Suara.com - Wawancara kerja adalah proses penting untuk menilai kesesuaian kandidat dengan posisi yang ditawarkan. Namun, apakah wajar wawancara kerja di tanggal merah, seperti yang dilakukan Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat mencari pelatih baru Timnas Indonesia?
Langkah Erich Thohir saat merekrut pelatih baru ini menuai pro dan kontra di masyarakat, terutama karena tanggal pelaksanaannya jatuh pada Hari Natal dan libur akhir tahun.
Dalam upayanya mencari pelatih baru untuk Timnas, Erick Thohir melakukan wawancara langsung dengan tiga kandidat di Eropa dari 25 hingga 30 Desember 2024. Salah satu wawancara bahkan dijadwalkan pada Hari Natal.Menurut Erick, hal ini bukanlah bentuk ketidakpenghormatan terhadap hari besar, melainkan cara untuk menguji komitmen kandidat.
"Bukan tidak menghormati hari besar, tetapi ini untuk mengetes komitmen," ungkapnya.
Dari tiga kandidat, hanya satu yang hadir, dan pelatih ini dianggap menunjukkan dedikasi lebih dengan meluangkan waktu pada hari libur. Erick juga menjelaskan bahwa wawancara secara langsung diperlukan untuk membangun chemistry, sesuatu yang sulit tercapai melalui video conference.
Lantas, bagaimana ketentuan mengenai wawancara kerja yang dilakukan pada saat tanggal merah atau hari libur? Berikut ulasan selengkapnya.
Wawancara Kerja di Hari Libur dari Perspektif Perusahaan dan Pelamar
Meskipun tidak lazim, mengadakan wawancara kerja di tanggal merah sebenarnya bukan hal yang melanggar aturan, terutama dalam industri yang menuntut fleksibilitas waktu atau posisi strategis. Namun, kita perlu melihat dari dua sisi, yaitu dari sisi perusahaan maupun pelamar.
Dalam industri seperti kesehatan, perhotelan, layanan darurat, dan ritel, tanggal merah sering kali bukan hari libur melainkan hari kerja biasa. Oleh karena itu, wawancara pada hari libur dianggap wajar.
Selain itu, perusahaan mungkin membutuhkan kandidat untuk segera mengisi posisi penting sehingga tidak ingin menunda proses seleksi. Situasi seperti ini biasanya terjadi pada posisi strategis atau ketika perusahaan menghadapi tekanan operasional.
Sementara itu, perusahaan mungkin menjadwalkan wawancara di tanggal merah untuk memberikan kesempatan kepada pelamar yang tidak bisa meninggalkan pekerjaan saat ini pada hari kerja. Pelamar yang bekerja full-time di tempat lain tidak perlu mengambil cuti atau izin untuk menghadiri wawancara.
Namun, bagi banyak orang, tanggal merah adalah waktu yang sangat berharga untuk beristirahat atau menghabiskan waktu bersama keluarga.
Sebagian pelamar mungkin menilai bahwa perusahaan kurang menghormati waktu pribadi jika mereka menjadwalkan wawancara pada hari libur. Hal ini bisa menimbulkan persepsi negatif terhadap budaya kerja di perusahaan tersebut.
Apakah Wajar Mengadakan Wawancara Kerja di Hari Libur?
Secara umum, wawancara kerja di tanggal merah dapat dianggap wajar asalkan dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak. Perusahaan harus memastikan bahwa pelamar tidak merasa terpaksa menerima jadwal tersebut.
Jika pelamar merasa keberatan dengan jadwal tersebut, perusahaan seharusnya memberikan opsi alternatif tanpa mengurangi peluang pelamar untuk bersaing secara adil.
Berita Terkait
-
Beda dari Erick Thohir, Pandji Pragiwaksono Kritik Patrick Kluivert Gara-Gara Datang Wawancara Saat Natal
-
Miris, Coach Shin Hadir di Gianyar Saat PSSI Wawancara Pelatih Pengganti
-
Erick Thohir Pilih Pelatih Baru Karena Datang Wawancara Saat Natal, Indra Frimawan Melongo
-
Wawancara Eksklusif Zaenal Arief Legenda Persib: Bicara Karier hingga Shin Tae-yong
-
Berkelas Hadapi Nikita Mirzani, Fitri Salhuteru Tolak Wawancara: Terkenal dengan Bikin Onar Itu...
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi
-
5 Rekomendasi Film Mirip One Battle After Another, Sajikan Ketegangan Intens yang Seru!
-
Kekayaan Tony Blair yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Sementara Gaza
-
Favorit Sejuta Umat, Ini Cara Membedakan Sandal Hermas Oran Ori dan KW