Trees memahami bahwa tidak semua pelari memiliki gaya lari yang sama, sehingga fleksibilitas dalam desain menjadi salah satu fokus utama.
Selain itu, dengan pengalamannya dalam pelatihan atlet dari berbagai level, Trees memastikan bahwa sepatu ini dapat digunakan tidak hanya untuk race day, tetapi juga untuk training.
Kemampuan adaptasi ini membuat Hypersonic 2.0 relevan bagi berbagai jenis pelari, dari pemula hingga atlet profesional.
Bagi Trees, sepatu lari bukan hanya soal teknologi, tetapi juga bagaimana sepatu tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan pelari.
Dengan bobot yang lebih ringan serta desain ergonomis, Hypersonic 2.0 memberikan kebebasan lebih bagi pelari untuk fokus pada performa mereka, tanpa harus terganggu oleh rasa tidak nyaman atau kelelahan otot yang tidak perlu.
Pendekatan ini mencerminkan filosofi Trees dalam melatih atlet: menemukan keseimbangan antara performa dan kenyamanan, sehingga setiap pelari dapat mencapai potensinya secara maksimal.
Pada sisi desain, Hypersonic 2.0 menawarkan sentuhan nuansa segar yang disukai pelari masa kini. Upper sepatu didominasi warna terang tentu mencuri perhatian ketika digunakan pada track lari favorit.
Penyematan logo khas Ortuseight pada bagian samping sepatu yang dibalut aksen striping-line monokromatik memberi kesan modern yang clean and sleek, disertakan pula dua model shoe-lace yang dapat dikenakan sesuai kebutuhan pelari.
Peluncuran Hypersonic 2.0 di Jakarta Sneakers Day 2025 pada pertengahan Februari 2025 lalu di Jakarta menjadi bukti bahwa Ortuseight semakin serius dalam menembus pasar sepatu lari global.
Baca Juga: Percaya Nggak Sih, Kalau Kita Lebih Pintar dari AI?
Dengan keterlibatan sosok seperti Mike Trees, merek ini tidak hanya menghadirkan inovasi teknologi, tetapi juga memastikan bahwa setiap produknya memiliki dasar ilmiah yang kuat dan pengalaman nyata dari atlet profesional.
Ke depan, kolaborasi antara Trees dan Ortuseight kemungkinan akan terus menghasilkan sepatu lari yang semakin baik. Dengan pendekatan berbasis pengalaman atlet serta riset yang mendalam, bukan tidak mungkin produk-produk Ortuseight akan semakin diperhitungkan di kancah internasional.
Produk Pre-order ini sudah mulai dikirim pada awal maret dan khusus untuk pembeli yang ikut pada Program Pre-order ini bisa mendapatkan hadiah tambahana free jersey edisi khusus. Hypersonic 2.0 sendiri dibanderol dengan harga Rp1.599.000.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka
-
6 Fakta Kematian Remaja Perempuan di Mobil Tesla Milik Penyanyi D4vd
-
Profil dan Kekayaan Dony Oskaria, Ditunjuk Prabowo Jadi Plt Menteri BUMN
-
Ratu Tisha Anak Siapa? Dicopot Erick Thohir dari Komite PSSI