Suara.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menutup tempat wisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor menyusul tingginya banjir yang terjadi. Padahal taman bermain Hibisc Fantasy Puncak baru dibuka pada 11 Desember 2024.
Bukan tanpa alasan, ada indikasi banjir besar yang terjadi di sejumlah daerah Jabar sekarang tidak terlepas dari alih fungsi kebun teh dan hutan di Puncak menjadi tempat wisata.
"Ini mah kalau air dia (langsung turun tanpa resapan)," tutur Dedi saat menginspeksi kawasan Hibisc Fantasy Puncak, dilihat di Instagram-nya, Jumat (7/3/2025). "Yang repot yang di bawah itu, yang di kampung."
Alhasil Dedi bersama sejumlah pihak berwenang dan warga membongkar tempat wisata tersebut. Aksi tegas Dedi ini pun membuatnya ramai dibanjiri pujian warganet.
Selain itu, sorotan terhadap Hibisc Fantasy Puncak juga ikut meningkat, termasuk memunculkan pertanyaan siapa sebenarnya pemilik dan pengelola tempat wisata tersebut?
Usut punya usut, tempat wisata di wilayah Cisarua itu ternyata milik BUMD Jawa Barat, PT Jaswita Lestari Jaya. Perusahaan ini sendiri merupakan anak usaha dari PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda).
Dilansir dari laman resminya, PT Jaswita Lestari Jaya berlokasi di Grha Jaswita, Jl. Lengkong Besar No. 135 Bandung. Perusahaan ini mulai didirikan pada 8 Februari 2018.
Proporsi kepemilikan saham atas PT Jaswita Lestari Jaya per tahun 2023 adalah 70% milik PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) dan 30% PT Bajo Tirba Juara.
Sejak tahun 2023 pula, perusahaan ini menempatkan Hendra Guntara sebagai Komisaris Utama, Himawan sebagai Komisaris, R. Ridha Wirahman P., sebagai Direktur Utama, dan Angga Syafriel Prasetyo Latief sebagai Direktur Operasional.
Baca Juga: 4 Tempat Wisata Gratis di Bandung: Seru Tanpa Harus Keluar Banyak Uang
Pihak PT Jaswita Lestari Jaya sendiri ternyata sudah sempat mengklarifikasi masalah ketidaksesuaian penggunaan lahan yang menjadi salah satu kontroversi Hibisc Fantasy Puncak.
"Yang diizinkan berapa hektar?" tanya Dedi.
"Yang diizinkan awalnya memang 15 hektar, kemudian PTPN meminta kami untuk menambah menjadi 23 hektar," jelas perwakilan PT Jaswita Lestari Jaya.
"PTPN-nya yang meminta ya? Jadi PTPN merekomendasikan, memberikan izin, untuk dibangun 21 hektar? Ya KSO-nya 21 hektar?" jawab Dedi memastikan.
Dijelaskan lebih jauh, sebanyak 3 hektar kawasan tersebut awalnya adalah kebun teh, sedangkan sisanya adalah hutan. Namun malah dibeton demi menjadi tempat wisata.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
5 Sepatu Bola Lokal Terbaik Kualitasnya Setara Produk Internasional, Harga Mulai Rp190 Ribuan
-
Intip Keseruan Natal di Grand Indonesia: Mulai dari Ferrish Wheel Pop Mart sampai Diskon Hingga 80%
-
8 Sepatu Trail Running Lokal Terbaik: Harga Rp300 Ribuan Senyaman Produk Luar
-
Apakah Kelly Pearl Cream Aman? Ini 4 Cara Membedakan Produk Asli dan Palsu
-
5 Serum untuk Rambut yang Kering dan Mengembang, Ampuh Bikin Rambutmu Sehalus Sutra
-
Tren Liburan 2025: Dari Lonjakan Pemesanan Hotel hingga Peran Teknologi Booking Cerdas
-
5 Sepatu Lokal Senyaman New Balance 530 Ori: Kualitas Setara, Mulai Rp300 Ribuan
-
5 Sabun Muka yang Aman untuk Ibu Hamil: Formula Lembut Bebas Zat Berbahaya
-
5 Fakta Ekspedisi Patriot untuk Perbaikan Infrastruktur Warga Kawasan Transmigrasi Papua Selatan
-
5 Rekomendasi BB Cream untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Samarkan Tanda Penuaan