Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hampir 7 persen pada sesi satu perdagangan Selasa (18/3/2025). Imbas penurunan ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai harus menghentikan sementara penjualan saham.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menduga salah satu penyebab IHSG anjlok adalah kebijakan ekonomi dan perang tarif oleh Presiden AS Donald Trump. Hal ini membuat investor hati-hati dalam mengambil langkah.
"Kalau kita lihat penurunan indeks ini sudah terjadi sejak minggu lalu. Beberapa isu global memang terjadi jadi mereka (investor) wait and see (kita tunggu dan lihat)," ujar Imam menjelaskan, seperti dilansir pada Rabu (19/3/2025).
"Kalau lihat penurunannya hari ini sebagai besar asing melihat update oleh Donald Trump, itu menjadi salah satu dampak penurunan Indeks kita hari ini," imbuhnya.
Atas dasar anjloknya IHSG, banyak orang bertanya-tanya akan dampaknya. Secara singkat, penurunan indeks saham bisa membuat ekonomi negeri terpuruk. Berikut penjelasan selengkapnya yang terangkum.
Dampak IHSG Anjlok
Pertanyaan soal dampak anjloknya IHSG sempat muncul pada akun X @/tanyarlfes. Ratusan komentar membanjiri cuitan tersebut. Salah satu warganet menjelaskan penurunan ini bisa memperlambat perputaran ekonomi.
"Kalau IHSG turun, berarti saham anjlok. Kenapa saham bisa anjlok? Ya karen investor cabut dari Indonesia. Kalau investor ga ada, perputaran ekonomi jadi lambat. Apa akibatnya? Perusahaan bisa lay-off banyak karyawan, penjualan di level umkm sepi, banyak yang jadi pengangguran, kriminalitas meningkat," tulis salah satu warganet menjawab pertanyaan.
Penjelasan lebih lanjut diungkap Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita. Ia mengatakan kondisi pasar saham Indonesia menandakan perekonomian sedang tidak baik-baik saja.
Ronny menuturkan banyak investor di pasar saham yang tidak yakin dengan aset yang dipegang di Indonesia. Atas dasar ini, mereka memutuskan untuk melakukan aksi jual besar-besaran daripada berujung merugi.
Baca Juga: Pasca IHSG Anjlok, OJK Bolehkan Emiten Buyback Saham Tanpa RUPS
"Kenapa orang tidak yakin dengan aset dan dia ingin melepaskan, berarti kan ada masalah dan benar ekonomi sedang tidak baik-baik saja, terutama ada hasil survei dari UI (Universitas Indonesia) tentang konsensus para ekonom yang mayoritas mengatakan ekonomi Indonesia tidak baik-baik saja," kata Ronny P Sasmita, dikutip Selasa (19/3/2025).
Perekonomian yang terpuruk itu, ujar Ronny, dapat dilihat dari berbagai indikator. Mulai dari daya beli yang lemah hingga penerimaan negara yang ambruk. Masalah ini membuat para investor enggan menaruh saham di Indonesia.
Pelarian modal itu tentu akan membuat perputaran uang menjadi lambat dan lapangan kerja di RI juga semakin berkurang. Jika dibiarkan, maka angka pengangguran dan kemiskinan bakal terus meningkat.
Selain itu, Ronny juga memantau mundurnya investor domestik dari pasar saham karena kondisi yang terjadi di dalam negeri. Mereka kecewa dengan pembentukan Danantara yang disehut akan menjadi ladang korupsi.
Belum lagi yang terbaru, revisi undang-undang (RUU) TNI yang membuka peluang prajurit masuk ke ranah bisnis. Dengan "back up" senjata, para investor, menurut Ronny akan ragu untuk menaruh saham.
"Jadi kalau Danantara itu cukup menurunkan IHSG karena negara mulai menggunakan kapital negara untuk ikut terlibat di dalam pasar, itu mengkhawatirkan pelaku pasar Sekarang ada lagi isu militer mau masuk ke dalam sektor bisnis. Ini juga menakutkan karena secara bisnis militer itu tidak sehat. Mereka bahkan untuk memonopoli satu sektor pun mereka bisa dengan backup senjata. Jadi ini yang membuat banyak pihak khawatir juga," kata Ronny.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal
-
7 Moisturizer Terbaik untuk Flek Hitam Usia 60 Tahun ke Atas
-
5 Sheet Mask yang Instan Mencerahkan Wajah, Cocok Dipakai Sebelum Natal