Suara.com - Jenis tabir surya terbagi menjadi dua, yaitu chemical sunscreen dan physical sunscreen (mineral sunscreen). Kedua jenis sunscreen ini sama-sama bermanfaat melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang merusak, serta mampu mencegah penyakit kanker kulit dan tanda penuaan dini.
Di pasaran Indonesia, sudah banyak brand lokal yang menjual chemical sunscreen dan physical sunscreen. Contoh produk chemical sunscreen dari brand lokal adalah Azarine Hydrasoothe Sunscreen Gel, Wardah UV Shield Aqua Fresh Essence, dan Emina Sun Battle, dan Somethinc Holyshield! UV Watery Sunscreen Gel.
Sedangkan contoh produk physical sunscreen dari brand lokal adalah Amaterasun Physical Sunscreen, Avoskin The Great Shield Sunscreen, Somethinc Holyshield! Sunscreen Comfort Corrector Serum, dan Wardah UV Shield Active Protection.
Perbedaan Chemical dan Physical Sunscreen
Menyadur Healthline, penggunaan sunscreen spektrum luas—dengan cakupan UVA dan UVB—secara teratur telah terbukti mengurangi risiko kanker kulit nonmelanoma dan melanoma, bentuk kanker kulit yang paling agresif.
Namun sebelum itu, kamu perlu memilih jenis sunscreen terbaik untuk kulitmu. Perbedaan utama antara chemical dan physical sunscreen terletak pada cara mereka menghalangi sinar matahari yang merusak.
Chemical sunscreen menghalangi matahari dengan cara meresap ke dalam kulit, lalu bertindak seperti spons. Di sisi lain, physical sunscreen bekerja di permukaan kulit dengan bertindak sebagai pelindung.
Kelebihan dan Kekurangan Chemical Sunscreen
Chemical sunscreen tidak menempel di kulit atau menghalangi sinar matahari. Sebaliknya, tabir surya jenis kimia ini mengandung bahan aktif yang menyerap sinar UV sebelum kulit menyerapnya.
Baca Juga: Perbedaan Sunscreen SPF 30 dan SPF 50, Bagaimana Cara Memilih Sesuai Jenis Kulit?
Filter UV kimia ini meliputi oxybenzone, avobenzone, octisalate, octocrylene, homosalate, dan octinoxate. Hasilnya, chemical sunscreen tidak meninggalkan white cast pada kulit, sehingga produk ini lebih cocok digunakan pada berbagai warna kulit.
Usut punya usut, banyak orang ternyata lebih menyukai chemical sunscreen karena lebih mudah diaplikasikan. Tabir surya kimia juga cenderung mudah digunakan tanpa terasa lengket atau berminyak, serta tidak meninggalkan white cast mencolok. Ini berkat krimnya yang dirancang untuk penyerapan.
Lalu, apakah chemical sunscreen aman? Sebagian besar perdebatan tentang keamanan chemical sunscreen timbul akibat bahan-bahannya sendiri. Pasalnya, bahan-bahan kimia yang menyerap dengan sangat baik dalam chemical sunscreen dianggap dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Pada tahun 2019, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengusulkan adanya aturan dan regulasi untuk memperbarui persyaratan sunscreen. Kabar baiknya, mereka belum menemukan bukti bahwa sebagian besar bahan chemical sunscreen dapat menyebabkan efek samping berbahaya.
Meski demikian, FDA telah melarang dua bahan sunscreen, yaitu asam aminobenzoat (PABA) dan trolamine salisilat. Kini, FDA terus bekerja sama dengan para peneliti untuk mengevaluasi keamanan bahan chemical sunscreen selain zinc oxide dan titanium dioxide.
Beberapa pihak memang masih mengkhawatirkan bahan kimia tertentu dalam chemical sunscreen, khususnya oxybenzone dan octinoxate, yang dinilai dapat mengganggu fungsi endokrin tertentu. Namun, penelitian terbaru belum menemukan bukti konklusif tentang dampak kesehatan yang merugikan terkait sunscreen.
Berita Terkait
-
Perbedaan Sunscreen SPF 30 dan SPF 50, Bagaimana Cara Memilih Sesuai Jenis Kulit?
-
6 Rekomendasi Sunscreen Australia Terbaik, Apa Saja Kelebihannya?
-
5 Rekomendasi Sunscreen untuk Kulit Kering dan Sensitif, Bisa Menghidrasi Secara Maksimal
-
8 Rekomendasi Physical Sunscreen yang Aman Buat Kulit Wajah
-
Rahasia Kulit Awet Muda di Usia 30-an: 5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik dari Guardian
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
25 Pantun Natal dan Tahun Baru 2026, Gaya Baru Beri Ucapan Anti Mainstream
-
7 Rekomendasi Sandal Recovery Run Terbaik, Kualitas Premium untuk Pemulihan Kaki Instan
-
5 Parfum Lokal Pria yang Disukai Wanita, Wanginya Bikin Kaum Hawa Klepek Klepek
-
5 Shade Cushion untuk Kulit Kuning Langsat, Anti Abu-Abu dan Kusam
-
7 Sepatu Lokal Mirip Onitsuka Tiger Ori: Kualitas Tak Kalah, Harga Ramah di Kantong
-
Cara Mengecilkan Perut Buncit Dalam 1 Minggu, Fokus Olahraga dan Pola Makan
-
Rekomendasi 6 Mineral Sunscreen Terbaik dengan SPF Tinggi untuk Sehari-hari
-
Liburan Akhir Tahun Nggak Kemana-mana, Yuk Simak Beberapa Tips Betah di Rumah!
-
8 Cara Membedakan Moisturizer La Roche-Posay Cicaplast Baume B5+ Asli dan Palsu
-
24 Desember 2025 Apakah Libur? Simak Tanggal Merah dan Long Weekend Natal