Suara.com - Dalam kalender Islam, awal Ramadan dan Idul Fitri ditentukan dengan cara mengamati hilal. Metode untuk menetapkan awal bulan hijriah ini disebut rukyatul hilal, yaitu pengamatan langsung terhadap hilal atau bulan sabit muda. Lantas, apa saja alat canggih untuk melihat hilal?
Tradisi mengamati hilal telah berlangsung sejak zaman dahulu dan menjadi bagian dari sistem penanggalan Islam yang digunakan hingga saat ini. Namun, tantangan seperti faktor cuaca dan keterbatasan mata manusia membuat metode ini membutuhkan dukungan teknologi yang lebih canggih.
Seiring perkembangan ilmu astronomi, berbagai alat modern telah digunakan untuk meningkatkan akurasi dalam pengamatan hilal yang memungkinkan pengamat untuk menangkap hilal dengan lebih jelas dan akurat.
Bahkan, beberapa lembaga falakiyah dan instansi keagamaan telah mengadopsi teknologi digital dan perangkat komputerisasi untuk memudahkan analisis data astronomi. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Hilal?
Hilal merupakan fase bulan baru yang pertama kali terlihat setelah fase konjungsi atau ijtimak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hilal adalah bulan sabit yang muncul pada awal bulan Kamariah.
Dalam Islam, penentuan awal bulan hijriah dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu rukyatul hilal (pengamatan langsung) dan hisab (perhitungan astronomi). Kedua metode ini saling melengkapi agar hasil penentuan kalender Islam semakin akurat.
Alat-alat Canggih untuk Melihat Hilal
Seiring dengan perkembangan ilmu falak, berbagai alat canggih telah digunakan dalam proses rukyatul hilal untuk meningkatkan akurasi pengamatan. Berikut beberapa alat yang digunakan:
Baca Juga: Hilal Itu Apa Sih? Pengertian Metode Penentuan Awal Ramadan dan Hari Lebaran
1. Teleskop
Teleskop adalah salah satu alat utama dalam pengamatan hilal. Dengan lensa dan cermin yang mampu mengumpulkan cahaya lebih banyak, teleskop memungkinkan pengamat melihat hilal dengan lebih jelas.
Berbagai jenis teleskop dengan spesifikasi tinggi telah digunakan, seperti Telescope Computerised dan William Optic Tripled.
2. Theodolit
Theodolit merupakan alat yang mampu mengukur sudut azimuth dan ketinggian hilal secara lebih akurat dibandingkan dengan kompas atau Rubu' al-Mujayyab.
Dilengkapi dengan pengukur sudut digital dan teropong pembidik, theodolit sangat membantu dalam memastikan posisi hilal saat pengamatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Ketika Investasi Jadi Bagian dari Lifestyle Digital Anak Muda
-
Bebas dari Ancaman Siber, Kenali Bodyguard Penjaga Aktivitas Online
-
5 Rekomendasi Jam Tangan Wanita Anti Air yang Stylish dan Tahan Lama
-
Mengenal Wello, Teman Digital Baru yang Menghidupkan Semangat Wellness
-
4 Rekomendasi Lulur untuk Calon Pengantin Wanita, Kulit Cerah dan Wangi di Hari Bahagia
-
5 Body Lotion dengan Glutathione Terbaik untuk Mencerahkan Kulit Kusam
-
5 Weton Paling Hoki di Desember 2025 Menurut Primbon Jawa, Siap-siap Banjir Rezeki
-
5 Masker Wajah Anti-Aging untuk Usia 50-an, Atasi Keriput hingga Flek Hitam
-
Jawa Timur Bentuk Tahura Lawu, Bisakah Atasi Krisis Lingkungan?
-
4 Face Oil Anti-Aging untuk Usia 40-an, Atasi Tekstur Kulit dan Flek Hitam