Suara.com - Beberapa hari lagi, umat Muslim akan kembali dipertemukan dengan Hari Raya Idul Fitri alias Lebaran. Tradisi yang kental pada momen tersebut adalah silaturahmi, berkumpul bersama keluarga besar termasuk sanak saudara yang biasanya jauh.
Selain menyantap ketupat, perbincangan seru juga pastinya terjadi saat kumpul keluarga. Namun, perlu diperhatikan ucapan dari diri kita yang bisa saja menyakiti perasaan orang lain. Untuk itu, hindari 5 topik berikut saat kumpul Lebaran.
1. Mengomentari Fisik Seseorang
Sudah terlalu lama tidak bertemu, penampilan tiap orang pasti akan mengalami perubahan. Biasanya, suatu obrolan akan dimulai dengan membahas hal tersebut. Misalnya, terlalu kurus, gemuk, hitam, atau banyak jerawat.
Kita menganggap topik itu hanya sebagai candaan semata. Namun, hal ini bisa saja membuat orang tersebut menjadi sedih. Jangan pernah mengatakan "terlalu membawa perasaan (baper)" dalam kasus ini.
Pasalnya, kondisi hati seseorang tidak bisa disamakan dengan yang lainnya. Ada yang kuat karena terbiasa tak peduli dengan orang lain. Lalu, ada pula yang mudah tersinggung. Jadi, diperlukan sikap untuk menjaga ucapan.
2. Merendahkan Aktivitas Orang lain
Topik lain yang biasa dibahas di awal pertemuan adalah aktivitas atau pekerjaan terkini. Begitu dijawab, masih banyak yang merendahkan dan membawa nama almamater. Berikut beberapa contohnya.
"Lulusan universitas negeri kok kerjanya cuma di sini?"
Baca Juga: Volume Arus Mudik Terus Meningkat, Dirlantas PMJ Prediksi Puncak Mudik Mulai Malam Tadi
"Lulusan sarjana kok masih nyari-nyari kerja?"
Perlu diketahui bahwa keduanya termasuk ke dalam daftar pertanyaan sensitif. Jangan mudah melontarkan kalimat tersebut, apalagi dilakukan tanpa memikirkan bagaimana perasaan orang itu saat mendengarnya.
Bisa saja, mereka akan terus memikirkan perkataan itu dan menjadi stres. Mendoakan dan memberi semangat adalah beberapa contoh tanggapan yang baik. Pasalnya, tiap orang pasti memiliki titik rendahnya.
3. Bertanya Kapan Nikah
"Udah umur segini kok belum nikah? Keburu jadi perawan tua atau bujang lapuk nanti."
Kalimat tersebut biasa dilontarkan dari anggota keluarga saat kumpul di hari raya. Sebuah hubungan pernikahan adalah tentang seseorang tersebut dan pasangannya, bukan dengan orang lain. Maka dari itu, hindari mendorong mereka untuk segera menikah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ramalan Shio Besok 22 Desember 2025, Siapa yang Paling Hoki di Awal Pekan?
-
5 Ide Kejutan dan Hadiah untuk Hari Ibu meski Merantau: Bermakna serta Penuh Cinta
-
5 Zodiak Diprediksi Banjir Rezeki di Tahun 2026, Keuangan Makin Lancar!
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?