Latar Pendidikan Fuji: Kemungkinan Jadi Politikus Menurut Haji Faisal

Suara.com - Berendus kabar jika Fujianti alias Fuji akan terjun di dunia politik setelah videonya bersama Verrell Bramasta viral beberapa waktu lalu. Dalam video tersebut, Fuji tampak sedang mengunjungi gedung DPR didampingi oleh Verrell. Keduanya berkeliling sembari memberi edukasi kepada masyarakat terkait pekerjaan perwakilan rakyat.

Dari video itulah akhirnya muncul berbagai spekulasi, salah satunya ketertarikan Fuji untuk melenggang di dunia politik. Sang ayah, Haji Faisal menanggapi kabar tersebut dengan menyebut jika tidak menutup kemungkinan nantinya Fuji juga akan menjadi politikus.

"Apakah anak saya nanti akan masuk di dunia politik, itu tidak menutup kemungkinan," kata Haji Faisal.

Seolah berkaca pada diri sendiri, Haji Faisal mengaku jika dirinya juga terjun ke politik meski di usia tidak muda lagi.

"Karena saya sendiri pun di ujung-ujung umur saya sudah di dalam politik kan," terangnya.

Dengan pernyataan tersebut membuat publik semakin yakin jika suatu saat nanti Fuji akan benar-benar menekuni dunia politik seperti jejak sang ayah.

Namun, di sisi lain tak sedikit pula yang menanyakan latar belakang pendidikan Fuji, apakah ia memiliki pendidikan politik?

Menurut informasi yang dihimpun, Fuji pernah sekolah di SMA Negeri 32 Jakarta. Setelahnya, ia kuliah di Universitas Udayana jurusan Ilmu Hukum.

Namun, dari laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, status Fuji sebagai mahasiswa non aktif karena catatan pendidikan terakhir pada tahun 2023.

Baca Juga: Public Speaking Geni Faruk Dipuji Bikin Betah, Intip Lagi Pendidikan Tinggi Mertua Aurel dan Aaliyah

Merujuk pada data tersebut, adik ipar Vanessa Angel ini mengawali statusnya sebagai mahasiswa pada semester gasal tahun 2020 dan aktif sebagai mahasiswa sampai semester gasal tahun 2021.

Kemudian pada semester genap 2021 sampai semester gasal 2022, Fuji berstatus cuti. Setelahnya berubah lagi jadi status non aktif.

Perihal SKS, Fuji baru menyelesaikan setidaknya 51 SKS semasa kuliah. Sementara untuk mendapat gelar sarjana, mahasiswa perlu menyelesaikan setidaknya 144 SKS.

Keputusan Fuji menjadi mahasiswa non aktif diduga karena masalah yang menghampiri kakaknya beberapa waktu lalu.

Saat itu, Fuji harus merawat keponakannya yang masih berusia 1,5 tahun, membuat bebannya semakin berat sehingga harus merelakan kuliahnya sementara waktu.

Sementara untuk masuk ke dunia politik, tidak ada keharusan seseorang harus memiliki latar belakang pendidikan politik.