Menariknya, justru bagi jamaah haji sendiri, puasa Arafah tidak disarankan atau tidak dianjurkan untuk dikerjakan.
Hal ini karena mereka memerlukan tenaga dan kondisi fisik yang kuat untuk menjalani wukuf yang merupakan salah satu rukun haji paling penting.
Oleh karena itu, mereka dianjurkan untuk tidak berpuasa pada hari tersebut agar tetap bugar.
Menentukan Tanggal Puasa Arafah 2025
Tanggal pelaksanaan puasa Arafah selalu berpatokan pada tanggal 9 Dzulhijjah menurut kalender Hijriah.
Karena kalender ini didasarkan pada peredaran bulan, maka tanggal 9 Dzulhijjah tidak selalu jatuh pada hari yang sama dalam kalender Masehi.
Di sinilah sering muncul perbedaan antara satu negara dengan negara lain, termasuk antara Indonesia dan Arab Saudi.
Indonesia biasanya menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah melalui mekanisme sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama RI.
Dalam sidang tersebut, pemerintah mempertimbangkan hasil rukyatul hilal (pengamatan bulan) dan hisab (perhitungan astronomis). Jika hilal terlihat, maka malam itu ditetapkan sebagai awal bulan Dzulhijjah.
Namun, Arab Saudi memiliki metode dan kriteria yang berbeda. Mereka seringkali menetapkan awal bulan Hijriah lebih awal satu hari dibandingkan Indonesia.
Baca Juga: Lengkap! Teks Bilal Idul Adha Tulisan Arab, Latin, Arti dan Tata Cara Sholat Id
Hal ini membuat tanggal 9 Dzulhijjah dan hari Idul Adha di Arab Saudi dan Indonesia berbeda, sehingga waktu puasa Arafah pun tidak serempak.
Kondisi seperti inilah yang kemudian menimbulkan perbedaan puasa Arafah 2025 di Indonesia dan Arab.
Mana yang Harus Diikuti?
Pertanyaan penting pun muncul: Haruskah puasa Arafah mengikuti waktu di Arab Saudi atau berdasarkan ketetapan pemerintah di tempat kita tinggal?
Sebagian ulama menegaskan bahwa pelaksanaan puasa Arafah sebaiknya mengikuti keputusan otoritas keagamaan di negara masing-masing.
Pendapat ini didasarkan pada prinsip mathla’ (wilayah rukyat), di mana penetapan awal bulan Hijriah disesuaikan dengan hasil pengamatan hilal di wilayah sendiri.
Syekh Al-Utsaimin, seorang ulama ternama dan mantan mufti Kerajaan Arab Saudi, juga menyampaikan bahwa ketika terjadi perbedaan antara tanggal 9 Dzulhijjah di suatu negeri dan di Mekkah, maka yang menjadi acuan adalah tanggal 9 Dzulhijjah di tempat tinggal kita.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Indomaret Jual Bedak Apa Saja? Ini 5 Rekomendasi yang Murah dan Bagus
-
6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
-
5 Sepatu Lokal Multifungsi, Nyaman Dipakai Lari dan Berbagai Aktivitas Mulai Rp200 Ribuan
-
7 Sunscreen Vitamin C untuk Samarkan Noda Hitam, Bikin Kulit Cerah Maksimal
-
Kisah Perempuan Tambakrejo Bangun Ketangguhan Pesisir Lewat Olahan Mangrove
-
Pesona Bira Besar: Liburan Penuh Petualangan di Kepulauan Seribu
-
Perjalanan Inspiratif Samuel Christ: Bikin Finansial Jadi Mudah Dipahami Anak Muda
-
7 Rekomendasi Sunscreen yang Mengandung Cica, Bisa Meredakan Jerawat
-
Generasi Muda Makin Rentan Narkoba, Pemerintah Punya Strategi Apa Untuk Lindungi?
-
Siapa Peneliti Indonesia yang Temukan Rafflesia Hasseltii? Geger Namanya Tak Disebut Oxford