minum Isi Ulang Ini Usung Konsep Usaha Berbasis ESG: Ramah Harga dan Lingkungan