Suara.com - Permasalahan sampah plastik di Indonesia terus menjadi tantangan besar yang memerlukan solusi inovatif dan berkelanjutan.
Salah satu langkah maju dalam pengelolaan sampah plastik adalah pemanfaatannya dalam campuran aspal untuk pembangunan jalan. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi juga meningkatkan ketahanan infrastruktur jalan.
Bekerja sama dengan Yayasan Bakti Barito dan Pemerintah Kabupaten Garut, Chandra Asri Group melakukan riset evaluasi terhadap implementasi aspal plastik. Riset ini dilakukan pada 23 ruas jalan di 9 kecamatan di Kabupaten Garut, dengan total panjang 50,2 km.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aspal plastik mampu meningkatkan stabilitas jalan. Salah satu indikator yang diuji adalah Marshall Quotient (MQ), yang mengukur kekakuan campuran aspal," jelas Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group, M. Nicko A. Setyabudi.
Hasil riset menunjukkan bahwa aspal dengan campuran plastik memiliki nilai MQ tertinggi sebesar 399 kg/mm, dibandingkan dengan aspal biasa yang hanya mencapai 366,7 kg/mm.
Selain meningkatkan ketahanan jalan, proyek ini juga berhasil mengelola sampah plastik dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) setempat sebesar 431.535 kg, yang sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular yang diusung oleh Chandra Asri Group.
Mengapa Aspal Plastik Lebih Unggul?
Pencampuran cacahan plastik dalam aspal memberikan berbagai keuntungan teknis, di antaranya:
- Meningkatkan kepadatan campuran aspal, sehingga lebih tahan lama terhadap beban kendaraan.
- Menambah stabilitas dan kekakuan material, yang membuat jalan lebih tahan terhadap deformasi dan retakan.
- Mengurangi kebutuhan pemeliharaan jalan, sehingga lebih efisien dalam jangka panjang.
Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Yohanes Ronny PA., S.T., M.T., menegaskan bahwa penggunaan aspal plastik dapat menjadi solusi infrastruktur yang berkelanjutan.
Baca Juga: Dari Barcelona Hingga Madrid, Shandy Purnamasari Ajak Artis dan Elite Glowbal Ke Spanyol
Ia menyebutkan bahwa hasil evaluasi di Kabupaten Garut sejalan dengan penelitian sebelumnya pada tahun 2017, yang menunjukkan bahwa aspal plastik mampu meningkatkan stabilitas jalan dan memperpanjang usia layanan jalan.
Manfaat Aspal Plastik bagi Lingkungan
Penerapan aspal plastik tidak hanya berdampak positif pada ketahanan infrastruktur, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi lingkungan:
1. Mengurangi Sampah Plastik
Dengan mencampurkan sampah plastik ke dalam aspal, jumlah plastik yang berakhir di TPA atau mencemari lingkungan dapat dikurangi secara signifikan.
2. Mendukung Ekonomi Sirkular
Sampah plastik yang selama ini dianggap tidak bernilai dapat diubah menjadi bahan yang berguna dalam pembangunan infrastruktur, menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
3. Mengurangi Polusi dan Emisi Karbon
Dengan memperpanjang usia layanan jalan dan mengurangi kebutuhan pemeliharaan, aspal plastik membantu mengurangi konsumsi bahan bakar yang digunakan untuk perbaikan jalan, sehingga mengurangi emisi karbon.
4. Mendukung Infrastruktur Berkelanjutan
Aspal plastik terbukti lebih tahan lama dibandingkan aspal konvensional, sehingga dapat menjadi solusi jangka panjang bagi pembangunan jalan di berbagai daerah.
Mendorong Adopsi Lebih Luas
Dian A. Purbasari, Direktur Yayasan Bakti Barito, berharap bahwa proyek aspal plastik ini dapat diadopsi lebih luas oleh berbagai daerah di Indonesia.
"Kami berharap inisiatif ini dapat direplikasi di lebih banyak daerah guna mendukung pengelolaan sampah yang efektif, mengurangi tingkat sampah yang tidak terkelola, sekaligus meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia,” ujarnya.
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, Chandra Asri Group dan Yayasan Bakti Barito terus berkomitmen untuk mengembangkan solusi berbasis ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah plastik.
Dengan kolaborasi lintas sektor, inovasi seperti aspal plastik dapat menjadi langkah nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan infrastruktur yang lebih kuat bagi masa depan Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah