Suara.com - Coachella Valley Music and Arts Festival, atau yang lebih akrab disebut Coachella, bukan sekadar festival musik. Sejak pertama kali digelar pada 1999, Coachella telah tumbuh menjadi fenomena global yang memadukan musik, seni, dan budaya populer—termasuk salah satu aspek yang paling ikonik: gaya fashion para penontonnya.
Sejarah Coachella
Digelar pertama kali di Empire Polo Club, Indio, California, Coachella awalnya hanya menarik penggemar musik alternatif. Festival ini didirikan oleh Paul Tollett dan Rick Van Santen dari Goldenvoice, yang saat itu tengah mencari alternatif konser yang bebas dari batasan komersial berlebih.
Meskipun edisi perdana pada 1999 mengalami kerugian finansial, Coachella kembali digelar pada 2001 dan berkembang pesat sejak saat itu.
Tahun 2012 menjadi titik penting ketika Coachella diperluas menjadi dua akhir pekan berturut-turut, dengan lineup identik. Sejak saat itu, kehadiran pengunjung meningkat tajam dan festival ini sukses mencatat pendapatan lebih dari $114 juta pada 2017.
Sosok di Balik Coachella
Kurator utama dan otak di balik Coachella adalah Paul Tollett, pendiri sekaligus presiden dari Goldenvoice, promotor yang menyelenggarakan festival ini.
Sejak awal, Tollett memegang prinsip menyajikan kombinasi musisi mainstream dan indie, serta memperhatikan keseimbangan antara genre dan estetika panggung. Ia juga bertanggung jawab dalam menciptakan atmosfer Coachella yang unik, termasuk seni instalasi dan tata letak venue yang Instagrammable.
Dalam wawancara bersama The New Yorker, Paul Tollett mengaku bahwa ia memilih artis lineup secara pribadi setiap tahun, bahkan mulai dari setahun sebelumnya. Banyak artis besar yang tampil di Coachella setelah melalui negosiasi panjang langsung dengannya.
Baca Juga: ENHYPEN Blak-blakan Jelang Manggung di Coachella 2025, Bakal Bawakan Lagu dengan Aransemen Baru
Tollett juga yang mengambil keputusan besar untuk membagi Coachella menjadi dua akhir pekan sejak 2012, dengan lineup identik—yang kemudian terbukti sukses besar dari sisi penjualan tiket dan eksposur media.
Gaya Fashion: Dari Bohemian ke Haute Couture Gurun
Coachella bukan hanya tentang musik—tapi juga tentang style. Festival ini terkenal karena para pengunjungnya, termasuk selebriti dan influencer, menjadikan Coachella sebagai ajang “runway” tak resmi.
Gaya khas Coachella awalnya terinspirasi dari estetika bohemian dan hippie era 1960-an—penuh renda, fringe, crop top, dan flower crown. Look ini mulai populer sekitar awal 2010-an, seiring dengan kehadiran bintang seperti Vanessa Hudgens dan Alessandra Ambrosio yang tampil ikonik di media sosial dan tabloid fashion.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, fashion Coachella telah berevolusi. Kini kita melihat lebih banyak gaya yang edgy, glam, bahkan mengarah ke streetwear dan high fashion. Kolaborasi antara brand ternama dan influencer—seperti koleksi khusus dari Revolve atau Gucci x Coachella—menjadi bukti bahwa festival ini telah menjadi “Fashion Week-nya” musik musim semi.
Menurut laporan Business Insider, bagi sebagian pengunjung, eksistensi di Coachella kini lebih tentang estetika dan konten media sosial ketimbang menikmati musik semata
Berita Terkait
-
ENHYPEN Panaskan Panggung Coachella 2025 Lewat Penampilan Live yang Energik
-
Usung Alter Ego, Lisa BLACKPINK Sukses Gebrak Panggung Coachella 2025
-
ENHYPEN Blak-blakan Jelang Manggung di Coachella 2025, Bakal Bawakan Lagu dengan Aransemen Baru
-
Goes to Coachella, ENHYPEN Torehkan Tinta Emas Lewat Tripple Million Seller
-
NJZ Siap Menggebrak Panggung ComplexCon Hong Kong 2025, Berikut Harga dan Cara Beli Tiketnya!
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
5 Body Lotion Mengandung Alpha Arbutin untuk Kulit Lebih Cerah dan Halus
-
5 Lipstik Satin untuk Wanita Usia 40-an, Bibir Jadi Lembut dan Bercahaya
-
Ini Dia Destinasi Liburan Akhir Tahun Ramah Anak yang Wajib Dikunjungi
-
Bijak Finansial: Mengapa Asuransi Jiwa Harus Jadi Prioritas Utama
-
Dari Boots Hingga Backpack: Tren Warna Wajib untuk Tampilan Musim Dingin yang Kuat dan Tenang
-
Sambut Harbolnas 12.12: Ini Cara Gudang Modern Mengelola Lonjakan Pesanan dengan AI dan Skala Besar
-
5 Cara Cek Resi JNT Lewat HP, Lacak Paket Jadi Lebih Cepat dan Praktis
-
5 Sepatu Lokal Murah tapi Kualitas Setara On Cloud Original, Cocok untuk Kaki Datar
-
Mengapa Minuman Teh dan Es Krim Lokal Kini Jadi Gaya Hidup Baru Gen Z di Indonesia?
-
7 Promo Hotel Malam Tahun Baru 2026 Bogor, Dapatkan Diskon Gede-gedean!