Berdasarkan data yang diperoleh Aljazeera, uang yang dikeluarkan Gereja Katolik untuk pemakaman Paus Yohanes Paulus II dan upacara diangkatnya Paus Benediktus XVI bisa menghabiskan uang sebesar USD 14 juta atau Rp235 miliar dengan kurs terkini.
Paus Fransiskus respon kondisi keuangan Gereja Katolik
Berkaca dari pengeluaran Gereja Katolik untuk kedua upacara tersebut dan beberapa masalah finansial, Paus Fransiskus akhirnya melakukan perubahan besar-besaran.
Ia mengubah unsur-unsur tata laksana pemakaman Paus agar kala tiba waktunya ia berpulang, Gereja Katolik tak boncos dan kekayaan bisa disalurkan ke orang-orang miskin di seluruh dunia.
Sebagaimana yang diperoleh dari sosok teolog Massimo Faggioli kepada wartawan Sabtu (26/4/2025), sikap sang Paus tersebut adalah respon terhadap kondisi keuangan Gereja Katolik agar bisa selalu fokus ke masyarakat yang lebih membutuhkan.
Ubah unsur tata laksana pemakaman Paus
Beberapa unsur yang diubah oleh Paus Fransiskus tak lain adalah memutus tradisi dimakamkan dalam tiga peti mati terpisah.
Faggioli menjelaskan bahwa Paus enggan melanjutkan tradisi tersebut agar menghindari kemewahan yang sebenarnya tak perlu.
Sebelum diubah Paus Fransiskus, peti mati Paus terdiri dari tiga peti, yakni peti pertama terbuat dari kayu cemara yang melambangkan kerendahan hati dan kefanaan, peti kedua terbuat dari timah untuk menghindari kerusakan jenazah, dan peti terakhir terbuat dari kayu ek yang mencerminkan martabat dan kekuatan.
Baca Juga: Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Arwah untuk Paus Fransiskus
Sang Paus akhirnya mengeluarkan "Ordo Exsequiarum Romani Pontificis," atau "Ritus Pemakaman bagi Paus Roma," yang menyederhanakan peti mati Paus menjadi satu.
Tak hanya peti mati, Paus Fransiskus juga mengubah beberapa unsur, seperti tandu mewah untuk membawa jenazah Paus.
Pilih tempat bersemayam sederhana
Paus Fransiskus juga nantinya akan disemayamkan di tempat pemakaman yang sederhana, yakni di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.
Sang Paus menolak untuk dikuburkan di Istana Vatikan yang megah, dan lebih memilih tempat peristirahatan yang lebih sederhana.
Semasa hidupnya, Paus Fransiskus juga enggan tinggal di Istana Vatikan, melainkan di Casa Santa Marta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
6 Rekomendasi Bedak Bayi Terbaik untuk Atasi Biang Keringat: Aman, Lembut dan Ampuh
-
Seblak: Jajanan Indonesia yang Mendapatkan Popularitas di Thailand
-
Kesempatan Emas, Beasiswa Penuh untuk Calon Guru dengan Standar Internasional
-
5 Sunscreen dengan Efek Tone Up untuk Usia 40-an, Wajah Bercahaya Tanpa Flek Hitam
-
Jelajahi Masa Depan Desain Rumah: Semua Solusi Interior dan Furnitur dalam Satu Pameran
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Archipelago Black Box Battle ke-15: Chef dan F&B Service Jawa Timur dan Jawa Tengah Adu Kreativitas
-
Laut Indonesia Darurat! Komunitas ORCA Serukan Kolaborasi Global Selamatkan Masa Depan Maritim
-
New Balance 530 Ori Harganya Berapa? Begini Cara Membedakan yang Asli dan KW
-
Dikit Tapi Bikin Pusing, Menebak Cara Ahmad Assegaf Bayar Rp100 ke Tasya Farasya: Cash atau Transfer