Suara.com - Nama Menteri Dikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir.
Menteri Satryo dituding arogan dan kerap bertindak kasar kepada pegawai yang bekerja di bawah Kemendikti Saintek. Isu tersebut mencuat setelah viralnya puluhan pegawai ASN Kemendikti Saintek mendemonya baru-baru ini.
Satryo Brodjonegoro dilantik sebagai Mendikti Saintek pada 21 Oktober 2024. Sosoknya ternyata bukan orang sembarangan.
Dia merupakan anak dan cucu tokoh penting di negeri ini. Satryo merupakan putra dari Soemantri Brodjonegoro dan cucu R. Soetedjo Brodjonegoro. Keduanya merupakan tokoh berpengaruh di Indonesia.
Punya Darah Keturunan Bangsawan
Satryo Soemantri Brodjonegoro mempunyai darah keturunan ningrat. Ayahnya, Soemantri Brodjonegoro memiliki gelar Raden Mas.
Gelar tersebut disematkan kepada keturunan bangsawan. Mengutip dari repo.unand.ac.id, Raden Mas Soemantri Brodjonegoro merupakan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (1967-1973) serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1973).
Sebelum menjadi menteri, Soemantri lebih dikenal sebagai seorang akademisi. Dia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Indonesia (UI).
Soemantri juga terlibat dalam panitia persiapan pendirian Institut Tekonologi Bandung (ITB) sebagai Panitera Presidium.
Baca Juga: DPR Ingatkan Menteri Satryo: Kemendikbudristek Harus Jadi Contoh, Bukan Sumber Masalah
Fakta yang jarang orang tahu, Soemantri pernah juga bergabung dengan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) pada tahun 1947. Pada masa revolusi kemerdekaan tersebut, ia pernah menjadi ajudan Kolonel A.H. Nasution.
Soemantri meninggal dunia di Jakarta pada 18 Desember 1973 di usia 47
tahun.
Sementara itu, kakek Staryo ialah Raden Soetedjo Brodjonegoro, seorang akademisi. Kariernya diawali sebagai seorang guru HIS (Hollandsch-Inlandsche School) di Semarang. Pernah juga menjadi kepala sekolah HIS di Solo.
Aktivitas Soetedjo tida hanya mengajar, ia diketahui juga aktif sebagai
tokoh pergerakan, dia aktivis Partai Indonesia Raya (PARINDRA). Jabatannya ialah Ketua Departemen Pendidikan.
Terakhir kariernya sebagai guru besar Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Rutin Perawatan Wajah: Solusi Kulit Sehat atau Sekadar Efek Sesaat?
-
Kejutan Besar! Tex Saverio Pindah Haluan dari Gaun Couture ke Perhiasan Mewah, Ini Koleksi Debutnya
-
5 Body Lotion Mengandung Alpha Arbutin untuk Kulit Lebih Cerah dan Halus
-
5 Lipstik Satin untuk Wanita Usia 40-an, Bibir Jadi Lembut dan Bercahaya
-
Ini Dia Destinasi Liburan Akhir Tahun Ramah Anak yang Wajib Dikunjungi
-
Bijak Finansial: Mengapa Asuransi Jiwa Harus Jadi Prioritas Utama
-
Dari Boots Hingga Backpack: Tren Warna Wajib untuk Tampilan Musim Dingin yang Kuat dan Tenang
-
Sambut Harbolnas 12.12: Ini Cara Gudang Modern Mengelola Lonjakan Pesanan dengan AI dan Skala Besar
-
5 Cara Cek Resi JNT Lewat HP, Lacak Paket Jadi Lebih Cepat dan Praktis
-
5 Sepatu Lokal Murah tapi Kualitas Setara On Cloud Original, Cocok untuk Kaki Datar