Suara.com - Seorang pengguna media sosial X menyoroti adanya crab mentality terkait dengan kesuksesan film animasi Indonesia, 'Jumbo', yang mencapai rekor jumlah penonton. Di tengah keberhasilan film tersebut, muncul kritik dari sejumlah orang tua.
Akun X @/rzakumar mencuitkan, "Kritik dari orang tua mulai mempertanyakan adanya hantu di film anak-anak. Bahkan, ada yang menyebut film ini musyrik. Sudut pandang ini banyak digunakan orang tua yang kesulitan menjelaskan kepada anak-anak bahwa orang yang sudah meninggal tidak bisa muncul lagi sebagai arwah."
Cuitan ini kemudian direspons oleh pengguna lain yang menyinggung crab mentality di Indonesia. Akun @/aldapstsr menulis, "Indonesia memang juara 1 crab mentality." Lantas apa itu crab mentality? Simak penjelasan berikut ini.
Apa Itu Crab Mentality?
Dikutip dari Alodokter, crab mentality adalah istilah yang menggambarkan sikap seseorang yang berusaha menghalangi orang lain untuk sukses. Sikap ini termasuk ke dalam persaingan tidak sehat dan bisa merugikan orang lain di sekitarnya.
Istilah ini muncul dari analogi perilaku kepiting di dalam ember. Ketika seekor kepiting berhasil naik dan hampir keluar, kepiting-kepiting lain akan menariknya kembali ke dalam.
Di alam bebas, perilaku ini sebenarnya wajar sebagai bentuk perlindungan diri dari ancaman. Namun, ketika kepiting-kepiting itu terperangkap dalam ember, perilaku ini justru membuat mereka semua tidak bisa menyelamatkan diri.
Jika dihubungkan dengan manusia, crab mentality menggambarkan sikap egois atau iri terhadap pencapaian orang lain. Hal ini kemudian yang mendorong seseorang untuk mencoba menjatuhkan orang lain agar tidak meraih kesuksesan.
Beberapa ciri seseorang dengan crab mentality adalah memiliki sikap cemburu terhadap keberhasilan orang lain dan sering berusaha menjatuhkan orang lain. Selain itu orang dengan crab mentality kerap tidak mendukung kesuksesan bersama dan memiliki perasaan takut seperti memiliki keterbatasan.
Film Jumbo Sukses di Tengah Kritik
Jumlah penonton film Jumbo terus bertambah sejak dirilis pada 31 Maret 2025. Diketahui film ini berhasil menarik 1 juta penonton pada hari kedelapan, dan mencapai 2.362.494 penonton pada hari kedua belas, menurut data dari akun Instagram @jumbofilm_id.
Baca Juga: Collective Moral Injury, Ketika Negara Durhaka pada Warganya
Namun di balik kesuksesannya sebagai film animasi terlaris di Indonesia, film karya sutradara Ryan Adriandhy ini juga menuai kritik. Beberapa poin kritik yang muncul antara lain:
1. Fokus pada Perundungan: Sebagian penonton menilai film ini terlalu menekankan adegan perundungan tanpa memberikan solusi yang memadai, dan penggambaran perundungan tersebut dianggap kurang sesuai untuk anak-anak.
2. Isu yang Berat: Film ini dianggap memasukkan isu-isu berat seperti perundungan dan kehilangan, yang mungkin kurang cocok untuk penonton anak-anak.
3. Kualitas Penceritaan: Ada yang mengkritik alur cerita yang dianggap kurang rapi dan memiliki keretakan, meskipun film ini dipuji karena berani menyajikan cerita dengan elemen realisme magis.
4. Karakter Hantu: Kehadiran karakter hantu dalam film ini juga menuai kritik karena dianggap tidak relevan dengan cerita dan kurang sesuai untuk penonton anak-anak.
5. Karakter Utama yang Tidak Sempurna: Beberapa penonton menilai bahwa film ini berani menampilkan kekurangan pada karakter utamanya, yang membuat karakter tersebut terasa lebih dekat dengan penonton, namun juga memicu kritik dari sebagian orang.
Berita Terkait
-
Melihat Don dari Film Jumbo Hadir dalam Bentuk Balon Raksasa 10 Meter, Spot Wajib Foto!
-
Review Jumbo: Sebenarnya Film 'Horor' yang Dibalut Kebahagiaan
-
Collective Moral Injury, Ketika Negara Durhaka pada Warganya
-
Refleksi Kelabu Kebebasan Berkesenian di Indonesia
-
Fakta Karakter Nurman di Film Jumbo, Terinspirasi dari Tokoh Mahar di Film Laskar Pelangi
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
Terkini
-
Madakaripura Tawarkan Keindahan Air Terjun Tertinggi di Jawa
-
Raisa Cerai Kenapa? Resmi Gugat Hamish Daud, Sidang Perdana 3 November 2025
-
5 Rekomendasi Kopi Hitam Tanpa Ampas: Mudah Didapatkan, Harga Terjangkau
-
Sejarah Panjang Berdirinya Aqua: Jadi AMDK Pertama di Indonesia tapi Kini Keasliannya Dipertanyakan
-
Ramalan Zodiak Raisa dan Hamish Daud yang Diterpa Isu Perceraian: Punya Karakter Berlawanan
-
5 Parfum dengan Aroma Warm dan Spicy untuk Pria, Cocok Dipakai Malam Hari
-
Pertunjukan Musikal Dari Limbah Jadi Anugerah, Edukasi Soal Energi Bersih dan Ekonomi Sirkular
-
7 Fakta Menarik Hamish Daud: Setengah Wajah dari Besi, Pernah Koma
-
Kontroversi Keaslian Aqua: Bongkar Kandungan dan Risiko Air Pegunungan vs Air Sumur Bor
-
5 Urutan Skincare Hada Labo untuk Kulit Berminyak, Wajah Sehat Bebas Kilap