"Ini termasuk peninggalan leluhur yang secara turun-temurun ini harus dilestarikan. Kalau saya sebagai pemuda berhenti juga untuk tidak melestarikan hal itu. Esensi saya, identitas saya sebagai orang-orang yang berada di keluarga petani aren dan keluarga orang yang selalu menyadap aren. Termasuk pelakunya juga seperti itu," tegasnya.
Pundi dari nira
Secara finansial, Sahrul mengaku bersyukur dengan pendapatannya dari menyadap nira. Pekerjaan ini tidak membutuhkan waktu seharian penuh, memungkinkan ia untuk melakukan aktivitas lain seperti bersawah dan berkebun.
Ditambah lagi, saat ini melalui bantuan dana hibah GEF SGP Indonesia DMT memiliki koperasi yang mengakomodir hasil sadapan nira para petani untuk diolah menjadi gula batok dan dijual kembali.
"DMT punya kooperasi ini yang mengambil hasil sadapan kami yang sebagai nira ini, kemudian dibuat sebagai gula batok, itu sudah diakomodir oleh kooperasi DMT untuk diambil kemudian dijual kembali. Jadi kami petani aren ini sudah merasa punya market lah sendiri," jelas Sarul, menunjukkan adanya ekosistem yang mendukung mata pencaharian mereka.
Namun, profesi penyadap nira tak lepas dari stigma negatif di masyarakat. Sahrul mengakui bahwa dulu ada anggapan penyadap nira adalah "pemabuk" karena sebagian orang mengonsumsi nira yang sudah difermentasi menjadi alkohol.
Meski begitu, Sahrul dan komunitasnya berupaya mengubah persepsi tersebut. Caranya: dengan lebih banyak mempromosikan manfaat nira sebagai bahan dasar gula aren.
"Sekarang banyak udah anak muda yang dari komunitasnya Bang Sarul ini yang udah gabung gitu. Wah anak muda jadi banyak nyoba buat nyedap. Sedikit banyaknya ini kan pelan-pelan saya akan mengajak teman-teman untuk lebih banyak mengkonsumsi produk gulanya dibanding produk alkoholnya," harap Sahrul.
Ia ingin menunjukkan bahwa nira memiliki nilai ekonomi dan kebermanfaatan yang jauh lebih besar ketika diolah menjadi gula aren.
Untuk generasi muda
Sarul memiliki pesan khusus bagi generasi muda agar tidak malu untuk terjun ke sektor pertanian dan melestarikan kearifan lokal.
Baca Juga: Perkawinan Anak Tinggi, Provinsi Sulsel Jadi Sorotan Menteri PPPA
"Kalau esensi buat teman-teman pemuda, karena pertanian ini kan sumber kehidupan dunia. Nah segala sesuatu yang ada di alam ini tentunya akan menjadi bahan-bahan pokok yang membuat kita terus hidup berkelanjutan. Nah kalau pemuda sekarang tidak ingin beralih dari hal-hal teknologi ke hal-hal seperti ini, itu kan sayang namanya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Perkawinan Anak Tinggi, Provinsi Sulsel Jadi Sorotan Menteri PPPA
-
Wisata Kebun Gowa, Tempat Liburan Affordable Cocok untuk Wisata Keluarga
-
Tren Gaya Hidup Sehat Kian Digemari, BRI Berdayakan UMKM Manfaatkan Peluang di Industri Gula Aren
-
Viral! Pendaki Wanita Histeris di Gunung Bulu Bialo, Tersesat Karena...
-
7 Kuliner Khas Makassar yang Wajib Dicicipi saat Liburan, Dari Coto hingga Barongko
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Bukan Tax On Location, Ini Arti Kata "Tol" yang Sebenarnya dan Sejarahnya di Indonesia
-
Resep Es Teler Creamy, Mudah Dibuat Sendiri di Rumah
-
Usia 50-an Sebaiknya Pakai Skincare Apa Saja? Ini Saran Dokter Kulit agar Awet Muda
-
Perangkat Rumah Tangga Pintar Kian Diminati Generasi Urban yang Serba Praktis di 2025
-
25 Desain Kartu Ucapan Natal dan Tahun Baru Kekinian, Bisa Diedit dan Download Gratis
-
6 Macam Serum untuk Usia 50 Tahun, Bantu Atasi Tanda Penuaan
-
5 Rekomendasi Antiperspirant untuk Pekerja Kantoran, Ampuh Atasi Keringat dan Bau Badan
-
Upaya Pemuda Pantai Baros Jaga Ekosistem Pesisir dari Ancaman Abrasi
-
5 Wisata Hidden Gems di Jogja yang Masih Sepi, Nyaman buat Healing
-
5 Sepatu Nike Diskon Akhir Tahun di Foot Locker, Harga Terjun Bebas di Bawah Rp1 Juta